Hai, Changemakers!
Bangsa Indonesia dilahirkan dari tangan dingin dan cerdas para pemudanya. Salah satu peristiwa penting yang membentuk bangsa Indonesia adalah Sumpah Pemuda. Peristiwa yang terjadi pada 28 September 1928 menjadi momentum untuk membakar nasionalisme dan mempererat identitas kebangsaan.
Dalam perkembangan waktu, anak muda masih memiliki peranan penting untuk perkembangan Indonesia. Gagasan-gagasan mereka, membantu dalam pengembangan ilmu pengetahuan, mengontrol politik negara yang otoriter, melakukan advokasi kepada masyarakat dan masih banyak tindakan keren lainnya dari suara dan pemikiran anak muda.
Sayangnya, suara miring kepada anak muda santer terdengar saat ini. Tak sedikit yang sinis terhadap kehadiran gen Z. Gen Z kerap dipandang sebelah mata, sebagai individu yang mageran, nggak punya inovasi, dan lempem. Tapi apakah benar, begitu? Spesial merayakan Hari Sumpah Pemuda, Champ mau menjawab suara miring terhadap gen Z. Champ habis ngobrol sama Kak Iman dan Kak Tania.
Kak Iman merupakan alumni Pendidikan Sosiologi di Universitas Pendidikan Indonesia. Sebagai alumni Sosiologi, Kak Iman saat ini mengabdikan dirinya menjadi lilin pendidikan sebagai guru Sosiologi di salah satu sekolah swasta di Kota Bandung sejak tahun 2022.
Guru yang Aktif Mengembangkan Diri dan Berdampak untuk Orang Lain
Selain menjadi guru, semenjak semester akhir, Kak Iman aktif membuat konten di media sosial. Konten pertamanya, dibuat ketika selesai sidang proposal. Kak Iman membuat konten di media sosial tentang edukasi karena sadar, media sosial punya pengaruh besar untuk mempengaruhi orang lain untuk menjadi lebih baik. Meski pernah diremehkan oleh orang lain, ia tak peduli. Terpenting baginya, apa yang dilakukan nggak merugikan orang lain.
Melihat cerita Kak Iman, ia memiliki semangat juang dan dedikasi yang tinggi. Ia bercerita, selain menjadi guru, Kak Iman sibuk membangun NGO dan komunitas yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial.
“Apa yang motif Kak Iman membuat NGO dan komunitas?” tanya Champ ke dia.
Usut punya usut karena ia resah melihat anak muda yang terhambat dari segi pendidikan. Itu terjadi karena ada tindakan marginalisasi. Dari sana, Kak Iman ingin belajar bersama agar orang lain bisa menjadi pribadi lebih baik.
Semangat juang Kak Iman, nggak berhenti di sana. Sederet prestasi pernah ia dapatkan. Di tahun 2024, juara 1 Mahasiswa Terbaik di Indonesia Speakup, Tokoh Muda Paling Berpengaruh versi Kemenpora, dan delegasi terbaik di International Conference in Singapore by Youth Official 2024. Kak Iman juga aktif terlibat di berbagai proyek, salah satunya Kepala Eksekutif di Frosh Project tahun 2022-2023.
Di Balik Keaktifannya Ternyata…
Sebenarnya apa sih yang buat Kak Iman punya segudang pengalaman dan prestasi? Kak Iman sadar, bahwa zaman terus berkembang, sehingga mau nggak mau, kita harus ikut berkembang. Agar termotivasi untuk mau berkembang, harus sadar bahwa hakikat dari belajar itu nggak ada habisnya. Selama manusia hidup, selama itu juga manusia harus belajar.
Rasa capek dan mager pasti pernah dirasakan Kak Iman. Itu manusiawi. Untuk melawan rasa mager dan capek, Kak Iman membuat mapping tentang pencapaian yang ingin dilakukannya lima atau sepuluh tahun ke depan. Tak kalah penting, self reward setiap menyelesaikan tugas.
Pendidikan Indonesia udah Baik?
Itu dia tips produktif dari Kak Iman. Selain ngobrol tentang tips produktif, Champ pengen tau apa masalah terbesar pendidikan di Indonesia versi Kak Iman?
Menurutnya, masalah terbesar pendidikan di Indonesia adalah ketimpangan kualitas dan infrastruktur. Kak Iman melihat sendiri betapa timpangnya pendidikan yang terjadi di Kabupaten Bandung dengan Kota Bandung. Padahal, masih satu wilayah.
Ketimpangan kualitas pendidikan, terjadi karena tak sedikit guru yang kurang memiliki keterampilan sesuai dengan zamannya. Misalnya masih ada guru yang nggak tau menggunakan Docs atau Sheets. Bahkan, masih ada yang membuat Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara manual.
Persoalan lain yang disorot oleh Kak Iman, masalah karakter murid. Saat ini, banyak murid yang bersikap nggak baik. Untuk mengatasi itu, Kak Iman ingin agar ada pendidikan karakter untuk menumbuhkan budi pekerti. Selain itu, harus ada pendidikan kepemimpinan. Agar skill kepemimpinan anak muda tumbuh secara matang.
Bicara tentang pendidikan, nggak afdal rasanya kalau belum menyorot Kurikulum Merdeka. Bukan apa-apa, Champ sering melihat guru-guru mengkritik Kurikulum Merdeka. “Bagi Kak Iman, bagaimana kurikulum merdeka di sekolah?”
Senada dengan narasi kritik yang Champ dengar, Kak Iman melihat jika Kurikulum Merdeka kurang relevan diterapkan di jenjang SD, SMP, dan SMA. Kurikulum Merdeka lebih pas diterapkan di perguruan tinggi. Soalnya, kemandirian mahasiswa udah terbentuk lebih matang. Alasan lain Kurikulum Merdeka kurang pas diterapkan di SD, SMP, dan SMA, menurut Kak Iman karena masih ada guru yang tidak up to date.
Puas mendengar suara pendidikan dari pemuda Indonesia, Champ ingin mendengar catatan tentang perempuan. Ini penting, mengingat perempuan menjadi masalah besar yang menghantam masyarakat Indonesia.
Suara Kak Tania untuk Perempuan
Champ melihat permasalahan perempuan dari Kak Tania. Kak Tania merupakan mahasiswi Hukum di Universitas Airlangga yang sedang mengurus skripsinya. Kesibukan lain Kak Tania, menjadi educational content creator di Instagram dan TikTok. Kak Tania juga sibuk bekerja di berbagai kantor untuk mengembangkan kariernya di bidang hukum.
Sebagai konten kreator, Champ melihat konten-konten Kak Tania, salah satu fokusnya ke isu perempuan. Akhir membuat Champ kepo, “Apa yang membuat Kak Tania tertarik dengan isu itu?”
Ternyata eh ternyata, Kak Tania mulai fokus sama permasalahan perempuan sejak di bangku SD. Dari dulu sampai sekarang, Kak Tania fokus pada permasalahan kesetaraan.
Kak Tania tertarik dengan isu perempuan karena ia sadar bahwa Kak Tania dikaruniai hidup yang beruntung tapi nggak semua perempuan bisa seberuntung dirinya.
Sebagai perempuan, ia melakukan tindakan nyata untuk menyelesaikan permasalahan perempuan dari dirinya sendiri. Dengan cara membuat dirinya berdaya dan setara. Ketika diri Ka Tania berdaya, Kak Tania bisa memberi inspirasi kepada perempuan lain.
Banyak hal yang dia lakukan. Salah satunya ketika ketemu dengan Bu Sri Mulyani dalam rangka kegiatan kesetaraan gender. Di sana, Kak Tania menjadi juara 1 GirlsTakeover yang diselenggarakan Kementerian Keuangan 2019.
Maju Terus untuk Memperbaiki Diri
Kak Tania juga aktif di berbagai komunitas dan organisasi, seperti OSIS, MPK, dan di tahun 2019-2021 menjadi Ketua Forum Anak Nasional Kementerian PPPA.
Latar belakang keaktifan Kak Tania karena ia punya motto hidup: masa depanmu dipengaruhi dengan apa yang kamu lakukan masa kini dan yang kamu pelajari di masa lalu. Sesuai dengan motto yang ia miliki, Kak Tania percaya dengan ikut banyak kegiatan, berpotensi membuat masa depan menjadi lebih cerah.
Itu yang membuat Kak Tania punya pesan kepada anak muda. Agar anak muda punya semangat mencari tantangan, harus punya motivasi yang jelas. Misalnya, untuk membanggakan orang tua, keluarga besar, atau menjawab pernyataan remeh dari orang lain.
Buat Changemakers, gimana udah siap untuk meningkatkan diri menjadi lebih baik lagi?
Dunia yang Lebih Baik Menurut Gen Z
Hidup harus terus-menerus menciptakan kebaikan. Seperti pesan Kak Iman dan Kak Tania tentang dunia yang lebih baik. Kak Tania menggambarkan dunia yang lebih baik adalah dunia yang nyaman bagi semua orang.
Sebelas dua belas dengan Kak Tania, Kak Iman berpesan dunia yang lebih baik ketika semua orang diperlakukan dengan adil, tanpa adanya perbedaan. Tanpa mendiskreditkan perbedaan, toleransi dan perdamaian bisa dirasakan. Tak lupa, Kak Iman melihat aspek lingkungan yang keberlanjutan, sebagai salah satu aspek terciptanya kehidupan yang baik.
Agar dunia yang baik benar-benar tercipta, yuk teman-teman ikut Challenge Yuk Bantu PAUD Amanat Tunas Subur Cililitan Punya Toilet Sendiri yang Layak dan Memadai. Kamu bisa membantu pembangunan toilet di PAUD Amanat Tunas Subur. Karena setiap penyelesaian Challenge akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp25 ribu yang didanai Yayasan Dunia Lebih Baik. Yuk, ciptakan pendidikan PAUD yang nyaman dari sekarang!