#ForABetterWorldID

Oh, Demokrasi Indonesia..

profile

campaign

Update

Hai, Changemakers

Untuk merayakan Hari Demokrasi Sedunia yang jatuh pada 15 September, kita cari tau bagaimana kondisi demokrasi di Indonesia.

Jadi, pada tahun 2007, Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 15 September sebagai Hari Demokrasi Sedunia. Itu artinya, pada hari Minggu kemarin, kita merayakan Hari Demokrasi Sedunia. Perayaan yang diciptakan untuk memperkuat nilai demokrasi.

Hemmm, kira-kira kenapa demokrasi sebegitu pentingnya, ya? Jawabannya apa lagi kalau bukan karena demokrasi menghasilkan nilai kesetaraan. Selain itu demokrasi juga dapat menciptakan kesamaan hak.

Mengapa Demokrasi Penting?

Di dalam pemerintahan, demokrasi penting diterapkan. Sebab, dari sana, setiap insan manusia bisa memberikan pendapatnya dengan bebas, tanpa harus mengalami represi. Indonesia pernah ada pada kondisi tersebut. Pada masa Orde Baru, demokrasi nggak berjalan dengan baik.

Ada dua fenomena besar yang membuat demokrasi di masa Orde Baru mengalami kebobrokan. Pertama, pemilihan presiden yang penuh kepentingan sepihak, lantaran selalu Soeharto yang memenangkan jabatan presiden. Kedua, demonstrasi yang sering dibungkam. Ketika Champ membaca buku berjudul Aldera, para aktivis yang melawan rezim Orde Baru, mengalami penculikan dan ada juga yang mengalami penyiksaan.

Jadi, kita bisa melihat, betapa pentingnya kehidupan yang demokratis itu. Terus, bagaimana dengan kondisi demokrasi saat ini?

Kondisi Demokrasi di Indonesia

Menurut data V-Dem Democracy Index 2024, melaporkan jika demokrasi di Indonesia rangkingnya turun bebas dari 79 ke 87 dengan skor 0,36. Menurut survei dari LP3ES, menyebutkan jika sebagian besar responden menilai demokrasi Indonesia mengalami kemunduran, bahkan menilai Indonesia ada pada rezim otoriter.


image

Sumber gambar: Merdeka

Penilaian kemunduran demokrasi, bukan hanya dikatakan oleh lembaga. Politikus seperti Agus Harimurti Yudhoyono dan Mahfud MD pun menyebutkan jika demokrasi Indonesia mengalami kemunduran. 

Mahfu MD, menilai kalau demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran, bahkan hukum bisa diatur seenaknya demi mencapai kepentingan politik. 

Bahkan Walhi mengatakan kalau Pemilu 2024 sebagai kemunduran demokrasi. Pemilu 2024 dianggap telah gagal menghasilkan suara dari rakyat akibat adanya akrobatik politik. Seperti halnya rekayasa hukum untuk menghasilkan dinasti politik saat keluar Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023 yang menguntungkan satu pihak koalisi. 

Ironisnya, masyarakat dipaksa menerima hasil pemilu. Padahal secara terang-terangan, prosesnya bermasalah karena bertentangan dengan aturan, etika, dan kepatutan bangsa kita dalam berdemokrasi. 

Mundurnya demokrasi di Indonesia bisa dilihat juga dari kebebasan berekspresi dan berpendapat. Menurut lembaga SETARA Institute dan INFID kebebasan berekspresi dan berpendapat dalam indeks HAM mengalami penurunan. 

Bisa dilihat dari adanya kriminalisasi terhadap kawan-kawan jurnalis. Selain itu, masyarakat adat juga mengalami penyingkiran saat menyuarakan haknya. 

Kemunduran demokrasi juga dilihat dari adanya koalisi yang “membengkak” di pemerintahan. Ketika koalisi yang berlebihan terjadi, maka partai yang menjadi oposisi kehilangan taringnya untuk mengkritik pemerintahan.

Padahal kehadiran oposisi penting. Oposisi bukan sebuah musuh yang harus dihilangkan oleh negara. Tapi, oposisi hadir untuk mengontrol jalannya pemerintahan agar nggak berlebihan. 

Kalau kemunduran demokrasi terus dibiarkan begitu saja, tentu menjadi hal yang mengkhawatirkan. Bukan nggak mungkin, kehidupan sosial akan berjalan timpang dan berat sebelah. 

Mari kita kembalikan semangat demokrasi di Indonesia. Kamu juga bisa menjaga semangat demokrasi dengan memupuk kesadaran pentingnya perbedaan. Caranya ikut Challenge TOLERAKSI Aksi Toleransi untuk Harmoni Bersama Pemuda Padang. Ada 3 aksi yang bisa melatih kita untuk menghargai perbedaan. Yuk, ikutan sekarang juga!

 


Referensi:

https://nasional.kompas.com/read/2024/03/14/14361941/sebut-indeks-demokrasi-indonesia-terjun-bebas-faisal-basri-jokowi-yang

https://nasional.tempo.co/read/1378625/survei-lp3es-mayoritas-responden-nilai-demokrasi-indonesia-dalam-situasi-suram

https://ugm.ac.id/id/berita/ahy-nilai-demokrasi-indonesia-mengalami-kemunduran/

https://nasional.kompas.com/read/2024/05/22/08041821/sebut-demokrasi-dan-hukum-mundur-6-bulan-terakhir-mahfud-md-bukan-karena

https://www.walhi.or.id/pemilu-2024-kemunduran-demokrasi-dan-ancaman-masa-depan-agenda-kerakyatan

https://www.antaranews.com/berita/3864723/setara-institute-infid-angka-kebebasan-berpendapat-turun-di-2023

Wibisana, T., Pujalaksana, N., Wiratma, R.T. 2022. Aldera: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999. Buku Kompas: Jakarta



heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone