Hai, Changemakers!
Kamu pasti udah nggak asing dengan tokoh betawi yang satu ini yaitu Si Pitung! Si Pitung dikenal sebagai tokoh yang disegani bahkan disamakan dengan salah satu cerita rakyat dari Inggris yaitu Robin Hood.
Loh, kok Si Pitung disamakan dengan Robin Hood yang notabenenya sebagai sosok perampok yang berubah menjadi pahlawan karena mencuri dari konglomerat yang semena-mena dan hasil rampokannya dibagikan kepada rakyat?
Mengenal sosok Si Pitung dan awal mulanya
Sosok Si Pitung disamakan dengan Robin Hood bukan tanpa alasan Changemakers! Soalnya nih, Si Pitung selain disegani karena memiliki ilmu bela diri yang ditakuti pada masa itu ia juga merampok harta dari orang kaya dan membagikannya ke masyarakat miskin yang membutuhkan yang pada saat itu masyarakat miskin terus ditindas oleh penjajah.
Sumber: Mbludus.com
Si Pitung sendiri dari sumber yang Champ temukan memiliki dua nama asli yang berbeda. Ada yang menuliskan nama asli Si Pitung adalah Ahmad Nitikusumah ada yang menuliskan nama aslinya yaitu Solihun. Tapi dari berbagai sumber, Si Pitung diyakini berasal dari kampung Rawa Belong, Jakarta. Sekitar abad ke-19, Rawa Belong disebut ommelanden yang berarti pinggiran Batavia. Kawasan ini telah dikenal padat penduduk.
Dilansir dari Liputan 6, Si Pitung dibesarkan dengan latar pendidikan di sebuah pondok pesantren perguruan Hadji Naipin, sehingga ia mampu mengaji dan berkepribadian baik. Si Pitung mulai melakukan aksi perampokan pada 1892-1893.
Kok bisa tiba-tiba Si Pitung merampok, ya? Nah, jadi awal mulanya Si Pitung merampok dimulai saat ada komplotan bandit Belanda dan Tionghoa yang merampok uang dari hasil berjualan kambing ayahnya. Padahal ia dan bapaknya sudah susah payah membesarkan kambing tersebut.
Saking kesalnya terhadap bandit-bandit yang mencuri kambingnya. Si Pitung pun mempelajari ilmu bela diri beberapa sumber menulikan Si Pitung mempelajari ilmu kanuragan bernama ilmu Rawa Rontek. Ilmu ini membuat tubuh Si Pitung kuat bahkan bahkan tubuh Pitung kebal tembusan peluru, kecuali peluru berbahan emas.
Nggak sia-sia akhirnya Si Pitung menemukan bandit-bandit yang mencuri kambingnya dan berhasil membalaskan dendam ia dan ayahnya. Akibat kejadian ini Si Pitung jadi mengenal banyak bandit-bandit yang mengubah pandangan masyarakat tentang Si Pitung. Masyarakat memandang Si Pitung sudah menjadi bagian dari bandit. Padahal niat nggak ingin menjadi sosok yang ditakuti. Melainkan, ia ingin melawan para bandit yang sekaligus tuan tanah Belanda yang kerap menindas warga miskin lemah dengan tindakan semena-mena.
Sumber: Ebookanak.com
Si Pitung mulai disegani masyarakat sekitar
Kemampuan bela diri Si Pitung pada akhirnya cukup membuat waswas para tuan tanah. Kemudian sekitar tahun 1892 Si Pitung melakukan aksi perampokan.
Usut punya usut rumah yang dirampok Si Pitung merupakan kediaman Hadji Sapiudin yaitu tuan tanah asal Bugis, Sulawesi Selatan. Aksi perampokan tersebut menyebar luas sampai dimuat dalam surat kabar Hindia Olanda pada 10 Agustus 1892.
Peristiwa ini bukanlah terjadi satu-dua kali. Pitung kerap merampok rumah tuan tanah lain untuk mengambil hasil rampasan mereka dan membagikannya kembali ke warga miskin.
Hampir semua tuan tanah sudah mengenal Si Pitung bahkan ketika mereka mengalami perampokan, namanya selalu diincar dan diburu polisi. Sampai pada akhirnya Si Pitung benar-benar tewas tertembak peluru emas milik kepala kepolisian karesidenan Batavia A.M.V Hinne.
Si Pitung hanya legenda?
Terlepas dari aksinya yang merampok banyak yang mengagumi Si Pitung karena ia berani melawan kebijakan Belanda saat itu yang menindas masyarakat miskin makannya hingga sekarang nama Si Pitung masih sering kita dengar. Tapi Si Pitung nyata apa hanya tokoh legenda cerita dari zaman ke zaman?
Nah, dilansir dari laman Liputan 6, salah satu tokoh sejarawan Asep Kambali memberikan pandangan dalam kacamatanya, Si Pitung hanyalah sebuah legenda pahlawan Betawi yang disampaikan turun temurun. Hanya saja, masyarakat nggak berusaha mencari fakta sejarah untuk membuktikan kebenaran legenda itu.
Kamu bisa membela rakyat kecil seperti Si Pitung!
Legenda maupun tidak, sisi positif Si Pitung bisa kita ambil hikmahnya untuk terus bertindak dan membela masyarakat prasejahtera. Kamu juga bisa jadi seperti Si Pitung dengan membantu mengembangkan UMKM dengan mendukung kampanye #DKIMaju dari Wahyoo Ventures. Kampanye ini digagas oleh Wahyoo Ventures dengan menggandeng 17 UMKM di Kota Jakarta. Bertujuan untuk membuat UMKM di Jakarta menjadi lebih baik dengan belajar ilmu digital marketing yang mereka bisa terapkan di UMKM masing-masing.
Dengan mendukung kampanye dan menyelesaikan Challenge yang ada di kampanye #DKIMaju kamu sudah membuka sejumlah donasi yang didanai oleh Wahyoo Ventures dan Yayasan Dunia Lebih Baik. Yuk ikutan sekarang juga sebelum kampanyenya berakhir!