#ForABetterWorldID

PPN Resmi Naik! Barang dan Jasa Berikut yang Terkena Kenaikan

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!

Lagi rame di media sosial meme bertuliskan “Mau bangun pagi, mau bangun siang, rezeki kita tetap dipatok! DIPATOK PAJAK 12 persen”. Meme yang menyindir keras sikap pemerintah.

Di tengah runyamnya ekonomi masyarakat, pemerintah lagi sibuk mengurus kenaikan PPN 12 persen di Januari 2025. Isu kenaikan PPN sempat mendapat penolakan dari masyarakat, termasuk akademisi.

Sempat ada wacana, pemerintah akan menunda kenaikan PPN. Wacana penundaan kenaikan PPN, salah satunya dilontarkan oleh Luhut Binsar Panjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional. Di 28 November, Luhut mengatakan kalau ada rencana penundaan kenaikan PPN. Alasannya, pemerintah ingin menyiapkan bantalan subsidi sebelum menaikkan PPN.

Sepertinya pemerintah “kebelet” untuk menaikkan PPN, sehingga wacana penundaan seperti yang disampaikan Luhut, nggak terjadi.

Barang dan Jasa yang Terkena Dampak Kenaikan PPN

Kemarin lusa, 16 Desember 2024 di Gedung Kemenko Perekonomian, Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan, Airlangga Hartarto selaku Menko Bidang Perekonomian, dan sejumlah menteri kabinet Merah Putih mengumumkan jika PPN tetap akan mengalami kenaikan pada 1 Januari 2025.


image

Sumber gambar: Liputan 6

Airlangga mengatakan kalau keputusan pemerintah tetap menaikkan PPN karena menjalankan amanat undang-undang harmonisasi peraturan perpajakan.

Nggak semua barang dan jasa terkena kenaikan PPN 12 persen. Berikut ini barang dan jasa yang terkena kenaikan PPN:

1. Rumah sakit dengan layanan VIP atau fasilitas kesehatan premium lainnya

2. Institusi pendidikan bertaraf internasional dengan biaya tinggi atau layanan pendidikan premium serupa

3. Konsumsi listrik rumah tangga dengan daya 3.600–6.600 VA

4. Beras dengan kualitas premium

5. Buah-buahan kategori premium

6. Ikan berkualitas tinggi, seperti salmon dan tuna

7. Udang dan crustacea mewah, misalnya king crab

8. Daging premium, seperti wagyu atau kobe, yang memiliki harga mencapai jutaan rupiah.




Bantuan yang Diberikan Pemerintah

Pemerintah memutuskan untuk nggak memberlakukan kenaikan PPN pada barang yang dibutuhkan masyarakat, utamanya bahan pokok. Seperti, beras, daging, ikan, telur, sayur, susu, jasa keuangan, vaksin polio, pemakaian air nggak kena kenaikan PPN.

Pemerintah turut memfasilitasi PPN Ditanggung Pemerintah 1 persen kepada barang tepung terigu, Minyakita, dan gula industri. Sehingga PPN yang dikenakan tetap sebesar 11 persen.

Pada aspek biaya listrik, pemerintah ikut memberi keringanan sementara. Seperti yang disampaikan Sri Mulyani, ada pemberian diskon listrik sebesar 50 persen selama dua bulan untuk pelanggan daya 2.200 watt ke bawah. Tujuannya untuk melindungi daya beli masyarakat.

Meski nggak menyasar barang-barang pokok dan ada bantuan keringanan dari pemerintah, bagaimana dengan tanggapan masyarakat?

Suara Masyarakat Terhadap Keputusan Pemerintah

Media Antara melakukan interview kepada tiga orang pada 17 Desember. Dari video yang Champ lihat, dua orang merasa keberatan kalau PPN naik. Meski menyasar barang mewah, lambat laun dampaknya juga dirasakan oleh masyarakat. Satu orang menilai, nggak masalah jika naik, selama ada perbaikan fasilitas.

Di media sosial X, kemarin juga ramai tentang kenaikan PPN, bahkan sampai trending. Netizen banyak yang sedih dan merasa keberatan jika PPN harus naik.



image

Sumber gambar: Liputan 6

Netizen ikut menilai kalau kenaikan PPN untuk kepentingan Prabowo menjalankan program makan bergizi gratis. OV*** menyindir dengan menuliskan, “Judulnya jadi "Makan siang anak dari hasil memajaki orang tuanya si anak" Cerdas toh! omon2nya mantapkan!”.

Keputusan pemerintah untuk menaikkan PPN, mendapat komentar dari Pengamat Ekonomi, Andry Satrio. Andry Satrio ketika diwawancara Metro TV, menilai paket stimulus ekonomi bisa membantu ekonomi masyarakat, tapi yang diberikan pemerintah kurang “nendang”. Misalnya saja, keputusan barang sembako nggak kena PPN, sudah diterapkan di tahun lalu. Jadi pemerintah hanya menjalankan kebijakan yang udah ada. Kemudian diskon listrik selama dua bulan, belum menyasar kelas menengah karena berlangganan di atas 2000va.



Apa yang dikhawatirkan oleh masyarakat, sebetulnya nggak berlebihan. Meski kenaikan PPN menyasar barang mewah, tapi bukan tak mungkin ikut berimbas luas pada ekonomi rakyat. Ingat, pajak merupakan sistem ekonomi yang dampaknya bisa menjalar secara luas! Kalau memang ekonomi masyarakat belum mapan dan siap, bukankah menunda kenaikan PPN menjadi sikap yang bijaksana?

Daripada pusing mikirin dampak kenaikan PPN, kita ikutan Challenge dulu, yuk! Kamu bisa ikut Challenge Ayo bergerak Anak Indonesia Darurat Stunting DarTing. Aksinya seru-seru. Selain seru, kamu bisa membuka donasi sebesar Rp25 ribu yang didanai Bayu Buana Travel Services dan Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi akan digunakan untuk mengentaskan stunting. Kamu jangan sampai ketinggalan jadi bagian pengentasan stunting!



Referensi:

https://www.antaranews.com/berita/4532982/daftar-barang-dan-jasa-yang-terkena-ppn-12-persen-mulai-1-januari-2025#:~:text=Jakarta%20(ANTARA)%20%2D%20Pemerintah%20Indonesia,stabilitas%20dan%20pertumbuhan%20ekonomi%20nasional

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20241216113429-532-1177832/pemerintah-resmi-naikkan-ppn-12-persen-kecuali-sembako

https://www.tempo.co/ekonomi/pemerintah-tetapkan-ppn-12-persen-resmi-berlaku-2025-barang-kebutuhan-pokok-kena-ppn-nol-persen-1182168

https://www.tempo.co/ekonomi/ppn-12-persen-berlaku-1-januari-2025-pemerintah-beri-diskon-listrik-50-persen-sampai-bagi-beras-10-kg-1182145

https://www.antaranews.com/video/4533702/ini-tanggapan-warga-tentang-kenaikan-ppn-12-persen-barang-mewah

https://www.youtube.com/watch?v=XA8nRIG79Eo




heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone