#ForABetterWorldID

Orang Tionghoa Punya Peran Penting Buat Indonesia

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!

Etnis Tionghoa kerap mengalami penyingkiran secara politis sejak masa Orde Lama. Pemerintahan Orde Lama pernah membuat kebijakan agar orang Tionghoa di Indonesia dilarang membangun toko kelontong di desa-desa. Alasan Soekarno membuat kebijakan tersebut agar orang pribumi nggak kalah dalam persaingan ekonomi.

Memasuki Orde Baru, etnis Tionghoa masih tetap mengalami penyingkiran oleh pemerintah. Salah satunya, pemerintah Orde Baru mengeluarkan Instruksi Presidium Kabinet No. 49/U/IN/1967 yang melarang penggunaan bahasa China dalam penerbitan, percetakan, dan media massa. Lalu berkembang dengan larangan penggunaan bahasa China di dalam rumah.

Dari hak berpolitik, rezim Orde Baru membuat kebijakan larangan orang Tionghoa membuat organisasi sosial politik. Mereka hanya boleh berpolitik dengan mengikuti partai PPP, Golkar, dan PDIP.

Kebencian yang dihasilkan oleh rezim penguasa berdampak luas kepada cara pandang masyarakat. Masyarakat seolah meneruskan cara pandang negatif kepada etnis Tionghoa. Padahal, orang Tionghoa juga memiliki peranan penting dalam perkembangan bangsa. Kamu udah tau? Berikut ini beberapa orang Tionghoa yang punya sumbangsih penting bagi perjalanan Indonesia.

1. John Lie


image

Sumber gambar: Tirto

John Lie lahir pada 9 Maret 1911 di Kanaka, Manado. Ia berasal dari keluarga dengan ekonomi mapan. Ayahnya seorang pengusaha pengangkutan vetol, penyediaan jasa transportasi.

Di tahun 1928, John Lie pergi ke Batavia untuk bekerja di bidang maritim. Awalnya bekerja sebagai buruh pelabuhan. Kemudian bekerja di KPM, perusahaan pelayaran kerajaan Belanda. Sebelum bekerja di KPM, John Lie sempat mengikuti pendidikan singkat kursus navigasi selama tiga bulan di Batavia untuk menjadi stuurman (mualim).

Ketika Jepang mendapatkan hadiah bom dari sekutu, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. John Lie kemudian pergi ke Markas Besar Umum Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) di Yogyakarta. Tujuannya untuk menjadi ALRI.

Selama bertugas sebagai ALRI, John Lie mampu membawa persenjataan dengan menembus blokade Belanda. Ketika berlayar ke Sumatera Utara untuk membawa perlengkapan persenjataan, kapal yang dibawanya dihadang oleh kapal Belanda. Tapi ia berhasil menembus blokade musuh.

Di tahun 1950, John Lie ikut terlibat menumpas pemberontakan PRRI dan Republik Maluku Selatan.

2. Sho Bun Seng



image

Sumber gambar: Tajuk24

Sho Bun Seng dikenal sebagai mata-mata handal saat penjajahan Belanda. Dia lahir pada 12 November 1911 di Kota Raja Aceh. Pernah menjadi guru di Sumatera Barat. Di tahun 1920-an, Sho Bun Seng aktif dalam kelompok sandiwara Dardanella tahun 1920-an.

Sho Bun Seng membenci Belanda. Semua berawal pada 1926. Dengan matanya sendiri, ia melihat sikap bengis tentara Belanda ketika memperlakukan pemberontak kaum komunis di Silungkang.

Ketika bergabung sebagai gerilyawan TNI Kesatuan Singa Pasar Oesang, Sho Bun Seng punya peran penting sebagai pencari senjata. Peran penting lainnya sebagai “peruntuh” organisasi-organisasi masyarakat Tionghoa yang pro Belanda.

Pasca kemerdekaan, Sho Bun Seng berperan menumpas pemberontakan DI/TII dengan bergabung ke Batalyon Pagaruyung.

3. Ong Tjong Bing



image

Sumber gambar: TikTok (mya.ye)

Ketika peperangan meletus, peran medis menjadi vital. Itulah yang dilakukan Ong Tjong Bing ketika pertempuran 10 November meletus di Surabaya. Dia berperan sebagai dokter saat pertempuran berlangsung untuk merawat para korban.

Ong Tjong Bing sempat fokus di dunia militer waktu setelah kemerdekaan dengan ikut serta melawan pemberontakan PRRI Permesta dan Mandala-Trikora.

Ong Tjong Bing pernah menjabat sebagai Kepala Kesehatan Kodam Cendrawasih. Kemudian dia juga mendirikan rumah sakit militer di Jayapura, Papua.

4. Soe Hok Gie



image

Sumber gambar: Kompas tv

Bicara tentang pergerakan mahasiswa, belum afdal jika tak menyebut Soe Hok Gie. Pria yang lahir pada 17 Desember 1942, menjadi salah satu penggerak runtuhnya kekuasaan Soekarno yang waktu itu mulai bersikap otoriter dan gelap mata.

Selain berpengaruh meruntuhkan kekuasaan Soekarno, Soe Hok Gie punya peran penting membentuk sikap kritis mahasiswa. Meski meninggal dalam pendakiannya di Gunung Semeru, gagasan Soe Hok Gie masih tumbuh dan mengalir karena ia aktif menulis di media dan beberapa pemikirannya dibukukan.

Misalnya saja nih, Ketika membaca buku Catatan Seorang Demonstran yang merupakan kumpulan tulisan Soe Hok Gie, Champ belajar bagaimana ketidakadilan terbentuk, bagaimana memanusiakan manusia, dan bagaimana kita bisa berperan penting untuk masyarakat.

Dari buku Soe Hok Gie, Champ semakin melihat betapa besarnya gagasan dan aksi yang dilakukan orang Tionghoa untuk Indonesia. Hanya saja sumbangsih orang Tionghoa untuk negeri terhapus oleh kepentingan politik dan ego pembentukan identitas.

Udah seharusnya sebagai masyarakat Indonesia, kita menyibak tirai untuk memperlihatkan peran penting Tionghoa di Indonesia. Seperti yang dilakukan oleh Merawat Beda. Pada tanggal 2 November, Merawat Beda melakukan kunjungan ke museum Tionghoa dan festival musik. Tujuannya untuk memperkenalkan sejarah dan kontribusi Tionghoa di Indonesia.

Melalui kampanye #ProjectShift Merawat Beda ikut membangun kesadaran tentang toleransi dengan meluncurkan Challenge Kenal Lebih Dekat Museum Kebudayaan Tionghoa Bandung sebagai Wujud Toleransi Lintas Iman dan Budaya. Dua aksinya membuat kita belajar pentingnya menjaga perbedaan.



Kamu bisa ikut berdampak untuk Indonesia dengan mengikuti tiga Challenge #CegahStunting. Aksi kamu bisa berdampak untuk mengentaskan stunting di Indonesia karena setiap penyelesaian Challenge akan membuka donasi Rp25 yang didanai Bayu Buana Travel Services dan Yayasan Dunia Lebih Baik. Yuk, segera selesaikan Challengenya karena akan segera berakhir! Jangan ketinggalan untuk jadi bagian dari pengentasan stunting di Indonesia!


Referensi:

Gie, S.H. 2021. Catatan Seorang Demonstran. LP3ES:Jakarta

https://www.kompas.com/stori/read/2023/04/15/140000979/diskriminasi-terhadap-tionghoa-indonesia-pada-masa-orde-baru?page=2

https://nasional.okezone.com/read/2022/02/02/337/2541147/tokoh-keturunan-tionghoa-berpengaruh-di-indonesia-gus-dur-salah-satunya?page=all

https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6407244/mengenal-laksamana-muda-john-lie-penyelundup-andal-tni-al-dari-manado

https://www.idntimes.com/science/experiment/izza-namira-1/tokoh-keturunan-tionghoa-berjuang-untuk-kemerdekaan-indonesia?page=all ; https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210210134146-20-604733/mengenang-john-lie-spesialis-penembus-blokade-laut

https://historia.id/militer/articles/lima-tionghoa-di-taman-makam-pahlawan-6kXJ1/page/3



heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone