#ForABetterWorldID

Cara Padang Toleran Membangun Toleransi Melalui Konten

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!

Kamu setuju nggak, kalau manusia digital berada pada ketidakmampuan diri untuk keluar dari genggaman media sosial? Ditambah kehadiran media sosial di sendi-sendi kehidupan, bisa menjadi dilema. Karena konflik bisa muncul akibat informasi hoaks dan negatif yang diterima masyarakat melalui media sosial.

Tapi di sisi lain, media sosial bisa menjadi ruang untuk meningkatkan kehangatan di tengah perbedaan. Hanya saja, untuk menciptakan kondisi tersebut, bukan perkara mudah. Harus banyak konten-konten yang memperlihatkan indahnya toleransi.

Jangan sampai, konten toleransi kalah banyak jumlahnya dengan konten negatif. Jika ini terjadi, jangan berharap kerukunan antarmasyarakat tercipta.

Untungnya udah mulai masif akun-akun yang membuat konten untuk tujuan membangun toleransi. Salah satunya konten dari Padang Toleran.

Changemakers udah kenal dengan Padang Toleran? Sini, ikut Champ kenal lebih dekat dengan Padang Toleran. Champ habis ngobrol sama Kak Farid Anshar Alghifari, Program Manager dan Aulio Fikram, Partnership Manager.

Q: Halo. Bisa ceritakan bagaimana Padang Toleran terbentuk?

A: Padang Toleran berdiri pada tahun 2020 yang didirikan oleh anak muda lintas iman. Salah satu dasar mendirikan Padang Toleran karena di tahun 2018, keluar indeks kota toleransi, ternyata Kota Padang termasuk lima peraih terendah skor toleransi. Di sana, anak muda melihat isu inklusivitas harus disuarakan.

Kami menilai untuk menjadikan konten di media sosial dan website sebagai nafas perjuangan. Tujuannya agar isu toleransi bisa tersebar lebih luas. Alasan lain yang menjadikan media sosial sebagai basis bersuara perihal toleransi, soalnya objek target Padang Toleran adalah anak muda.

Kami juga mulai menggerakkan program-program yang menyasar pada anak muda. Seperti mengadakan acara dengan teman-teman pelajar, baik anak SMA dan kuliah. Seperti halnya diskusi di kafe-kafe agar lebih enjoy. Karena kalau buat acara di aula, biasanya membosankan. Jadi, kita menyesuaikan karakteristik dari anak muda. Biasanya isu yang menjadi topik diskusi, membahas tentang topik toleransi. Kami juga membuat podcast, video koten, dan film pendek. Terakhir, kami juga membuat acara lomba esai di Desember kemarin. Tema esainya adalah Toleransi dan Perdamaian. Jumlah peserta ada 76 orang, baik dari pelajar dan mahasiswa.


image

Q: Menarik sekali. Dari sederet program yang udah dijalankan oleh Padang Toleran, apa yang paling berkesan?

A: Ketika membuat video. Karena ketika membuat video, berkunjung ke berbagai tempat ibadah. Di sana menemukan beragam reaksi. Ada yang mendukung, ada yang ragu-ragu, dan ada yang skeptis karena merasa sungkan untuk dimunculkan ke publik karena merasa menjadi minoritas. Tapi, ketika uda dijelaskan tujuan kegiatannya, mereka yang awalnya skeptis mendukung dengan baik.

Alasan yang membuat pembuatan video berkunjung ke berbagai tempat ibadah menjadi berkesan karena bisa menambah pengetahuan baru. Kegiatan tersebut juga bisa memahami bagaimana pemikiran anak muda perihal toleransi karena banyak anak muda yang semangat mengikuti.

Q: Apa yang membuat Padang punya indeks toleransi yang rendah?

A: Karena mayoritas agama di Sumatra Barat beragama Islam. Sehingga masyarakat yang non Islam, menjadi minoritas. Toleransi menjadi rendah karena di dalam pergaulan lebih sering bertemu dengan sesama muslim, tapi minim bertemu atau berteman dengan non muslim

Q: Kalau begitu apa yang membuat Padang Toleran tertarik mengikuti program BDW #Friendship4Peace?

A: Pertama kali lihat program BDW di Instagram.Kami melihat program BDW menarik karena ada pembekalan dan kegiatan yang bermanfaat untuk Padang Toleran. Kami juga melihat, ada peluang untuk memperluas dampak dari sebuah kampanye sosial yang Padang Toleran lakukan.




image

Q: Apa harapan dari Challenge yang diluncurkan di aplikasi Campaign #ForABetterWorld?

A: Bisa memberikan inspirasi pada teman-teman yang lainnya. Sekaligus bisa memberikan dampak lebih luas, bukan hanya di Sumatra Barat.

Q: Terus bagaimana pandangan kakak perihal perbedaan antarumat beragama?

A: Perbedaan, sebenarnya bukan menjadi permasalahan. Hanya saja, perbedaan di wilayah-wilayah yang gap-nya tinggi, bisa memicu konflik yang riskan. Seperti halnya persekusi peribadatan di Sumatra Barat. Maka dari sana, isu toleransi harus terus disampaikan. Karena itu menjadi ajaran dari sebuah agama.



image

Q: Setuju! Toleransi harus terus disuarakan. Membahas toleransi, nilai toleransi apa yang udah dijalankan Padang Toleran?

A: Kami menerapkan kesetaraan. Jadi, di dalam komunitas ini punya identitas sosial yang berbeda-beda. Nggak semua di dalam komunitas ini orang Minang. Termasuk melibatkan teman-teman yang berbeda agama.

Di dalam pembentukan struktur, kami juga menerapkan kesetaraan. Yakni, nggak melihat identitas gender.

Q: Sebelum menutup perbincangan, ada satu pertanyaan lagi, nih. Bagaimana kondisi toleransi dan perdamaian di Padang Toleran?

A: Kami sangat menjaga toleransi dan perdamaian. Kami nggak memandang suku, ras, dan gender. Semua diberikan porsi yang sama untuk memberikan dampak. Karena pada saat awal-awal pembentukan organisasi, kita menyamakan persepsi, yakni sebelum memengaruhi orang lain untuk menjaga perdamaian, kita dulu harus membangun upaya perdamaian dengan membangun kehangatan dan emosional.

Gimana, keren banget kan ide dan budaya yang dibangun oleh Padang Toleran untuk menciptakan kehangatan, keharmonisan, dan kedamaian?

Kamu jangan mau ketinggalan. Yuk, bersama-sama ciptakan toleransi dengan belajar arti toleransi. Gampang, kok! Kamu bisa ikut Challenge TOLERAKSI Aksi Toleransi untuk Harmoni Bersama Pemuda Padang. Ada 3 aksi yang bagus untuk menciptakan dan meningkatkan pengetahuan seputar toleransi. Yuk, selesaikan Challenge dari Padang Toleran!



heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone