Hai, Changemakers!
Setelah menyeduh kopi hitam siang tadi, dan membaca artikel tentang persoalan pendidikan. Ketika mencari di Google, mata Champ langsung tertuju pada berita yang dimuat oleh BBC News Indonesia. BBC News Indonesia membuat judul berita yang menampar: Sekolah rusak di Indonesia: 'Yang sekolah bisa lakukan ya, tidak bisa apa-apa'.
Di dalamnya membahas tentang persoalan infrastruktur sekolah di Indonesia yang banyak mengalami kerusakan. Salah satu yang disorot oleh BBC News Indonesia adalah kerusakan bangunan di SDN 02 Jampang yang berada di Kabupaten Bogor. Kondisi kelasnya udah memprihatinkan. Sekolah nggak bisa apa-apa menghadapi kerusakan bangunan. Untuk mengajukan bantuan perbaikan, bukan perkara sehari atau dua hari.
Mirisnya lagi, di berita tersebut menuliskan data yang memperlihatkan tentang kerusakan bangunan SD, SMP, SMA, dan SMK di tahun 2018/2019 sebanyak 969.817 ruang. Wadidaw sekali! Ratusan ribu. Ini bukan hanya tentang angka, tapi juga tentang berapa nyawa yang dihantui risiko.
Bicara tentang kerusakan infrastruktur pendidikan di Indonesia, sebenarnya telah menjadi fenomena yang tak berujung. Bukan hanya terjadi di jenjang pendidikan dasar dan menengah, di PAUD juga terjadi.
Sebagaimana yang terjadi di PAUD Wijaya Kusuma. Ibu Dahlia sebagai Kepala Sekolah bercerita kalau kondisi bangunan sekolah udah mulai rusak dan bocor. Masalah lainnya, warna cat udah mulai pudar.
Bukan hanya itu, kesederhanaan latar belakang ekonomi menjadi persoalan lain yang harus dihadapi PAUD Wijaya Kusuma.
Tapi, PAUD Wijaya Kusuma nggak menyerah begitu aja. Kerusakan infrastruktur mendorong para pendidik untuk mencari jalan keluar. Jalan keluar yang coba dilakukan dengan mengikuti kampanye #BantuSekolahYuk2.
Menurut Ibu Dahlia, PAUD Wijaya Kusuma mengikuti kampanye #BantuSekolahYuk2 karena banyak yang mau diperbaiki dan merealisasikan berbagai kegiatan.
Apa bentuknya? Seperti penggunaan donasi yang dijelaskan Ibu Dahlia. Donasi nantinya akan dipakai untuk kegiatan pemeriksaan gigi. Lalu buat perbaikan infrastruktur. Itu sebabnya, nama Challenge yang diluncurkan oleh PAUD Wijaya Kusuma bernama Bantu Renovasi PAUD WiJaya Kusuma dan Ajak Murid Periksa Kesehatan Gigi.
Di tangan pendidik yang punya tujuan baik untuk anak-anak, Champ yakin PAUD Wijaya Kusuma akan berkembang menjadi lebih baik. Seperti pepatah, pendidikan yang baik, berasal dari niat yang baik..
Kamu juga bisa menyalurkan kebaikan pada semua orang, tanpa tebang pilih. Setiap orang, sejatinya berhak hidup dengan sama. Yuk, pelajari arti penting toleransi dengan belajar toleransi dari Challenge di kampanye #ProjectSHIFT.
Referensi:
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-58865133