#ForABetterWorldID

Jangan Lupakan Kucing-kucing Asal Indonesia!

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!

Indonesia menjadi negara di Asia yang banyak memelihara kucing! Data dari Rakuten Insight, Indonesia merupakan negara paling banyak memelihara kucing sampai 47 persen dibandingkan dengan negara Asia lainnya. Data yang disampaikan oleh Rakuten Insight, memiliki kemiripan dengan survei dari Litbang Kompas. Survei Litbang Kompas pada Juni 2020, menjelaskan jika kucing menjadi hewan peliharaan populer masyarakat Indonesia dengan tingkat kepemilikan sebesar 47 persen.

Jika kita melihat data yang dipaparkan oleh Litbang Kompas dan Rakuten Insight, sesuai dengan realitas. Banyak masyarakat Indonesia yang memelihara kucing.

Meski masyarakat banyak yang memelihara kucing, nasib kucing Indonesia nggak selalu beruntung. Mudah ditemukan kasus pembuangan kucing. Biasanya, kucing-kucing dibuang di pasar. Ada banyak motif. Mulai dari nggak mampu memelihara atau ada anggota keluarga yang nggak suka kucing, sehingga harus dibuang. Pembuangan kucing akhirnya menjadikannya terlantar begitu saja.

Belum lagi kasus pembunuhan kucing. Di Indonesia masih marak terjadi pembunuhan kucing. Salah satu contoh kasusnya, terjadi pada Oktober 2022 di Tasikmalaya. Di Pasar Cikurubuk dan Pasar Indihiang, ditemukan 13 kucing terbantai dengan kondisi yang tragis dan mengenaskan.

Ngomongin kucing, memang ada banyak sisi tragis dalam kehidupannya. Di abad pertengahan Eropa, kucing dianggap sebagai hewan penyihir. Akhirnya, banyak kucing diburu dan dibunuh secara besar-besaran.

Hhmm… malang banget nasibmu, mpus. Padahal, kamu juga sama kayak manusia, butuh kasih sayang dalam menjalani hidup.

Dengan adanya pembunuhan dan penelantaran kucing, membuat International Fund for Animal Welfare (IFAW) menetapkan 8 Agustus sebagai Hari Kucing Internasional sejak tahun 2002. Tujuannya untuk memberi perhatian dan perlindungan pada kucing.

Biar kita bisa membangun empati terhadap kucing yang ada di Indonesia, Champ mau ngenalin kalian sama kucing-kucing asli Indonesia. Seperti pepatah, tak kenal maka tak sayang. Biar kalian makin sayang sama kucing, makanya Champ ajak kenalan dengan kucing-kucing dari Indonesia.

Ternyata ada banyak kucing asli Indonesia, loh. Udah pernah tau? Kalau belum, yuk ikut Champ ngenalin berbagai kucing asli Indonesia.

1. Kucing batu


image

Sumber gambar: Good News From Indonesia

Di Indonesia kucing batu berasal dari Sumatra dan Kalimantan. Sebenarnya, kucing Batu, bukan hanya ada di Indonesia. Persebaran kucing Batu juga berada di kaki Gunung Himalaya, Nepal, sampai ke Cina barat daya.

Kucing batu biasa tinggal di hutan hujan tropis. Ia dikenal sebagai hewan nokturnal. Di malam hari, digunakan untuk mencari mangsa.

Bentuknya kecil dan suka memanjat pohon. Bagian warnanya ada totol-totolnya. IUCN memberi rapor merah ke kucing batu karena jumlahnya yang terus menurun.

2. Kucing merah Kalimantan 


image

Sumber gambar: Mongabay

Sesuai namanya, kucing merah Kalimantan memiliki habitat di hutan Kalimantan. Warnanya merah mendominasi. Kadang ada juga yang berwarna merah kecokelatan. Ciri lainnya, ada pada ekornya yang panjang. Bentuk tubuhnya ramping dan ketika malam hari, penampakannya seperti macan.

Seperti namanya, kucing merah Kalimantan, masuk dalam daftar merah IUCN sebagai hewan yang terancam punah. Diperkirakan, pada tahun 2015, jumlahnya kurang dari 2.500 ekor. Penyebab kucing merah Kalimantan mengalami penurunan, disebakan oleh berkurangnya jumlah hutan di Kalimantan.

3. Kucing busok



image

Sumber gambar: Kompas

Busok merupakan hewan asli Indonesia dari Pulau Madura, tepatnya Kabupaten Sumenep. Jadi, Madura bukan hanya dikenal sama sapinya, ya. Ada hewan asli lainnya.

Busok dikenal dengan warnanya yang nyentrik, yakni abu-abu. Buat ketemu sama kucing ini, bukan hal mudah. Kalian harus menyeberangi Pulau Raas. Estimasi waktu sampai ke Pulau Raas, sekitar 4 jam. Konon, kucing busok jantan suka memakan anaknya ketika sudah lahir. Kata masyarakat, itu dilakukan agar nggak mengganggu kedudukannya.

Kucing khas Sumenep ini, punya tubuh yang tinggi dan gagah, serta tatapan matanya yang tajam. Ada banyak mitos tentang kucing busok yang beredar di masyarakat. Seperti, bisa membuat mangsanya jatuh dari atas dengan tatapannya. Hingga mitos bisa membawa rezeki.

4. Kucing bakau


image

Sumber gambar: Kompas

Kalau selama ini, kucing dikenal sebagai hewan yang takut sama air, beda halnya dengan kucing bakau. Kucing bakau justru menyukai air, bahkan dikenal sebagai hewan yang handal berenang.

Saat berenang, kucing bakau biasanya juga berburu mangsa. Bagian kakinya, terdapat selaput yang membuatnya mudah berenang.

Persebaran kucing bakau ada di India, Nepal, Bangladesh, Srilangka, Myanmar, Laos, Kamboja, Malaysia, dan Indonesia. Di Indonesia, kucing bakau memiliki habitat di Jawa. Sebenarnya, kucing bakau juga ada di Kalimantan. Sayangnya, menurut penelitian, menemukan kucing bakau di Kalimantan menjadi hal yang nihil. Sehingga, Jawa dianggap sebagai rumah terakhir dari kucing bakau, itupun juga sulit menemukannya.

5. Kucing kuwuk


image

Sumber gambar: Jatimtimes

Kucing kuwuk memiliki totol di tubuhnya. Wilayah persebarannya di Indonesia berada di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang dilindungi, kucing Kuwuk menjadi binatang yang dilindungi.

6. Kucing dahan Kalimantan


image

Sumber gambar: Tribun Kalimantan

Kucing dahan Kalimantan, memiliki tempat tinggal di daerah Kalimantan. Warnanya cokelat, tapi ada juga yang berwarna hitam. Kucing dahan Kalimantan termasuk spesies kucing liar.

Sejak tahun 2006, kucing dahan Kalimantan termasuk hewan yang dilindungi dan terancam punah.

Setelah mengenal ragam kucing asli Indonesia, semoga kehadiran mereka nggak terus-terusan menderita. Ayo sayangi kucing, bukan untuk disiksa dan dibunuh. Lihat tatapan kucing, ada ketulusan di hati mereka. Apakah kita masih terus-menerus membuatnya sengsara? Jangan, ya!

Sudah hakikatnya sebagai makhluk hidup harus saling mengasihi. Begitu juga dengan manusia. Saling mengasihi menjadi indah, ketika kita nggak mengenal perbedaan suku dan agama. Karena kita sudah seharusnya saling merangkul. Agar menciptakan kondisi tersebut, harus memperluas ruang temu antar masyarakat yang beragam.

Sayang kondisi tersebut masih belum maksimal di Lampung. Sehingga menyebabkan antar kelompok masyarakat saling menjaga jarak dan membangun prasangka. Yuk, bangun ruang keberagaman di Lampung dengan ikut dan selesaikan Challenge Ciptakan Ruang Temu Lintas Suku Dan Agama Di Lampung dari Nuwo Jejamo Lampung.

Dengan menyelesaikan Challenge, akan membuka donasi sebesar Rp40 ribu yang didanai oleh A Better World Foundation. Donasi akan digunakan untuk berbagai kegiatan pertemuan yang bertujuan menciptakan rasa kebersamaan dan budaya gotong royong di antara masyarakat Lampung. Yuk, ambil dan selesaikan Challenge-nya!



heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone