#ForABetterWorldID

Kebaya Bukan Hanya Milik Indonesia, Loh! Jadi Siapa yang Harus Klaim, nih?

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!

Kalian pasti udah nggak asing dengan kebaya. Pakaian elegan dan anggun yang sering digunakan oleh perempuan ini, ternyata bukan hanya dimiliki oleh Indonesia. Di negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand, rupanya juga memiliki pakaian kebaya! Hmmmm, kok bisa, ya?

Negara Lain yang Memiliki Kebaya

Kelima negara tersebut kompak untuk bersama-sama mengajukan kebaya ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda (Intangible Cultural Heritage). Pengajuan bersama-sama kebaya ke UNESCO adalah wujud dari kekompakan antar negara di bidang budaya. Di sisi lain, juga menjadi wujud penyadaran bahwa kebaya adalah kebudayaan yang bersifat akulturasi dan menyebar ke berbagai negara lainnya.

Makanya nggak mengherankan jika kebaya bukan hanya milik Indonesia. Bersumber dari tirto.id, menyebarnya kebaya ke berbagai negara lainnya disebabkan oleh pengaruh kerajaan Majapahit yang berdasarkan bukti arkeologi, kebaya menjadi pakaian yang berkembang di sana. Kala itu, Majapahit mempunyai pengaruh yang besar, bahkan sampai keluar Indonesia. Sehingga, nggak mengherankan jika kebaya menyebar ke negara tetangga.

Bahkan, kebaya Malaysia, terinspirasi dari kebaya Sumatra Selatan. Hal itu diungkapkan oleh Dr. Wesnina, dosen Pendidikan Tata Busana UNJ. Ketika dirinya sedang studi doktoral di Malaysia, ia menemukan fakta bahwa kebaya Malaysia terinspirasi dari kebaya Sumatera Selatan.


image

Sumber gambar: Detik.com

Menelisik Sejarah Kebaya di Indonesia

Berbicara tentang kebaya Indonesia, ada nilai sejarah yang sifatnya lentur, cair, dan nggak final. Ada yang menuliskan kalau kebaya di Indonesia berkembang setelah datangnya para imigran Tionghoa ke Indonesia pada abad ke-15 melalui jalur perdagangan. Kemudian lambat laun, kebaya menjadi pakaian yang digunakan oleh keluarga kerajaan.

Tapi, ada juga yang mengatakan bahwa kebaya berkembang di Indonesia saat Portugis datang ke Jawa pada tahun 1512. Hal itu juga diperkuat dari tinjauan kebahasaan, bahwa kebaya berasal dari bahasa Portugis, yakni caba atau cabaya.

Tapi, menurut Dr. Wesnina, dirinya nggak setuju kalau dikatakan kebaya berasal dari Portugis dan percampuran dari budaya lain. Jauh sebelum itu, kebaya sudah berkembang pada masa kerajaan Majapahit.

Kebaya yang Bernilai Politis dan Simbolis

Terlepas dari perdebatan sejarah masuknya kebaya di Indonesia, ada sebuah fakta bahwa kebaya menjadi simbol dari kelas sosial. Pada masa kolonial, perempuan Eropa awalnya senang menggunakan kebaya berwarna putih. Seiring berjalannya waktu ketika mulai menyebarnya pakaian gaun, perempuan Eropa beralih dari menggunakan kebaya ke gaun. Alasannya, perempuan Eropa nggak mau menggunakan baju yang sama seperti pribumi.

Sebelum menyebarnya gaun pada perempuan Eropa, kebaya juga menjadi objek simbol untuk membedakan orang pribumi dengan perempuan Belanda. Kebaya yang digunakan perempuan Belanda, berwarna putih dan berenda. Sedangkan kebaya yang digunakan perempuan pribumi memiliki warna selain putih dan nggak menggunakan berenda.

Meski terjadi pembentukan kelas yang dilakukan oleh perempuan Eropa, pribumi justru memaknai kebaya sebaliknya. Bagi pribumi, kebaya digunakan sebagai simbol perlawanan anti kolonial. Bahkan, pada masa Orde Lama, Soekarno menjadikan kebaya sebagai pakaian nasional dan bentuk perlawanan anti pada budaya Barat.

Meski dilakukan upaya pembentukan identitas nasional melalui kebaya, pada tahun 1970-an kebaya mengalami kemerosotan eksistensi. Penyebabnya karena meledaknya budaya Eropa dan Jepang di kehidupan masyarakat. Sehingga memunculkan pandangan jika kebaya menjadi pakaian yang kolot.

Beruntungnya, kebaya kembali digemari oleh masyarakat Indonesia di tahun 2000-an. Tentunya, dengan adanya modifikasi bentuk yang lebih modern.

Wah… ternyata di balik keindahan dan keanggunan kebaya, ada banyak dinamika di baliknya, ya. Dari politik, kelas sosial, sampai modernisasi.



Keberagaman Kebaya Indonesia

Selain punya banyak dinamika, kebaya Indonesia juga punya banyak jenis, loh. Ini terjadi karena setiap daerah punya ciri kebaya yang berbeda-beda.

1. Kebaya Betawi



image

Sumber gambar: Engrasia

Kebaya Betawi dipengaruhi oleh budaya Tionghoa dan Melayu. Kebayanya mempunyai warna yang cerah mencolok dan bentuk belahannya meruncing. 

2. Kebaya Sunda


image

Sumber gambar: IDN Times

Ciri mencolok dari kebaya Sunda, ada pada bentuk lehernya yang berbentuk segilima dan belakang lehernya tegak. Untuk motifnya, ada banyak aneka bunga sebagai hiasan bordir.

3. Kebaya Bali 


image

Sumber gambar: Woman Indonesia

Kebaya Bali menggunakan kain brokat dan katun yang berwarna cerah. Di bagian pinggangnya diikat menggunakan obi. Biasanya, obi memiliki warna kontras dengan warna utama kebaya.

4. Kebaya Jawa Tengah



image

Sumber gambar: Popbela.com

Kebaya Jawa Tengah juga dikenal dengan kebaya kutabaru. Kebaya kutabaru identik dengan kain persegi di bagian tengahnya.

Dari empat kebaya yang disebutkan oleh Champ, ada nggak yang pernah kamu lihat atau kamu miliki? Sebenarnya, masih banyak kebaya yang dimiliki oleh Indonesia. Sebagai masyarakat Indonesia, kita haru mencintai dan merawat kebaya. Agar nggak hilang eksistensinya di tengah banjirnya budaya dari luar.

Harapan Champ juga, meski tiap daerah punya bentuk kebayanya masing-masing, semoga bukan menjadi simbol pertentangan. Justru harus diterima sebagai simbol keberagaman budaya Indonesia.

Udah seharusnya keberagaman bukan dijadikan alasan untuk pertentang atau konflik sosial. Justru keberagaman adalah esensi dari kehidupan manusia yang kaya identitas sosial. Yuk, sama-sama tumbuhkan toleransi dan rayakan setiap perbedaan!

Caranya gampang banget. Kalian bisa selesaikan Challenge TOLERAKSI : Aksi Toleransi untuk Harmoni Bersama Pemuda Padang dari Padang Toleran. Ikutan Challenge tersebut, kita bisa belajar makna dari sebuah toleransi. Kerennya lagi, kamu bisa membuka donasi sebesar Rp40 ribu yang didanai A Better World Foundation jika menyelesaikan Challenge. Donasi yang terkumpul digunakan untuk kegiatan kampanye toleransi di Sumatra Barat. Yuk, ambil dan selesaikan Challenge-nya.



Referensi:

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4934816/cerita-akhir-pekan-sejarah-kebaya-sam

pai-meluas-ke-negara-tetangga?page=4

https://tirto.id/mengenal-asal-usul-tren-kebaya-di-singapura-dan-indonesia-gy7D

https://engrasia.com/blogs/berita/6-jenis-kebaya-indonesia

https://www.beritasatu.com/lifestyle/2830820/mengenal-jenis-jenis-kebaya-yang-ada-di-indonesia#:~:text=Kebaya%20Madura%20juga%20dikenal%20sebagai,dihiasi%20dengan%20bordir%20atau%20payet.

Trismaya, N. 2018. Kebaya dan Perempuan: Sebuah Narasi Tentang Identitas. JSRW (Jurnal Seni Rupa Warna). Volume 6, jilid 2. 151-159

Septiana, A. 2022. Bibliografi Sejarah Pakain di Indonesia pada Masa Pemerintahan Hinda Belanda. Jurnal Pustaka Budaya. Volume 9, nomor 1. 20-27

Nagata, T., Sunarya, Y.Y. 2023. Perkembangan Kebaya Kontemporer Sebagai Transformasi Budaya. Jurnal Seni & Reka Rancang. Volume 5, nomor 2. 239-254



heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone