#ForABetterWorldID

Intip Kecenya Anak Muda AIESEC in Semarang

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!

Di antara banyak hal yang bikin kangen, satu di antaranya adalah aksi kebaikan dari anak muda. Siapa sih, yang nggak kangen sama kebaikan anak muda yang selalu aktif dan kreatif dalam mewujudkan perubahan dunia lebih baik lagi.

Biar rasa kangen kalian semua terobati dengan cerita dari anak muda tentang aksi kebaikannya untuk dunia, Champ bakal ngobrol bersama pemuda-pemuda dari AIESEC. FYI, AIESEC sendiri melakukan kolaborasi Doing Good #ForABetterWrold (DGFW) bersama Campaign.

Mau tau keseruan DGFW yang dilakukan AIESEC? Yuk, intip cerita dari anggota AIESEC.

Champ: Halo. Sebelum ngobrol banyak hal, boleh kenalan dulu?

Zahra: Hai, namaku Zahra Alima Hafsyah. Di AIESEC in Semarang, aku menjadi Local Committee Vice President of External Relations. ocal Committee Vice President of External Relations memiliki tugas untuk bertanggung jawab dalam membuat dan maintaining strategi kegiatan dengan pihak eksternal untuk bekerja sama dengan AIESEC in Semarang dan juga sebagai representative AIESEC in Semarang kepada pihak eksternal.


image

Natasha: Halo semuanya. Perkenalkan, namaku Natasha Amanda Theovani. Di AIESEC in Semarang sendiri posisiku sebagai Local Committee Vice President of Business Development 2024. Kegiatan yang aku lakukan adalah melakukan perencanaan strategi partnership development yang berpotensi dan berdampak positif kepada pemuda di Semarang. Lalu, memastikan kelancaran kolaborasi dengan mitra yang sudah ada, serta mencari peluang kerjasama baru yang potensial, dan juga memimpin tim untuk mencapai target kolaborasi yang sudah kita susun sebelumnya.


image

Champ: Keren. Champ suka anak muda yang punya banyak pengalaman. Terus semangat, ya. Oh ya, mungkin belum banyak orang tau tentang apa itu AIESEC?

Zahra: AIESEC adalah organisasi internasional non-profit terbesar di dunia yang berfokus pada pengembangan kepemimpinan pemuda. Organisasi ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat dalam berbagai proyek sosial dan magang internasional. Sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan, jaringan global, dan pemahaman lintas budaya.

Natasha: AIESEC sendiri merupakan sebuah organisasi internasional yang tersebar di berbagai belahan dunia yang sudah berdiri sejak lama, yaitu sejak tahun 1948. Kalau kita kilas balik awal munculnya AIESEC, organisasi ini lahir berhubungan dengan konflik perang dunia bertahun-tahun silam yang lalu. Pada waktu itu, terdapat sekelompok mahasiswa dari Eropa yang juga tersebar dari berbagai belahan negara di dunia yang ingin memperjuangkan kedamaian, sehingga memutuskan untuk membuat organisasi dengan tujuan menghubungkan anak muda dari berbagai negara melalui pertukaran budaya dan magang internasional dengan membangun nilai “cross-cultural understanding”.

Champ: Keren banget, ya. Semoga terus muncul organisasi seperti AIESEC lainnya. Ngomongin AIESEC, apa yang membuat AIESEC in Semarang mau berkolaborasi bersama Campaign? 

Zahra: Salah satu tujuan AIESEC yaitu ‘we strive to achieve peace and fulfillment of humankind’s potential’. Jadi, alasan AIESEC ingin berkolaborasi dengan Campaign adalah untuk memberikan langkah kecil dalam memberikan kedamaian yang ada di Indonesia. Kami berharap dengan langkah kecil yang kami lakukan dapat memberikan efek besar di luar sana.

Natasha: Waktu research tentang Campaign, aku melihat Campaign dan AIESEC punya kesamaan visi. Yakni, saling bertekad untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik bagi semua orang. AIESEC in Semarang, khususnya, percaya bahwa untuk mencapai visi dan melakukan eksekusi misi ini, diperlukan generasi yang terlebih dahulu sadar akan isu-isu sosial yang tengah terjadi. Oleh karena itu, aku menyadari bahwa setiap aksi, sekecil apa pun, memiliki dampak signifikan.

Champ: Betul. Untuk menciptakan dunia lebih baik, butuh kolaborasi antaragen, salah satunya pemuda. Dari banyaknya Challenge yang diambil, apa yang paling berkesan?

Zahra: Challenge TOLERAKSI: Aksi Toleransi untuk Harmoni Bersama Pemuda Padang. Karena toleransi menjadi hal penting, tapi masih dianggap sepele oleh beberapa oknum di Indonesia. Toleransi dibutuhkan untuk menciptakan keharmonisan dan kedamaian di tengah-tengah keberagaman. Sebagai masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman budaya, toleransi sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, maka dari itu Challenge tersebut membuat saya berkesan.

Natasha: Challenge Dukung Pemuda Lintas Iman di Sumatera Utara Belajar Keberagaman Agama. Karena dari Challenge ini, membuat aku melakukanrefleksi diri lagi tentang bagaimana aku menginterpretasikan arti keberagaman dan menyampaikannya kepada orang lain. Nggak cuman itu, tapi juga bikin aku belajar bagaimana menghargai keberagaman yang ada di sekitarku. Mengingat juga di Indonesia, sering banget terjadi kasus intoleran. Dengan ikut berkontribusi menjalankan Challenge ini, aku senang karena dapat ikut berupaya dalam menghilangkan prasangka dalam indahnya perbedaan.

Champ: Yaps, toleransi menjadi permasalahan yang menggetirkan saat ini. Dari banyaknya isu sosial di masyarakat, apa isu sosial yang menjadi fokus kalian?

Zahra: Isu sosial yang sedang marak terjadi dan menjadi fokus saya adalah kekerasan. Kekerasan baik itu dalam rumah tangga, kekerasan seksual, dan bullying. Akhir-akhir ini masih menjadi trending topic di kalangan masyarakat Indonesia.



image

Natasha: Sesuai dengan Challenge favorit yang sudah sempat aku sebut sebelumnya, isu intoleransi menjadi fokus aku akhir-akhir ini. Sedih sekali melihat Indonesia yang kaya akan keberagamannya, tapi sekian banyaknya keberagaman yang kita miliki dan warisi mulai dari suku, agama, ras, budaya dan lain-lain, harus terombang-ambing karena oknum nggak bertanggung jawab yang berusaha memecah belah persatuan dan perdamaian masyarakat Indonesia.


image

Champ: Terus bergerak terhadap isu sosial yang menjadi fokus kalian, ya. Biar Indonesia menjadi lebih baik. Bicara hal lebih baik, bagaimana dunia lebih baik menurut kalian?

Zahra: Apabila setiap individu mengerti, memahami, dan menjalankan sikap saling sayang antara satu sama lain, toleransi, adil terhadap sesama, gotong royong, dan memiliki sikap kemanusiaan. Jika setiap individu menerapkan hal-hal tersebut, saya yakin dunia ini akan menjadi lebih baik.

Natasha: Menurutku, dunia yang lebih baik adalah dunia di mana setiap orang punya kesempatan untuk hidup dengan layak, meraih impian mereka, dan berkontribusi secara positif. Nggak cuman itu, dunia yang lebih baik juga bicara soal inklusivitas dan keragaman. Dua hal tersebut sudah sepatutnya dirayakan dan dilihat sebagai kekuatan, bukan penghalang. Semua orang merasa diterima dan dihargai, membangun lingkungan inklusif tanpa harus menjadi seseorang yang berbeda dari diri mereka yang sebenarnya.

Dunia menjadi lebih baik ketika semua orang mulai peduli dan peka. Itu poin besar yang Champ tangkap dari gagasan Kak Zahra dan Kak Natasha. Memang udah seharusnya setiap orang saling merangkul satu sama lain.

Biar dunia lebih baik benar-benar terwujud, ikutan Challenge Wujudkan Pendidikan Gratis untuk AnakAnak Rawa Elok. Jangan lupa juga untuk menyelesaikan Challenge tersebut. Challenge yang selesai akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp25 ribu yang didanai Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi digunakan untuk membantu pendidikan gratis dan layak untuk 120 anak Rawa Elok, Jakarta Utara. Yuk, ikut dan selesaikan sekarang juga!



heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone