βHai, Changemakers!
Kamu yang tinggal di Bandung pernah ikutan atau mendengar organisasi AIESEC in Bandung? Itu loh, organisasi yang bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensi kepemimpinan anak muda. Nggak jarang banyak anak muda yang ingin bergabung karena AIESEC in Bandung memiliki program-program yang positif.
Psttt, tapi sekarang kita punya kesempatan spesial, nih. Soalnya kita bisa ngobrol langsung dengan pengurus di AIESEC in Bandung! Bahkan mereka juga spill program yang ada di AIESEC in Bandung sampai kampanye sosial impian mereka. Ada apa aja ya kira-kira? Cuss, langsung kepoin!
Hi! Boleh dong, perkenalkan diri kamu, posisi diΒ AIESEC in Bandung dan ceritain kesibukannya akhir-akhir ini?
Riana: Halo-haoo kenalin nama aku Andriana Anjani, tapi kalau di AIESEC biasanya dipanggil Riana. Saat ini posisiku adalah LCVP Talent Management atau bisa dibilang Local Head of HRnya AIESEC in Bandung. Karena sekarang kita sudah menuju akhir dari masa jabatan, akhir-akhir ini aku dan timku sedang sibuk menyelesaikan project rekrutmen kami sekaligus persiapan dari project terakhir kami
Nadya: Haloo temen-temen!! Salam kenal aku Nadya Octaviany, biasa dipanggil Nadya sebagai Team Leader of Business Development di AIESEC in Bandung! Kesibukan aku akhir-akhir ini sih lagi ngerjain tugas besar untuk ujian akhir semester ini, nyiapin ide yang akan dibawa untuk lomba, dan ngejalanin kegiatan di beberapa organisasi yang aku lagi ikutin aja
Zahraan: Halo semuaa, aku Zahraan dari AIESEC In Bandung dan sekarang sebagai Team Leader Strategic Commercial Growth II dari Business Developmentnya AIESEC In Bandung. Kesibukan aku akhir-akhir ini lagi lumayan hectic sama beberapa hal sih, kayak kalau akademik udah mulai masuk waktu tugas besar, selain itu yaa kesibukan aku diluar AIESEC mungkin lagi membersamai @pemirahmppl sebagai ketua.
2.Β Kalau boleh tau, kenapa AIESEC in Bandung memutuskan untuk berkolaborasi dengan Campaign di Doing Good #ForABetterWorldΒ (DGFW)?
Riana: Salah satu dari objektif AIESEC sebagai organisasi kepemudaan adalah mendorong perubahan lewat pemuda Bandung, entah mereka anggota atau non anggota kami. Dalam mendorong perubahan, kami selalu mencari cara agar seorang pemuda dapat berkontribusi dalam perubahan masyarakat lewat cara yang praktikal tapi tetap bisa mendapatkan pengetahuan mengenai masyarakat sekitar dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Kami merasa kolaborasi dengan Campaign lewat DGFW selaras dengan objektif dan cara-cara yang ingin kami gapai tadi
3. Selama Program Doing Good #ForABetterWorld kemarin, kalian berhasil menyelesaikan setiap Challenge. Nah, apa aja sih, tantangan yang kalian hadapi dan gimana strategi yang kalian lakukan untuk mengajak teman-teman AIESEC in Bandung yang lain menyelesaikan Challenge?
Riana: Dari timku sendiri ada satu tantangan yaitu kita diminta untuk upload foto keluarga, akhirnya timku ada yang cerita kalau mereka ga punya foto semacam itu mengingat dinamika keluarga yang sayangnya tidak ideal. Akhirnya, timku yang mengalami tantangan serupa upload foto tim kami berpelukan bersama. Ini menjadi moment of awareness kalau gak semua orang punya keluarga yang ideal tapi di AIESEC kita adalah keluarga satu sama lain
Nadya: Tantangan terbesar yang kami hadapi itu pastinya ngajak teman-teman yang punya kesibukan masing-masing buat tetap aktif berpartisipasi. Selain itu, koordinasi di tengah jadwal yang padat juga lumayan jadi tantangan, apalagi program ini butuh kerja sama yang solid
Zahraan: Jujur tantangannya adalah rasa mager diri sendiri dan mencari foto untuk dimasukin HAHAHAH. Kalau strateginya sih, kemaren kita udah mengajak rutin ke temen-temen AIESEC buat nyicil aja ngerjainnya, jangan sekaligus, jadi lebih seru
4.Β Boleh diceritain apa aja pengalaman seru selama Doing Good #ForABetterWorld AIESEC in Bandung kemarin versi kamu?
Riana: Mungkin belum bisa dibilang seru ya, tapi aku dan teman-temanku jadi eksplor lagi galeri kita masing-masing untuk unsur anak. Jadi inget-inget lagi βoh ternyata aku dulu pernah buat impact jugaβ karena kebetulan ada beberapa project kami yang melibatkan anak sebagai programnya
Nadya: Wah, kalau diceritain, banyak banget pengalaman yang ngena di hati selama program ini. Salah satu momen yang paling bikin aku terharu adalah saat melihat langsung bagaimana langkah kecil yang kita ambil ternyata punya dampak besar untuk pendidikan. Apalagi setelah ngobrol sama orang-orang di lapangan, terutama yang langsung merasakan dampak dari adanya bantuan ini, aku jadi sadar kalau usaha kita itu benar-benar bikin perubahan
Zahraan: Jujur pengalaman seru dari kampanyenya adalah selain yang kita udah kolaborasikan, aku jadi terbuka banget sama dunia kampanye sosial, melihat ternyata masih banyak banget hal yang perlu diperjuangkan di skala mikro, terutama karena jurusan aku makro banget yaitu planologi, jadi eye opener aja ternyata masih banyak banget hal yang harus dibenahi gitu, dan jadi feel like a part of something great
5. Dari beberapa Challenge yang udah kamu selesaikan, kira-kira apa Challenge favorit dan apa alasannya?
Riana: Hmm agak rumit ya jawabnya! hehe, tapi aku akan pilih #BantuSekolahYuk2 atau βmewujudkan peningkatan kualitas pendidikan bagi 45000 anak PAUD dalam periode 10 tahun mendatangβ alasannya sendiri simple, tantangan yang ada membawaku ke masa lalu karena kita diminta untuk membagikan buku atau karya literatur yang kita suka saat kita masih kecil. Suprisingly, aku masih menyimpan novel kesayanganku saat SD
Nadya: Challenge-challenge yg aku lakukan semuanya sangaatt menyenangkan dan berkesan karena sama-sama membantu menyediakan tempat belajar layak di PAUD-PAUD yang ada. Yang bikin aku senang banget itu bukan cuma karena bisa terlibat langsung, tapi juga karena aku jadi lihat ternyata banyak orang di luar sana yang benar-benar peduli
Zahraan: Challenge tentang sekolah jadi yang lumayan memorable, karena di beberapa materi campaignnya aku jadi nyelam nyari foto foto yang relevan dengan permasalahannya, dan jadi nemu beberapa foto lucu, yang memorable banget adalah foto selfie aku sama anak salah satu penjual makanan ketika aku masih di Jatinangor
6. Kalau kamu berkesempatan membuat kampanye sosial, kira-kira isu apa yang ingin kamu luncurkan dan kenapa alasannya?
Riana: Kesetaraan gender atau perubahan iklim. Untuk kesetaraan gender sendiri, ini adalah isu yang secara pribadi aku minati. Dalam kehidupan pribadiku, aku berusaha untuk mempelajari lebih dan mendorong kesetaraan gender. Namun, kedua isu tersebut adalah dua hal yang aku pelajari di kuliah dan dari situ aku sadar kalau ternyata orang-orang sekitarku sudah tau namun belum banyak yang paham betul mengenai keduanya
Nadya: Kalau aku diberi kesempatan untuk meluncurkan kampanye sosial, aku ingin fokus pada isu akses pendidikan yang setara, bukan hanya untuk anak-anak di daerah terpencil, tapi juga untuk kelompok-kelompok yang sering kali terabaikan, seperti anak-anak berkebutuhan khusus. Aku merasa isu ini masih sangat minim perhatian, padahal mereka juga berhak mendapatkan kesempatan yang sama dalam pendidikan yang layak dan berkualitas.Β
Zahraan: Mau mengkampanyekan isu kesehatan mental di kalangan remaja, memang agak cliche dan sudah sering. Namun aku merasa kampanye ini masih sering tidak sesuai dengan sasaran, permasalahan ini tidak menyentuh realita yang kadang menggambarkan mental health problem sebagai sesuatu yang kompleks baru bisa dikatakan valid
Sumber foto: Website AIESEC
7. Program apa saja yang sedang dijalankan atau sudah dilaksanakan oleh AIESEC in Bandung saat ini?
Riana: Tiap departemen itu berbeda, ada yang memiliki program yang terbuka untuk umum dan tidak. Untuk departemen ku sendiri, program yang kami miliki tertuju untuk internal. Saat ini kami sedang menyelesaikan program rekrutmen tahunan, Join AIESEC dan menyiapkan acara edukasi sekaligus kolaborasi anggota yaitu Local Conference
Nadya: Saat ini, AIESEC Bandung sedang menjalankan beberapa program yang berfokus pada tujuan sosial dan SDGs. Salah satunya adalah Global Village, yang bertujuan untuk menyebarkan kesadaran tentang pentingnya pertukaran budaya dengan negara-negara lainnya. Kami ingin memastikan bahwa lebih banyak orang memiliki akses untuk merasakan pengalaman ini, karena tidak semua orang punya kesempatan yang sama
Zahraan: AIESEC In Bandung memiliki banyak program yang sedang berjalan dan memiliki beberapa fokus berbeda, terdapat AIESEC Future Leaders (AFL) yang berfokus mengembangkan kepemimpinan untuk pemuda Bandung. On the Map dan Green Leaders menyebarluaskan kesadaran untuk lingkungan melalui program-program mereka, Global Village mempromosikan diversity dan juga mengajak wisatawan atau volunteer asing untuk melakukan cultural exchange di Kota Bandung
8. Menurut kamu, dunia yang lebih baik itu seperti apa?
Riana: Menurutku, dunia yang lebih baik adalah dunia yang masyarakatnya sadar akan masalah sekitar dan memiliki kemauan juga akses untuk membuat perubahan. Dunia yang lebih baik adalah dunia yang dinamis bergerak menuju perubahan yang lebih baik, keadaan yang lebih ideal untuk manusia berkembang dan memenuhi potensialnya
Nadya: Menurutku, dunia yang lebih baik adalah dunia di mana setiap orang punya kesempatan yang sama untuk bermimpi, tumbuh, dan berkontribusi, tanpa terkecuali. Dunia di mana tidak ada lagi anak yang harus memilih antara belajar dan bertahan hidup, di mana pendidikan dan kesehatan bukanlah sebuah privilese, melainkan hak dasar yang bisa diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil atau yang memiliki kebutuhan khusus
Zahraan: Dunia yang tidak menyebabkan kesedihan atau kejahatan bagi penghuninya
Wah, keren banget kan obrolan kita kali ini bareng temen-temen dari AIESEC in Bandung? Champ aja jadi terinspirasi sama mereka masa kamu enggak π¬
Biar sama-sama menginspirasi, kamu juga bisa ikut dan selesaikan Challenge dari kampanye #BantuSekolahYuk2 dan bantu pendidikan PAUD jadi lebih baik. π