#ForABetterWorldID

Dari Wisata, Benih Perdamaian Bisa Terbentuk

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!

Siapa di sini yang suka jalan-jalan dan mengeksplorasi berbagai tempat? Tos dulu, dong. Champ juga suka jalan-jalan. Apalagi disuruh wisata ke daerah-daerah di Indonesia, asli seru banget. Champ bisa makin mengenal betapa indah dan menakjubkannya Indonesia.

Ngomongin wisata, pasti yang ada di pikiran kita, hanya jalan-jalan menelusuri berbagai tempat untuk menghilangkan penat kehidupan.

Champ setuju tentang itu. Tapi kamu udah tau belum, kalau ada hal lain yang bisa kita lakukan saat berwisata? Hal lain yang punya dampak besar seperti liburan sembari belajar mengenai isu perdamaian.

Perdamaian melalui Pariwisata

Mungkin terasa asing, ya? Kok bisa berwisata, tapi sambil membangun perdamaian, emang ada hubungannya?

Jawabannya, bisa banget. Karena dari berwisata, saat mengunjungi tempat-tempat lain, kita bisa mengenal perbedaan identitas. Atau dari kegiatan wisata yang kita lakukan, bisa belajar mengenal nilai-nilai kebudayaan. Dari proses pengenalan dan pembelajaran itu, akhirnya membentuk kesadaran menghargai segala sesuatu yang ada di sekeliling kita. Pada proses itu, diri kita melakukan pemaknaan terhadap apa yang kita lihat.

Ngomongin wisata dan perdamaian pas banget nih, soalnya hari ini kita memperingati World Tourism Day yang di tahun 2024 mengangkat tema “Tourism and Peace”.

Kegiatan Wisata yang Memberi Arti Perbedaan dari Alor

Di tahun 2022 kalau kamu ingat Campaign pernah berkolaborasi dengan WWF Indonesia dan Epson melalui kampanye #BeABlueTraveler. Salah satu agenda kampanyenya, memberikan tiket liburan kepada tiga orang terpilih untuk trip ke Alor, NTT.

Waktu Champ wawancara salah satu pemenang kampanye #BeABlueTraveler, Kak Hanna, rasanya terlihat seru dan menyenangkan. Apalagi Kak Hanna disambut hangat oleh masyarakat. Di hari pertama, Kak Hanna berada di Kupang untuk menunggu perjalanan selanjutnya ke Alor. Di Kupang, pemenang trip disambut hangat oleh orang-orang yang ada di sana, dengan saling bertukar cerita.

Setelah rombongan dari Jakarta udah pada datang, kemudian rombongan semua berangkat ke Alor, menuju Pulau Kangge untuk mengunjungi Desa Marissa. Ketika di sana, rombongan kembali disambut hangat oleh warga, bahkan diajak menari lego-lego. Banyak sekali pelajaran yang berharga dari trip Alor di antaranya adalah ilmu mengenai eco-tourism dan mengenal kebudayaan baru.


image

Sumber gambar: Foto pribadi Hanna

Rekomendasi tempat wisata untuk belajar isu perdamaian

Kurang lengkap rasanya di hari World Tourism Day nggak membahas tempat-tempat yang bisa kita datangi untuk belajar toleransi. Champ beberapa hari lalu bertanya ke Kak Arez, selaku Senior Digital Media Officer PeaceGen. Champ bertanya kegiatan wisata yang bernilai toleransi. Ada beberapa tempat yang dibagikan oleh Ka Arez dan teman-teman tim PeaceGen di antaranya yang bisa kita datangi adalah

1. Tanoker Ledokombo dan Institut Mosintuwu.

Tanoker Ledokombo merupakan kampung belajar yang memiliki tujuan untuk melakukan perubahan sosial. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Tanoker Ledokombo adalah program Field Trip. Di tahun 2024, Field Trip melakukan kolaborasi dengan Persatuan Gereja Indonesia. Ada 30 peserta yang berasal dari berbagai provinsi. Program Field Trip bertujuan untuk membangun persatuan dan perdamaian. Agendanya diisi dengan seminar, outbond, study tour ke rumah ibadah.

2. Institut Mosintuwu

Sama serunya dengan apa yang dilakukan oleh Institut Mosintuwu. Mereka melakukan camping dengan tujuan menjaga toleransi, lingkungan, dan budaya. Kegiatan camping dihadiri oleh sembilan komunitas dan 100 anak muda lintas agama dan suku dari 27 desa/kelurahan.

3. Museum Nasional Penanggulangan Terorisme BNPT (Bogor)


image

Selanjutnya yang bisa kau kunjungi untuk belajar toleransi adalah Museum Penanggulangan Anti Terorisme (BNPT). Museum ini tujuan besarnya untuk mengajarkan nilai-nilai toleransi, serta meningkatkan nilai nasionalis. Wisatawan bisa menyaksikan berbagai koleksi, informasi, strategi penanganan, dan perjuangan berbagai pihak dalam mengatasi masalah teroris. Museum ini memadukan konsep kontemporer. Museum yang berada di Bogor, merekam berbagai peristiwa terorisme di Indonesia dari tahun 1948 sampai 2020.

Wah banyak tempat kan, yang bisa kita jelajahi untuk belajar isu toleransi. Artinya, untuk belajar perdamaian, nggak harus yang teoritis dan berat. Belajar perdamaian bisa dimulai dari hal yang menyenangkan juga.

Kamu juga bisa belajar perdamaian dengan hal yang menyenangkan dengan ikut Challenge kampanye Breaking Down the Wall #Friendship4Peace yang diinisiasi oleh PeaceGen. Yuk, ambil Challenge kerennya untuk belajar arti perbedaan.



Referensi:

https://www.mosintuwu.com/2024/08/15/kemping-padu-satu-menguatkan-toleransi-persaudaraan-dan-kebudayaan-anak-muda-poso/

https://www.rri.co.id/nasional/831667/bnpt-resmikan-museum-nasional-penanggulangan-terorisme#:~:text=KBRN%2C%20Sentul%3A%20Badan%20Nasional%20Penanggulangan,sejak%20tahun%201948%20sampai%202020.

https://www.rri.co.id/daerah/704912/tanoker-kenalkan-kegiatan-field-trip-2024

https://sulteng.antaranews.com/berita/321547/institut-mosintuwu-ajak-komunitas-di-poso-jaga-toleransi-dan-perdamaian



heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone