Hai, Changemakers!
Kota Jakarta dengan keberagaman sukunya, bisa kita jumpai orang dengan bermacam-macam suku di kota megapolitan ini tapi kota Jakarta nggak akan terpisahkan dengan orang-orang suku Betawi. Terkenal dengan keramahan dan candaannya yang menggelitik orang-orang Betawi juga punya tradisi silahturahmi yang bisa kita pelajari yaitu tradisi Nyorog. Tradisi Nyorog yang sudah menjadi rutinitas orang-orang Betawi menjelang Idulfitri atau ketika menjalani prosesi pernikahan. Buat kamu yang bukan orang Betawi tenang, coba kita cari tahu tradisi ini yang masih kerap kita temui di kota Jakarta dan sekitarnya.
Foto: Seni budaya Betawi
Menghantarkan makanan menjalin silahturahmi
Menurut Good News from Indonesia Nyorog dalam bahasa Betawi artinya nganter atau menghantarkan. Menghantarkan di sini maksudnya adalah menghantarkan makanan atau bahan pangan ke saudara, tetangga, atau tokoh penting dalam suatu lingkungan.
Tradisi Nyorog dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada yang lebih tua. Nggak heran, yang biasa melakukan Nyorog atau menghantarkan makanan adalah anak kecil, remaja, atau pengantin baru.
Selain sebagai penghormatan, Nyorog juga dilakukan dengan tujuan menjalin silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan. Nilai berbagi pun terselip dalam tradisi ini.
Umumnya, Nyorog mulai dilangsungkan sekitar seminggu menjelang Idulfitri. Biasanya nih, di waktu-waktu tersebut anak-anak dan remaja berlalu lalang mengantarkan Nyorog. Biasanya mereka memakai rantang sebagai wadah hantaran. Seiring berkembangnya zaman nggak jarang kita melihat orang menggantinya dengan hampers atau parcel yang cenderung lebih praktis dan aesthetic. Pstt… Nyorog juga jadi momen temu kangen antar kerabat yang tinggal berjauhan dan bisa memberikan kesan dari tradisi silahturahmi ini.
Foto: kumparan.com
Berawal dari sesajen untuk Dewi Sri
Siapa sangka tradisi yang erat kaitannya dengan silahturahmi ini dulunya berawal dari peristiwa upacara adat yang berkaitan dengan kepercayaan masyarakat terkait peristiwa alam. Di mana, pada zaman dahulu sebelum Islam masuk ke Tanah Jawa, masyarakat sering membawakan makanan atau sesajen untuk dipersembahkan kepada Dewi Sri yang merupakan simbol kemakmuran. Persembahan sesajen ini merupakan bentuksyukur kepada Dewi Sri yang telah memberikan kehidupan untuk manusia. Tapi seiring berkembangnya zaman dan peradaban baru tradisi nyorog dijadikan ajang penghormatan untuk mereka yang dituakan.
Nggak hanya dilakukan menjelang Idulfitri
Buat kamu yang pernah melihat upacara pernikahan dengan adat Betawi pasti udah nggak asing dengan tradisi Nyorog ini. Soalnya selain dilakukan menjelang Idulfitri, tradisi Nyorog juga dilakukan di acara pernikahan sesudah pernikahan, menjelang pernikahan, atau setelah lamaran. Dalam rangka meminta restu, memperkenalkan diri pada keluarga pasangan, dan tentunya menjalin silaturahmi.
Foto: Teropong Media
Nggak hanya dilakukan menjelang Idulfitri
Buat kamu yang pernah melihat upacara pernikahan dengan adat Betawi pasti udah nggak asing dengan tradisi Nyorog ini. Soalnya selain dilakukan menjelang Idulfitri, tradisi Nyorog juga dilakukan di acara pernikahan sesudah pernikahan, menjelang pernikahan, atau setelah lamaran. Dalam rangka meminta restu, memperkenalkan diri pada keluarga pasangan, dan tentunya menjalin silaturahmi.
Meski digempur dengan globalisasi, tradisi Nyorog tetap bertahan menjalin kehangatan di tengah gemerlap kota Jakarta. Perlu kamu ketahui juga di daerah lain juga banyak sekali tradisi serupa Nyorog. Seperti Nganteuran milik suku Sunda, Munjung di Jawa Tengah, Ater-Ater di Jawa Timur, dan Ma'burasa oleh suku Bugis. Kalau di daerahmu apa? Tulis di kolom komentar, ya!
Kamu juga bisa loh, berpartisipasi mendukung perkembangan kota Jakarta melalui UMKM dengan menyelesaikan Challenge di kampanye #DKIMaju melalui aplikasi Camaign #ForABetterWorld kamu sudah berdonasi tanpa uang sebesar Rp25 ribu.
Nantinya donasi yang terkumpul akan digunakan oleh para UMKM untuk pelatihan digital marketing agar setiap UMKM bisa menjangkau pelanggan lebih luas lagi. Kerennya lagi di Challenge ini kamu juga bisa tunjukan tradisi Nyorog! Yuk, ikut dan selesaikan setiap Challengenya untuk UMKM di Jakarta jadi Lebih Baik! 💙