#ForABetterWorldID

Duka Dunia Kedokteran

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!

Dunia kedokteran sedang nggak baik-baik aja! Dalam waktu dekat di bulan Agustus, ada dua tragedi kedokteran yang memilukan, hingga merenggut nyawa.

Dua Dokter yang Meninggal Dunia

Beberapa waktu lalu viral tragedi di India, terjadi kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang menimpa dokter bernama Moumita Debnath. Perempuan yang berusia 31 tahun tersebut sedang menjalankan magangnya.

Menurut laporan autopsi, terdapat 151 mg cairan sperma di tubuh korban. Dari hasil autopsi, memunculkan kesimpulan bahwa pelaku bukan hanya satu orang.

Kematian Debnath, terkuak setelah mayatnya ditemukan pada tanggal 9 Agustus 2024. Tubuhnya ditemukan telanjang di dalam ruang seminar.

Kronologi pembunuhan terjadi ketika Debnath sedang menjalani tugas selama 36 jam. Saat waktu makan, ia makan bersama para juniornya. Debnath memutuskan untuk beristirahat sekitar pukul 2 dini hari. Debnath memilih untuk beristirahat di ruang seminar rumah sakit dan sekolah medis RG Kar.

Sejauh ini, Biro Investigasi Pusat (BCI) menangkap pelaku bernama Sanjay Roy. Roy ditangkap dengan sebuah barang bukti berupa earphone bluetooth yang robek. Roy bisa memiliki akses ke berbagai departemen di rumah sakit, lantaran memiliki hubungan dengan perwira polisi senior dan otoritas rumah sakit.

Nggak Cuma di India, Dunia Medis Indonesia juga Sedang Berkabung

Kisah nahas dokter lainnya terjadi di negeri sendiri. Seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Undip, ditemukan tewas bunuh diri pada Senin, 12 Agustus 2024. Polisi menemukan jasad korban di kamar indekosnya dengan wajah lebam. Menurut penjabaran polisi, korban bunuh diri dengan menyuntikkan obat penenang.

Polisi menemukan buku catatan, yang salah satu isinya bercerita perihal permasalahan dengan seniornya. Dari sana, mencuat dugaan terjadi perundungan pada korban.

Meski awalnya pihak kampus membantah adanya kasus perundungan, akhirnya Unpad memberi sanksi pada sebelas mahasiswa dan satu dosen terkait kasus perundungan.

Sebuah kabar duka yang teramat mendalam. Bagaimana bisa, seorang dokter yang punya jasa besar bagi kehidupan, justru diperlakukan nggak manusiawi. Sebagaimana seorang pahlawan, dokter udah seharusnya mendapatkan perlindungan dan perlakuan yang membuatnya nyaman dan merasa nggak terpinggirkan.

Suara Kritik Bergema

Sontak saja, aksi kejam, keji, dan biadab yang merenggut dua nyawa dokter, memicu kemarahan masyarakat.


image

Sumber gambar: Republika

Di India, gelombang demo terjadi. Ribuan perempuan di bagian Benggala Barat, turun ke jalan pada Rabu malam. Aksi protes juga terjadi di wilayah India lainnya, seperti Delhi, Hyderabad, Mumbai, dan Pune.

Suara kritik bukan hanya terjadi di ruang “pertama”, tapi juga terjadi di ruang virtual. Para netizen banyak meluapkan rasa kekecewaan terhadap apa yang terjadi pada kasus dokter di India dan Indonesia.

Ada yang mengkritik jika kasus yang terjadi di Undip, sebagai wujud dari ketidakmampuan individu menjalankan etika kehidupan.




image

Sumber gambar: tangkapan layar Instagram

Kritikan netizen juga mengarah pada buruknya struktur dan lembaga pendidikan kedokteran di Indonesia. 


image

Sumber gambar: tangkapan layar Instagram

Kritikan pedas yang harusnya menampar masyarakat dan pemerintahan.

