Ditulis oleh: Formakab
Halo dulur,
Gimana nih keadaan rumah ibadah di lingkungan kalian? Apakah bersih dan nyaman? Jika iya, pasti menyenangkan ya bisa beribadah dengan tenang, ditambah dukungan penuh dari masyarakat sekitar. Di tempat Mimin sendiri, suasana rumah ibadah memang terasa kondusif. Kebersihan terjaga, kenyamanan terjamin, dan yang terpenting, masyarakat di sekitar sangat mendukung. Setiap kali ada kegiatan keagamaan, semangat selalu muncul karena tahu bahwa kita didukung dalam segala aspek.
Namun, pernahkah kalian berpikir tentang keadaan rumah ibadah agama lain, khususnya yang bukan mayoritas di lingkungannya? Di daerah yang masyarakatnya mayoritas beragama tertentu, mungkin ada batasan atau kendala yang dirasakan oleh mereka yang beragama lain dalam mendirikan dan menjaga rumah ibadah mereka.
Faktanya, di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Bandung, rumah ibadah minoritas sering menghadapi tantangan. Mulai dari sulitnya mendapatkan izin mendirikan tempat ibadah, hingga adanya penolakan dari sebagian masyarakat. Padahal, setiap agama berhak memiliki tempat yang layak untuk menjalankan ibadahnya dengan tenang dan nyaman.
Meski begitu, tidak semua cerita tentang rumah ibadah minoritas berakhir buruk. Ada juga banyak contoh dimana toleransi dan saling menghargai tumbuh subur di tengah masyarakat. Di beberapa lingkungan, meskipun agama mayoritas berbeda, masyarakat tetap saling mendukung satu sama lain dalam menjalankan ibadah. Mereka sadar bahwa keharmonisan beragama adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang damai.
Dulur-dulur, kita semua perlu mengambil peran dalam menciptakan lingkungan yang harmonis. Salah satunya dengan memastikan bahwa rumah ibadah, baik yang mayoritas maupun minoritas, mendapatkan perlakuan yang adil. Lingkungan yang mendukung kebebasan beribadah bagi semua agama adalah cerminan masyarakat yang dewasa dan beradab.
Mari kita terus jaga kerukunan, mulai dari rumah ibadah di lingkungan kita sendiri, dan juga menghargai rumah ibadah agama lainnya. Dengan begitu, kita bisa menciptakan masyarakat yang saling mendukung dan menghormati, terlepas dari perbedaan keyakinan.
Jangan lupa juga untuk mengikuti aksi-aksi sosial yang diadakan Formakab, karena dengan ikut serta, kalian sudah berdonasi dalam mendukung keberlangsungan acara dialog terbuka tentang toleransi beragama.caranya adalah dengan upload foto rumah ibadah yang ada di sekitar rumah kalian yaaa. Mari, dulur-dulur semua, kita jaga kerukunan dan saling menghargai satu sama lain, agar semua umat beragama di Kabupaten Bandung bisa menjalankan ibadahnya dengan tenang dan nyaman.
Hatur nuhun dulur, semoga kita semua bisa hidup rukun dan damai.