Hai, Changemakers!
Bung Karno pernah mengatakan bahwa kepribadian Indonesia adalah cinta merdeka. Artinya, menghormati kemerdekaan orang lain dan bersahabat dengan semua manusia, semua bangsa, dan semua negara. Sayangnya, tiap tahun masih ada aja kasus intoleransi yang terjadi di Indonesia. Seperti halnya yang terjadi pada 5 Mei 2024, terjadi keributan antara jemaah peribadatan doa Rosario dengan warga di Ampera, Babakan, Setu, Tangerang Selatan.
Sikap intoleransi dipicu oleh banyak penyebab, faktor utamanya adalah ketidakmampuan kita menerima perbedaan dan keberagaman. Krisis identitas yang perlu segera diselesaikan. Menurut Dr. Gerardette Philips,dosen Universitas Katolik Parahyangan, menilai kalau pendidikan memiliki peranan penting untung membangun kesadaran terhadap perbedaan dan keberagaman.
Bicara tentang perbedaan dan keberagaman, Champ teringat dengan Yayasan Teman Saling Berbagi (YTSB). YTSB mempunyai semangat agar masyarakat nggak menutup mata terhadap perbedaan dan keberagaman.
Mau tau, apa saja yang dilakukan oleh YTSB dalam membangun toleransi? Pas banget. Kali ini Champ kedatangan Kak Nurafifah Aini, selaku Senior Facilitator YTSB. Akan banyak hal keren yang bakal kamu temukan dari obrolan Champ sama Nurafifah Aini. Baca sampai habis, ya!
Q: Hai Kak Nurafifah Aini, bisa jelaskan apa itu YTSB?
A: YTSB adalah NGO yang bergerak di bidang sosial pendidikan. YTSB berkomitmen untuk menghadirkan program berbasis pembelajaran sosial ekonomi untuk individu atau instansi. YTSB saat ini sedang menjalankan kolaborasi dengan berbagai learning platform untuk mengadakan berbagai aktivitas pembelajaran sosial emosional.
Selain itu, YTSB juga memiliki program unggulan salah satunya adalah Project Berbagi Semangat yang merupakan ekstrakurikuler Bahasa Inggris yang mengedepankan pada nilai toleransi dan keterampilan interpersonal. Melalui Program Berbagi Semangat, YTSB memperkenalkan ‘dunia luar’ atau keberagaman agama, ras, suku dan budaya di dunia kepada anak-anak di lingkungan homogen (di ruang lingkung Muhammadiyah).
Q: Bicara tentang perbedaan, bagaimana YTSB memandang perbedaan?
A: Bunda Hana, selaku Managing Director YTSB, pernah berkata, “Semakin beragam suatu organisasi, artinya semakin sukses dan dikenal orang.”
YTSB tidak menjadikan perbedaan sebagai hambatan dalam berdampak. Bagi YTSB, menghargai sesama tanpa menghiraukan agama merupakan salah satu bagian dari prinsip “saling bukan silang”. Karena, setiap individu layak hidup dengan penuh cinta dan kasih.
YTSB juga memegang prinsip welas asih atau compassion to each other yang diterapkan dalam seluruh lini aktivitas. Dengan hal itu, YTSB terus belajar untuk menjadi organisasi yang konsisten mengedepankan pentingnya empat dan welas asih satu sama lain.
Q: Champ apresiasi terhadap semangat toleransi yang disebarkan oleh YTSB. Ngomongin toleransi, nilai-nilai toleransi seperti apa yang diterapkan oleh YTSB?
A: YTSB mengajarkan bahwa sebagai manusia seharusnya hidup dengan saling mencintai dan berbelas kasih terhadap sesama. YTSB menyadari pentingnya penerimaan, kemampuan mencintai dengan lebih baik, hingga memaafkan sebagai landasan dalam bertoleransi.
Salah satu bukti kami adalah YTSB menjadi NGO yang tidak hanya bekerjasama dengan panti islam namun juga dengan panti non-muslim. Secara budaya internal, kami juga menerapkan sistem kerja yang inklusif dan penuh penghormatan terhadap perbedaan agama hingga akses mudah bagi anak panti asuhan untuk magang bersama kami.
Q: Terus bagaimana kondisi toleransi dan perdamaian di lingkungan organisasimu?
A: YTSB terbuka dengan segala perbedaan. YTSB juga nggak melihat usia bagi orang yang mau bergabung sebagai tim.
YTSB juga selalu mengedepankan pentingnya kolaborasi yang heterogen, misalnya panti asuhan yang nggak hanya fokus di satu agama saja. Kemudian yang terbaru, kami juga sedang menjaring kolaborasi dengan komunitas transpuan di Kota Bandung.
Q: Panjang umur YTSB untuk membangun toleransi. Gara-gara ngomongin toleransi, Champ mau tau, apa yang membuat Yayasan Teman Saling Berbagi tertarik mengikuti program BDW #Friendship4Peace?
A: YTSB memiliki prinsip “Saling Bukan Silang” yang dimana YTSB selalu bergerak ke arah kebaikan dengan membawa spirit nilai empati dan welas asih kepada diri sendiri dan juga kepada sesama manusia, tanpa kecuali. YTSB yang terus bergerak di bidang ini, merasakan bahwa nilai yang dipegang oleh PeaceGen mengenai damai dalam keberagaman selaras dengan apa yang diyakini oleh YTSB.
Oleh karena itu, kami meyakini dengan adanya kesempatan ini upaya untuk saling berdampak dapat bisa menumbuhkan lebih banyak hubungan yang semakin saling bukan silang.
Q: Nantinya, apa harapan terhadap kampanye Challenge yang telah organisasimu buat di aplikasi Campaign #ForABetterWorld?
A: YTSB berharap Challenge yang dijalani dapat menjadi momentum refleksi diri agar lebih menyayangi diri sendiri dan menumbuhkan empati terhadap sesama. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang berdampak positif.
Q: Apa kegiatan atau project paling berkesan yang pernah organisasimu buat dalam mendukung toleransi?
A: Sejujurnya, YTSB memiliki banyak kegiatan yang membuat saya banyak merefleksikan pentingnya toleransi. Tapi kalau boleh memilih di tahu ini, kegiatan paling berkesan bagi saya saat YTSB menghadirkan guest star dari luar negeri di project Berbagi Semangat.
Saya menyadari anak-anak MI Muhammadiyah gang Cibunut, yang terbiasa di lingkungan homogen, memberikan reaksi yang antusias terhadap guest star yang berbeda.
Saya bahkan seperti menemukan fenomena seperti anak-anak cenderung lebih terbuka terhadap foreigners yang memiliki kulit putih berasal dari Eropa dibandingkan dengan mereka yang berasal dari benua Asia dan Afrika. Hal ini menunjukkan adanya stigma tertentu yang melekat tentang perbedaan budaya.
Pengalaman itu yang membuat YTSB semakin berupaya untuk mengembangkan kurikulum dan aktivitas pedagogik kepada penerima manfaat agar lebih menghargai dan bertoleransi terhadap perbedaan yang ada.
Champ salut banget dengan aksi-aksi yang dilakukan oleh YTSB untuk membangun sikap toleransi di tengah kehidupan masyarakat. Buat kamu yang ingin mendukung YTSB untuk menyuarakan perdamaian, gampang banget.
Cukup buka aplikasi Campaign, lalu cari Challenge Tetap CintaWalauBeda bersama YTSB. Lalu selesaikan tiga aksi. Setiap menyelesaikan Challenge, kamu akan membuka donasi sebesar Rp40 ribu yang didanai A Better World Foundation. Donasi yang terkumpul dialokasikan untuk kegiatan parental gathering session untuk implementasi disiplin positif, serta perilaku toleransi dalam ranah pengasuhan untuk pengasuh di panti asuhan dan orang tua di madrasah. Yuk, ikut dan selesaikan Challengenya sekarang juga!
Referensi:
https://nasional.okezone.com/read/2024/05/07/337/3005531/kasus-intoleransi-di-tangsel-ini-tanggapan-dirjen-ham?page=all
Ir. Sukarno. 2019. Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno. MEDIA PRESSINDO: Yogyakarta.
Gerardette Philips. 2016. Melampaui Pluralisme: Integritas Terbuka sebagai Pendekatan yang Sesuai bagi Dialog Muslim-Kristen. Madani: Malang