Hai, Changemakers!
Pasti kamu tahu tuan Krab, kepiting pebisnis yang memiliki Krusty Krab. Selain identik dengan Krusty Krab, tuan Krab juga identik sama uang! Karena sifatnya yang cinta uang, terkadang ia dinilai serakah dan pelit oleh pegawainya Squidward. Semua sifat ini tergambar dengan jelas bagaimana tuan Krab di kesehariannya mengelola keuangan.
Nggak cuma tuan Krab, kita juga pasti setuju semuanya butuh uang dan di satu sisi, uang sebenarnya mempunyai keterkaitan dengan gambaran diri. Ini terjadi karena uang, juga berkaitan dengan sisi nilai dan emosional dalam diri manusia. Sebagaimana dalam buku The Philosophy of Money, Asti Musman, mengajak pembacanya memahami tentang perilaku dalam mengelola uang.
Artinya, melalui uang, kita juga bisa memahami, kepribadian yang melekat dalam diri seseorang. Biar kalian memahaminya, kali ini Champ bakal ngasih tau kepribadian seseorang dilihat dari money personality.
1. The compulsive money maker
Sumber gambar: Pngtree
Ada yang merasakan, semakin banyak uang yang didapat, ada rasa kebahagiaan di dalam diri kita? Nah, itu artinya, kamu adalah tipe the compulsive money maker. Orang yang personalitas keuangannya the compulsive money maker berusaha untuk bisa mendapatkan uang sebanyak mungkin.
Mencari uang sebanyak mungkin, ada nilai positif dan negatifnya. Negatif, kalau mencari banyak uang hanya untuk pamer dan validasi. Positif, jika bertujuan untuk manifestasi di masa depan. Atau menjadi lebih positif lagi jika digunakan saling berbagi bersama orang lain. Karena pada hakikatnya, saling membantu adalah wujud dari nurani manusia, termasuk membantu menyebarkan nilai toleransi.
Jika kamu ingin membantu menyebarkan toleransi, tanpa harus mengeluarkan uang, bisa banget. Caranya ikut dan selesaikan Challenge Bantu BOPM Wacana Suarakan Agama Lokal di Sumatera Utara dari Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana. Challenge yang berangkat dari adanya “penyingkiran” terhadap kepercayan suku Karo, yakni Pamena. Dengan menyelesaikan Challenge, akan membuka donasi sebesar Rp40 ribu yang didanai oleh A Better World Foundation. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk operasional peliputan, pengembangan media, dan pengembangan rumah ibadah.
2. The Indifferent to money
Sumber gambar: Motorplus
“Uang bukan segala-galanya.” Bagi orang tipikal the indifferent to money, uang bukan objek yang selalu membawa kebahagiaan. Masih ada faktor lain yang memberikan kebahagiaan.
Kalau bicara tentang kebahagiaan, memang subjektif, ya. Ada yang bahagia pas ngumpul sama teman. Ada juga yang bahagia kalau lagi sendirian dan membaca buku. Bahkan, ada yang senang mencium aroma kertas buku. Tapi, yang membahagiakan dari buku adalah ilmu yang didapatkan.
Meski membaca buku menyenangkan, tetap ada aja yang merasa malas membaca. Biar rasa malas untuk membaca bisa hilang, coba kalian ikut Challenge Aksi Membaca Buku Cetak Itu Menyenangkan. Ikutan Challenge tersebut, kamu bukan hanya bisa membangun kesadaran pentingnya membaca untuk diri sendiri, tapi bisa mengajak anak-anak juga suka membaca. Kenapa? Karena di salah satu aksinya, menantang untuk membaca buku bersama anak-anak.
3. The saver splurger
Sumber gambar: Kompas
Bisa dibilang tipe the saver splurger mempunyai keunikan. Ia berdiri pada dua sisi. Di satu sisi, suka menabung uang. Tapi, jika uang yang terkumpul udah banyak, suka boros dengan membelikan banyak hal, meski nggak penting.
