#ForABetterWorldID

Tak Ada Ruang Sekolah bagi ADHIV di Indonesia?

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!

Banyak mitos mengenai HIV, misalnya tentang orang yang resiko terkena HIV. Champ masih sering mendengar kalau HIV hanya menyerang remaja dan dewasa. Padahal itu nggak benar. HIV juga bisa menyerang anak-anak di bawah 17 tahun.

Angka anak-anak dengan HIV (ADHIV) di Indonesia masih tergolong besar. Kementerian Kesehatan menjelaskan pada tahun 2010 sampai September 2022, ADHIV di Indonesia berjumlah 12.553. Di antara 12.553 orang, anak laki-laki lebih banyak terinfeksi HIV daripada perempuan. Prevalensi HIV tertinggi di Indonesia ada di Papua dan Papua Barat.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan. Dari artikel CNN Indonesia yang tayang pada 9 Mei 2023, justru Kemenkes menyebutkan angka ADHIV di Indonesia sebesar 14.000. Lebih lanjut, Kemenkes menyebutkan jika ada bayi berusia 0-1 tahun menjadi pasien HIV positif seumur hidup.


image

Sumber gambar: Tirto

Penyebab Anak-anak Terserang HIV

Mungkin dari kita bertanya-tanya, mengapa anak-anak bisa terinfeksi HIV? Bukankah HIV disebabkan oleh seks bebas atau menggunakan jarum suntik yang nggak steril?

Dari data artikel VOA pada September 2022, Endah Citraresmi, Ketua Satgas HIV/AIDS Ikatan Dokter Anak Indonesia, menjelaskan anak bisa terinfeksi HIV karena faktor ibu. Anak terinfeksi HIV mayoritas penularannya melalui kehamilan dan persalinan. Faktor tersebut melebihi 90 persen. Meski belum tentu ibu yang terkena HIV, bisa menularkannya kepada anak.

Lebih lanjut, Champ mencari jawaban, bagaimana bisa kehamilan dan persalinan bisa menularkan HIV pada anak?

Ahli Patologi Klinis Dr. dr Agnes R. Indrati Sp.P(K), M.Kes, ada tiga cara HIV bisa menular pada anak dari ibu. Yakni, plasenta, persalinan, dan pemberian ASI. Plasenta bisa menjadi medium penularan HIV, terjadi ketika ada pertukaran asupan makanan.

Menurut Halodoc bayi bisa terinfeksi HIV karena aliran darah yang masuk ke tubuh bayi. Proses ini kemungkinan besar terjadi pada minggu terakhir kehamilan atau waktu persalinan.

Karena resiko persalinan, dokter Agnes menyarankan agar persalinan melalui operasi caesar. Operasi caesar dilakukan untuk menekan resiko penularan HIV daripada melahirkan secara normal.



image

Sumber gambar: Siloam Hospitals

Stigma yang Mengerikan

Di tengah situasi yang kurang baik, ADHIV harus menanggung beban stigma di tengah masyarakat. Elvi Hendrani selaku Asisten Deputi Perlindungan Anak Kondisi Khusus KemenPPPA menyebutkan jika stigma pada ADHIV di Indonesia terbilang tinggi. Bahkan, bisa menghancurkan proses pendidikan anak-anak.

Itu terjadi karena banyak kasus, pihak sekolah mengeluarkan anak dari sekolahnya. Alasannya, khawatir bisa menularkan pada murid dan guru lainnya.

Apa yang disampaikan oleh Elvi Hendrani, sesuai dengan fakta. Liputan Project Multatuli memperlihatkan kasus di Solo. Di sana, orang tua melakukan aksi demo. Mereka menolak 14 ADHIV masuk ke salah satu sekolah di Solo.

Aksi serupa juga terjadi di Jawa Barat. Seorang anak TK didemo orang tua murid karena ketahuan anak dengan HIV. Akhirnya apa? Mental anak tersebut terganggu, sehingga enggan untuk mengonsumsi obat antiretroviral. Beberapa tahun kemudian, anak tersebut meninggal akibat TBC dan gizi buruk.

Champ sedih banget melihat ADHIV harus menjadi korban stigma. Mereka juga punya hak untuk hidup nyaman dan aman. Mereka juga punya hak untuk belajar dengan baik, tanpa adanya diskriminasi.



Kepedulian kepada ADHIV

Dalam kondisi yang genting begini, semua harus ikut berpartisipasi untuk solidaritas bagi ADHIV. Mitra Citra Remaja PKBI Jabar memiliki juang untuk membantu anak-anak dengan HIV.

Mereka meluncurkan Challenge Bantu Pemenuhan Gizi dan Nutrisi Bagi 60 ADHIV Anak Dengan HIV di Bandung Raya CintaUntukADHIV. Challenge tersebut bertujuan meningkatkan rasa peduli untuk memenuhi hak-hak anak dengan HIV, terutama gizi yang penting untuk pertumbuhannya.

Champ mau ajak kamu untuk membantu tujuan mulia dari Mitra Citra Remaja PKBI Jabar dengan menyelesaikan Challengenya. Dari Challenge yang kamu selesaikan akan membuka donasi Rp25 ribu yang didanai VIVO dan Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi digunakan untuk pemenuhan gizi dan nutrisi bagi 60 anak dengan HIV di Bandung Raya. Yuk, lawan stigma anak dengan HIV dari sekarang!



Referensi:

https://www.voaindonesia.com/a/kemenkes-12-553-anak-indonesia-terinfeksi-hiv/6854409.html

https://www.voaindonesia.com/a/idai-90-hiv-anak-karena-penularan-dari-ibu-ke-janin-/6729611.html

https://www.kompas.com/sains/read/2022/07/28/160300523/apakah-ibu-hamil-bisa-menularkan-hiv-pada-bayinya-dokter-jelaskan?page=all

https://www.halodoc.com/artikel/begini-penularan-hiv-dan-aids-dari-ibu-ke-janin?srsltid=AfmBOorGXQxCSAwzJeI1YTsBKods-dcWWPhRsysw_PBW3rNwxYK6ZCU_

https://www.antaranews.com/berita/3480687/kemenpppa-stigmatisasi-pada-anak-dengan-hiv-aids-masih-tinggi

https://projectmultatuli.org/memendam-gelisah-meredam-amarah-anak-anak-dengan-hiv-positif-hidup-dalam-stigma-dan-diskriminasi/



heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone