#ForABetterWorldID

Workshop BSY 2.0 Hadir untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan PAUD di Jakarta

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!

Pendidikan yang katanya penting sebagai pondasi kehidupan, nyatanya nggak selalu berjalan mulus. Sampai sekarang kita masih menemukan ketimpangan kualitas pendidikan, nggak terkecuali di kota Jakarta.

Salah satu bentuk ketimpangan pendidikan di Jakarta, berupa ketimpangan kualitas pendidikan anak usia dini. Ini menjadi ironi yang memilukan. Sebab, pendidikan anak usia dini yang berkualitas, bisa membangun sumber daya manusia berkualitas.

Dengan adanya permasalahan kualitas pendidikan anak usia dini di Jakarta, Reachout Foundation dan Campaign, berkolaborasi untuk membantu kualitas pendidikan anak usia dini melalui program Bantu Sekolah Yuk (BSY) yang menyasar PAUD. Sebelumnya, program BSY telah sukses dilakukan melalui pelatihan guru-guru PAUD dan melakukan renovasi sekolah.

Kesuksesan BSY 1.0, membuat Campaign dan Reachout Foundation kembali berkolaborasi melalui program BSY 2.0. Ada sederet program kerja di BSY 2.0. Salah satunya melakukan workshop. Workshop BSY 2.0 dilakukan pada hari Kamis, 8 Agustus 2024. Pelaksanaannya di Sofyan Hotel Cut Meutia Cikini Menteng Utara.

Workshop BSY 2.0 mengangkat tema: “Pemanfaatan Media Digital oleh Guru-Guru PAUD untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran”. Sesuai dengan temanya, workshop BSY 2.0 bertujuan untuk memberikan pengetahuan seputar pemanfaatan digital. Ada 95 orang (akumulasi antara guru dan kepala sekolah PAUD) yang menghadiri workshop BSY 2.0.

Ada beragam agenda. Pada sesi pembukaan, acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan ice breaking yang dipandu oleh Intan. Selanjutnya, ada sambutan dari pihak Campaign dengan Noriko Adhyanti sebagai pewakilnya. Dari pihak ReachOut Foundation, sambutan dilakukan oleh Pak Tulus Siahaan dan Ibu Eva Pardede. Sambutan terakhir diberikan oleh Ibu Sri Wahyuningsih, selaku Kepala Seksi PAUD dan PMPK Dinas Pendidikan Jakarta Pusat. 


image

Para Pemateri Menyampaikan Materi yang Berkualitas

Setelah sesi sambutan, para peserta workshop BSY 2.0 memasuki agenda inti, yakni penyampaian materi. Ada empat pemateri.

Pemateri pertama disampaikan oleh Ibu Marlina. S.Kom. Ibu Marlina memberikan materi tentang “Mengenali Potensi Kreativitas Anak dalam Merdeka Belajar”. Ibu Marlina menyampaikan bahwa kepala sekolah dan guru punya peran penting untuk memantau perkembangan potensi kreativitas anak.

Lebih lanjut, Ibu Marlina menyampaikan jika kreativitas perlu digali melalui dunia bermain. Menariknya, Ibu Marlina menjelaskan tentang bagaimana cara mengembangkan potensi anak. Poin penting untuk mengembangkan potensi anak, bukan dilihat dari hasil, melainkan prosesnya. Itu sebabnya, anak perlu diberikan apresiasi terhadap apa yang dilakukannya, sekalipun mengalami kegagalan.

Setelah Ibu Marlina menyampaikan materi, materi selanjutnya disampaikan oleh Bapak David Mewengkang, S.Th. Bapak David menyampaikan materi tentang “Menggali Potensi dengan Loose Parts”. Bapak David memulai materi dengan bercerita seputar PAUD di wilayahnya.

Bapak David kemudian menjelaskan tentang konsep merdeka belajar. Menurutnya, merdeka belajar adalah bebas berkreasi, belajar sambil bermain. Setelah menjelaskan perihal merdeka belajar, Bapak David menyampaikan materi tentang loose parts. Loose parts adalah materi lepasan yang terkategori dalam 7 material.

Dalam penggunaannya, berfungsi untuk menutrisi sensorial, sehingga mampu meningkatkan kompetensi dan keterampilan di abad ke-21. Meskipun punya manfaat yang besar, tantangannya ada pada motivasi guru untuk mau berubah. Setelah menjelaskan poin-poin materi yang keren, Bapak David menutup penyampaian materi melalui sebuah pantun.

Itu artinya, juga menjadi tanda, memasuki waktu ishoma.

Ketika waktu menunjukkan pukul 13.30 WIB, Jimas Ifandy Baskara selaku pemateri ketiga menyampaikan materi tentang “Pembuatan Konten untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran”. Jimas membuka materi dengan menghidupkan kembali semangat peserta dengan tepuk superman woosh.

Jimas menggunakan metode penyampaian materi dengan melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta.

Dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh Jimas. Ada beberapa poin yang bisa disimpulkan. Seperti, rata-rata peserta belum tau cara memosting konten di media sosial, kebanyakan para peserta menggunakan media sosial Facebook, Instagram, dan TikTok, dan konten media pembelajaran serta kehidupan pribadi paling banyak diposting.



image

Setelahnya, Jimas menyampaikan bahwa guru PAUD harus aktif bermain media sosial untuk memberi informasi atas PAUD tempatnya bekerja. Agar masyarakat lebih mengenal PAUD tersebut.

Pemateri terakhir, disampaikan oleh Anindhita Resyahanifa Putri. Anindhita menyampaikan materi tentang “Partisipasi Guru PAUD untuk Program #BantuSekolahYuk sebagai Organizer”. Secara garis besar, Anindhita membahas tentang aplikasi Campaign dan project BSY 2.0. Anin membahas tentang tahapan project, proses seleksi, manfaat, dan memberikan pemahaman tentang aplikasi Campaign #ForABetterWorld.

Peserta Workshop yang Aktif dan Kreatif

Nah, gimana keren banget kan, empat pemateri di workshop BSY 2.0. Selain pematerinya yang keren, pesertanya juga keren. Kenapa? Soalnya para peserta aktif memberikan respons berupa pertanyaan kepada pemateri.

Dengan aktifnya peserta dalam bertanya, membuat penyampaian materi menjadi lebih hidup dan nilai pengetahuannya lebih mendalam.

Selain aktif memberikan respons, peserta juga memperlihatkan kreativitasnya. Soalnya di acara workshop ini, peserta juga diminta untuk mempresentasikan konten. Kegiatan ini dibagi per kelompok. Ada 10 kelompok.



image

1. Kelompok pertama membuat konten tentang tips agar anak suka makan sayur dan buah. 2. Kelompok kedua membuat konten tentang 4 kata ajaib: maaf, tolong, permisi, terima kasih).

3. Kelompok 3 membuat konten tentang panca indera.

4. Kelompok 4 membuat konten tentang aku anak mandiri.

5. Kelompok 5 membuat konten tentang tips membaca atau literasi pada anak usia dini.

6. Kelompok 6 membuat konten tentang menyambut hari kemerdekaan, berupa mengenal pahlawan.

7. Kelompok 7 membuat konten tentang gizi seimbang.

8. Kelompok 8 membuat konten tentang P5, pengenalan budaya Jakarta.

9. Kelompok 9 membuat konten tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar.

10. Kelompok 10 membuat konten tentang anti bullying.

Gimana, kebayang serunya acara workshop BSY 2.0 seperti apa? Pastinya, seru banget dong… Di akhir agenda, ditutup dengan acara foto bersama.

Buat kamu yang mau bantu untuk pendidikan anak, yuk ikut dan selesaikan Challenge Aksi Bina Damai Bareng Bocil di Bantar Gebang. Challenge yang selesai akan membuka donasi sebesar Rp40ribu yang didanai oleh A Better World Foundation. Donasi digunakan untuk aktivitas seperti Pop Up Kit Workshop, sesi bermain peran, dan sesi diskusi tentang profesi masa depan untuk anak-anak berusia 4 sampai 12 tahun.




heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign For Good app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone