Sumber foto: Sustaination

Harus kita akui masih banyak orang yang susah mendapatkan akses untuk memenuhi makanan sehari-hari. Tapi di satu sisi dilansir dari CNBC Indonesia, menurut laporan United Nations Environment Programme (UNEP) yang berjudul Food Waste Index 2021. Total sampah makanan di Indonesia mencapai 20,93 juta ton per tahun, nilai tersebut menempati posisi keempat terbesar setelah China, India, dan Nigeria. 

Waduh, siapa nih, yang suka nggak menghabiskan makanannya? Selain masih banyak orang yang membutuhkan makanan, limbah sampah makanan juga berbahaya untuk lingkungan karena limbah sampah makanan akan menghasilkan gas metana yang memiliki potensi 25 kali lebih tinggi dibandingkan karbon dioksida dalam meningkatkan pemanasan global.

Makanan favorit tim Campaign

Dari pada buang-buang makanan coba untuk semakin bijak saat mengambil makanan, ya. Apa kamu memang bisa menghabiskannya, atau kalau nggak bisa dihabiskan saat itu apa bisa dibawa pulang untuk dimakan nanti? Karena bagaimanapun makanan yang sudah kamu pilih di piring menjadi tanggung jawabmu. 

Nah, ngomongin makanan Champ juga kemarin ngobrol-ngobrol bareng tim Campaign dan makanan favoritnya. Soalnya Champ percaya sih, setiap orang ada makanan favoritnya yang memiliki alasan di baliknya kenapa makanan tersebut menjadi pilihannya. 

Foto: Tokopedia

Akbar Mawlana (Content writer intern Campaign)

“Makanan favorit aku, penyetan lele! Aku suka sama penyetan lele soalnya dari kecil, ortu aku suka belikan itu. Yang bikin nagih dari penyetan lele itu, pas dimakan lagi hangat-hangat, soalnya krispinya masih dapat. Apalagi dimakan bagian ekor dan kepalanya, terus pakai sambal dan terong, behhh kayak dunia terasa indah banget. Sampai sekarang aku masih suka. Pas kuliah, sering beli penyetan lele. Bahkan nih, dari saking sukanya sama lele, pas aku SD, mbah aku buat kolam lele, biar nggak bolak-balik beli lele ke tukang penyetan”

Sumber foto: livejapan.com

Nabila Aulia (Program Partnership Management)

“Makanan fav aku SUSHIII 

Cerita menariknyaaa dulu aku sebenernya justru geli banget sama sushi karena banyak yang mentah tapi entah gimana caranya, mamak saya berhasil nge-persuade saya buat mau cobain satu biji sushi (dan kayaknya dulu pas ngunyah itu saya sembari nahan nangis) tapi ternyata, not that baaad.. dan sekarang malah jadi CINTA MATEK!”

Sumber foto: Fimela

Sadam Wildan Aliffi (Outreach Officer)

“Apa, tapi kayanya ini makanan khas daerah gitu. Tekstur dia kenyel banget dan manis. Mungkin manis karena ada parutan kelapa yang jadi topingnya.

Aku suka makanan itu karena selain itu manis karena dulu makanan itu kaya 'langka'. Kenapa langka? Gatau kenapa itu cuman dijual sabtu atau minggu gitu.

Jadi dulu aku suka diajak ibu aku ke pasar. Nah, makanan itu tuh dijualnya di pasar itu dan cuman ada di hari sabtu atau minggu. Jadi kaya setiap sabtu atau minggu aku selalu request beli itu.

Nah makan cenil tuh enak kalau dikasih gula banyak walaupun sebenanrya gaboleh karena nanti diabetes. Terus makannya harus make daun pisang biar makin enak yang jadi wadahnya. Nah Cenil tuh warna-warni, tapi aku lebih suka yang warna merah dan sebenarnya banyak variasi lain sih.

Tapi Cenil enak bangett dan jadi makanan kesukaanaku sampai sekarang.”

Sumber foto: Cookpad.com

Abyan Zhafran (Backend Developer)

”NASI PADANG KIKIL, PAKE KREMESAN AYAM GORENG, SAYUR DAUN SINGKONG REBUS PAKE BUMBU RENDANG AIIIHH SIAPA BERANI LAWAN?”

Wah, beragam banget ya, makanan kesukaan tim Campaign. Champ bacanya aja jadi ikutan laper hhihi. Kalau makanan favoritmu apa? Tulis di kolom komentar, ya!

Buat kamu si pecinta makanan pas banget, nih! Di World Food Day kali ini Champ mau rekomendasikan kamu kampanye #DKIMaju! Dengan mengikuti setiap Challengenya kamu sudah membuka donasi Rp25 ribu yang didanai oleh Wahyoo Ventures dan Yayasan Dunia Lebih Baik. Psttt, nggak cuma itu kamu juga berkesempatan mendapatkan hadiah tabungan digital Rp100 ribu untuk 10 Changemakers yang beruntung. 

Dengan menyelesaikan setiap Challenge yang ada di kampanye #DKIMaju kamu juga turut membantu UMKM di Jakarta menjadi lebih baik. Tunggu apa lagi? Yuk, ikutan 17 Challenge di kampanye #DKIMaju sekarang juga sebelum kampanyenya berakhir di tanggal 21 Oktober 2024!