Kritik pedas dari netizen juga datang dalam melihat kasus dokter di India. Apa yang terjadi di India merupakan dampak dari kehidupan patriarki yang menjadikan perempuan sebagai objek. Alhasil, perempuan mudah dieksploitasi.



image

Sumber gambar: tangkapan layar X

Permasalahan dalam Kedokteran

Peristiwa yang menyebabkan dua nyawa dokter melayang, memunculkan sebuah pertanyaan. “Apakah kehidupan sebagai dokter masih pantas dikatakan nyaman?”

Sebenarnya, narasi tentang profesi dokter itu nyaman, nggak selamanya benar. Profesi kedokteran juga menyimpan sisi kelam yang akhirnya menjadikan orang di dalamnya merasa nggak nyaman.

Dokter Tirta menceritakan kalau sebenarnya, menjadi dokter nggak menjamin kesejahteraan dari sisi ekonomi. Untuk bisa mapan dari aspek ekonomi, harus melewati jalan yang panjang dan terjal. Menurut dokter Tirta, harus menyelesaikan dokter umum, kemudian magang dengan gaji pas-pasan, kuliah lima tahun lagi untuk menjadi spesialis, dan kalau punya jaringan yang bagus, baru bisa menikmati buahnya.

Jadi menurut dokter Tirta, kerja menjadi dokter, gajinya mepet. Belum lagi seorang dokter dituntut mengikuti seminar dengan biaya yang terbilang mahal.

Tompi, seorang musisi sekaligus dokter, ikut memberikan komentar terhadap apa yang terjadi. Tompi merasa khawatir melihat dokter atau tenaga kesehatan junior yang takut memberikan kritik pada senior akibat budaya senioritas. Kalau ada sekalipun, biasanya akan berdampak buruk pada mereka yang berani menyampaikan kritik. Seperti mendapatkan perlakuan bully.

Bukan hanya sulit menghasilkan kemapanan ekonomi, serta terjadinya praktik senioritas. Praktik pendidikan dokter di Indonesia, berkelindan dengan praktik relasi sosial. Jadi, yang Champ baca di Detik, kalau kamu punya kedekatan atau hubungan dengan dosen atau profesor, bisa menjalani pendidikan dengan mudah.

Udah saatnya para dokter, sebagai salah satu pahlawan kehidupan, mendapatkan sistem hukum yang menjamin keamanan hidupnya. Serta kesejahteraan yang semakin baik.

Betapa rumit dan runyamnya kehidupan kita sekarang, ya. Banyak banget permasalahan sosial. Belum lagi persoalan UMKM yang belum memaksimalkan digitalisasi. Yuk, bantu UMKM menjadi semakin baik dengan ikut dan selesaikan Challenge Bantu UMKM di Jakarta Jadi Lebih Baik bersama Resto Mamapit. Donasi yang selesai akan membuka donasi sebesar RP25 ribu yang didanai oleh Wahyoo dan Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi yang terkumpul, digunakan untuk digital marketing. Yuk, ikut dan selesaikan Challengenya sekarang juga!



Referensi:

https://www.insertlive.com/hot-gossip/20240821102207-7-344996/dr-tirta-bongkar-sisi-gelap-profesi-dokter-usai-heboh-anggota-ppds-bunuh-diri

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6432124/darah-biru-hingga-bullying-sisi-kelam-praktik-kedokteran-di-indonesia/2

https://solobalapan.jawapos.com/berita-utama/2304994078/dokter-tompi-beri-kritikan-soal-kasus-senioritas-dan-bullying-di-kedokteran-ternyata-jadi-budaya-sejak-lama

https://nasional.tempo.co/read/1906285/unpad-pecat-2-mahasiswa-di-kasus-perundungan-calon-dokter-spesialis

https://www.bbc.com/indonesia/articles/cwy7j41lxy2o

https://dunia.tempo.co/read/1906216/urutan-kejadian-kasus-perkosaan-dokter-di-india-hingga-tewas

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240815175245-20-1133530/fakta-fakta-mahasiswa-kedokteran-undip-tewas-bunuh-diri



heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone