Hai, Changemakers!
Kemarin di media sosial banyak yang buat story Instagram ucapan selamat Hari Anak Sedunia. Yaps, karena setiap 20 November ada perayaan Hari Anak Sedunia. Perayaan yang bertujuan untuk menghargai hak-hak dan masa depan anak.
Di tahun 2024, Hari Anak Sedunia mengangkat tema “Listen to the Future”. Sesuai namanya, tema Hari Anak Sedunia tahun ini bertujuan agar anak-anak bisa menyampaikan dan mengemukakan harapan tentang dunia yang ingin mereka tempati. Sebagai insan manusia, anak harapan dan ide mengenai masa depannya.
Agar anak-anak bisa bersuara dan membangun harapannya dengan baik, pendidikan punyan peranan penting. PAUD menjadi sekolah pertama yang mengaktifkan kreatifitas, afeksi, dan imajinasi seorang anak. Tiga komponen penting bagi anak, agar mereka bisa membangun sebuah harapan.
Tantangan Guru PAUD Amanat Tunas Subur
Maka di sana guru PAUD punya peran vital. Untuk menjadi guru PAUD bukan perkara mudah. Kalau berkaca dari kenyataan, ada tantangan besar yang harus dihadapi guru PAUD saat mendidik. Champ mengetahuinya dari cerita ibu Mariana Tahir, Kepala Sekolah PAUD Amanat Tunas Subur.
Ibu Mery, sapaannya, bercerita bagaimana guru di PAUD Amanat Tunas Subur harus ekstra sabar mendidik anak-anak. Sebab, anak-anak sering kabur. Apalagi anak-anak sering nggak fokus karena mudah melihat aktivitas lain di luar kelasnya.
Bukan hanya itu. Guru di PAUD Amanat Tunas Subur harus sabar mengantarkan anak-anak pergi ke toilet di musala. Jarak antara toilet dengan musala bisa dibilang cukup jauh dan melelahkan.
Mungkin kalian bertanya-tanya, kenapa anak-anak mudah kabur dan nggak fokus? Kenapa guru harus mengantarkan anak-anak ke toilet di musala?
Apa yang Terjadi dengan PAUD Amanat Tunas Subur?
Ibu Mery bercerita mengenai kondisi PAUD Amanat Tunas Subur. Ia mengatakan jika bangunan PAUD menjadi satu dengan bangunan RW. Lalu kondisi bangunannya masih semi terbuka. Dindingnya hanya sampai perut atau pinggang orang dewasa.
Dengan kondisi bangunan yang semi terbuka, membuat PAUD Amanat Tunas Subur nggak bisa memajang barang dan melakukan kreasi. Sering kali barang-barang PAUD menjadi hilang.
Toilet menjadi persoalan infrastruktur lainnya dari PAUD Amanat Tunas Subur. Dengan kondisi yang ada, menjadi tantangan besar karena nggak semua murid bisa menahan buang air sampai waktu pulang. Mau nggak mau, membuat kebijakan untuk mengurangi jam pelajaran. Untuk menggunakan toilet kantor RW, nggak mendapat akses.
Jadi, toilet terdekat dari PAUD Amanat Tunas Subur ada di musala dengan jarak kurang lebih 50 meter. Untuk pergi ke sana akan mengeluarkan tenaga ekstra karena harus naik tangga darurat dahulu.
Permasalahan infrastruktur yang ada, membuat PAUD Amanat Tunas Subur mengikuti kampanye #BantuSekolahYuk2. Tujuannya untuk membangun toilet sebagai sarana paling penting.
“Karena kondisi PAUD kami sangat darurat. Toilet adalah sarana yang sangat penting untuk kelangsungan hidup, terutama untuk anak kecil yang rentan sekali frekuensi kebutuhan toiletnya,” tegas Ibu Mery.
Mari kita bantu pembelajaran yang nyaman untuk anak-anak di PAUD Amanat Tunas Subur. Dengan pembelajaran yang nyaman, bisa membuat anak-anak menjadi lebih berkembang dengan baik.
Yuk, selesaikan Challenge Yuk Bantu PAUD Amanat Tunas Subur Cililitan Punya Toilet Sendiri yang Layak dan Memadai. Melalui penyelesaian tiga aksi, kamu akan membuka donasi Rp25 ribu yang didanai Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi digunakan untuk pembangunan toilet PAUD Amanat Tunas Subur. Mari menjadi bagian dari pembenahan kualitas pendidikan PAUD Amanat Tunas Subur!