Apa yang terjadi, sebenarnya berawal dari ketidakmampuan diri melakukan pengontrolan uang dengan baik. Mengontrol uang memang sulit, tapi bisa dicegah dengan melakukan tindakan positif, seperti ikut banyak kegiatan dialog. Selain menekan laju pengeluaran uang, juga meningkatkan pengetahuan.
Kalau dilihat dari aspek sosial, kegiatan dialog bisa membawa dampak positif untuk kehidupan masyarakat. Apalagi dialog tentang keragaman agama. Sebagai makhluk sosial, ada baiknya menjadi agen mewujudkan banyak dialog keberagaman agama. Mewujudkannya, nggak harus mengeluarkan uang, kok. Kalau kamu mau jadi agen yang mendukung dialog antar agama, bisa selesaikan Challenge Wujudkan Dialog Antaragama Demi Tasikmalaya Toleran dari Sajajar.
Soalnya dengan menyelesaikan Challenge, akan membuka donasi sebesar Rp40 ribu yang didanai oleh A Better World Foundation. Donasi digunakan untuk program edukasi dan promosi perdamaian, salah satunya dengan mengadakan acara dialog.
4. The worrier
Sumber gambar: Tribunnews.com
Cemas, khawatir, was-was. Tiga sifat yang bisa menggambarkan tipikal the worrier. Bagi mereka yang punya tipikal the worrier selalu merasa takut perihal kondisi masa depan finansialnya. Akhirnya berusaha terus-menerus menabung. Meski udah punya banyak tabung, tapi tetap saja merasa takut dengan keadaan keuangannya untuk masa depan.
Kalau kayak gitu, bahaya juga, loh. Karena diri akan terkungkung pada rasa nggak bahagia. Jika dibiarkan terus-menerus, bisa jadi berbahaya pada kesehatan mental. Padahal, kesehatan mental penting untuk tubuh. Jangan acuh pada kesehatan mental, ya. Yuk, mulai peduli pada isu kesehatan mental, salah satu caranya ikutan Challenge Chill Vibes: Kaum Muda, Kesehatan Mental, dan Aksi Positif!
5. The compulsive spender
Sumber gambar: JurnalPost
The compulsive spender dikenal dengan sikapnya yang konsumtif. Ia suka membelanjakan uang untuk memuaskan hasratnya, sekalipun yang dibeli nggak mempunyai manfaat.
Sebenarnya membeli sebuah barang, nggak ada masalah, selama berguna. Kalau nggak berguna, ada baiknya ditabung. Atau dibelikan buah atau sayur yang bermanfaat untuk kesehatan mata. Bukankah kesehatan mata menjadi hal penting? Kalau nggak percaya, coba deh ikut dan selesaikan Challenge Cahaya Mata Aksi Kesehatan untuk Generasi Mendatang. Karena ada tiga aksi yang bisa menyadarkan kamu, pentingnya kesehatan mata.
Selain itu, dengan menyelesaikan Challenge akan membuka donasi sebesar Rp25 ribu yang didanai oleh IshK Tolaram, A New Vision, dan Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi yang terkumpul dialokasikan untuk kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat.
Ternyata banyak banget ya, money personality di kehidupan manusia. Apapun money personality kamu, jangan lupa untuk belajar kehidupan dari sebuah uang. Seperti yang diucapkan oleh Morgan Housel, seorang jurnalis keuangan, uang menawarkan pelajaran mengenai banyak hal dalam ranah kehidupan, seperti risiko, kepercayaan, dan kebahagiaan. Kalau money personality kamu yang mana, nih? Coba tulis di kolom komentar!
Referensi:
https://www.generali.co.id/id/healthyliving/healthy-wealth/mengenal-7-money-personality-kamu-tipe-yang-mana
https://www.kompasiana.com/candradwicahyono/659a2cf9de948f1aed45d6c6/review-buku-the-psychology-of-money-karya-morgan-housel
Asti Musman. 2022. The Philosophy of Money