Setelah sukses menyelenggarakan launcing dan bincang buku Perempuan Penggerak Perdamaian tanggal 5 Oktober 2024 kemarin, Beda Setara juga melakukan kampanye online #PerempuanPenggerakPerdamaian yaitu gerakan menampilkan sosok perempuan penggerak perdamaian.
Mengapa perempuan penggerak perdamaian perlu kita tampilkan?
Sebab selama ini, gerakan dan juga inisiatif perempuan dalam isu keberagaman dan perddamaian jarang mendapatkan perhatian, bahkan seringkali tidak dianggap. Padahal ada banyak sekali perempuan yang melakukan inisiatif-inisiatif guna menjaga perdamaian di Indonesia, termasuk para perempuan yang ada di Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan.
Gerakan dan inisiatifnya pun sangat beragam, ada yang menggunakan pendekatan budaya, pendidikan kritis, pelatihan dan yang lainnya.
Berikut lima sosok perempuan penggerak perdamaian di Ciayumajakuning yang Beda Setara dokumentasikan lewa buku “Perempuan Penggerak Perdamaian”.
1. Cici Situmorang
Seorang perempuan yang aktif menyuarakan nilai-nilai keberagaman dan toleransi di Cirebon. Karena kecintaannya pada isu tersebut, pada tahun 2015 ia berinisiatif untuk mendirikan Inspiration House, sebuah komunitas yang memberikan pendidikan gratis pada anak-anak kurang mampu. Dalam pembelajaran Inspiration House, Cici sengaja memasukan pembelajaran tentang toleransi dan kebaragaman.
Bahkan tidak hanya diajarkan di kelas, Cici juga rutin mengajak anak-anak tersebut untuk belajar dan bertemu langsung dengan orang-orang yang berbeda agama dan keyakinan. Setiap satu bulan sekali ia mengajak anak-anak berkunjung ke Gereja, Vihara, Pure dan tempat ibadah agama lain selain Islam.
2. Aliaftul Arifiati
Seorang muslimah yang aktif bergerak dalam isu perdamaian, toleransi, keberagaman dan isu keadilan gender. Alif bersama Fahmina Institute terus mendorong anak-anak muda di Ciayumajakuning untuk melakukan dialog antar agama. Hal ini dilakukan dengan mengajak anak-anak muda dari berbagai agama dan keyakinan untuk ikut Setaman (Sekolah Cinta Perdamaian), kunjungan ke rumah ibadah non-muslim, buka bersama di rumah ibadah non-muslim, dan berkolaborasi dalam berbagai kegiatan sosial.
3. Juwita Djatikusumah
Tokoh perempuan Sunda Wiwitan yang menyuarakan perdamaian melalui seni dan budaya. Sebagai penganut kepercayaan yang sering mendapat diskriminasi dan kekerasan dari orang lain, membuat Juwita semngat untuk mengajarkan tentang pentingnya menjaga serti menciptakan perdamaian. Ia tidak mau ada orang yang mengalami diskriminasi seperti yang sering ia dan masyarakat Sunda Wiwitan lainnya alami.
Karena itu, Juwita terus menyuarakan nilai-nilai perdamaian, salah satunya lewat seni dan budaya. Ia menciptakan banyak lagu-lagu anak bernuansa perdamaian dan cinta tanah air. Di sisi lain, dalam tari-tarian yang ia ajarkan juga terdapat nilai-nilai kebergaman.
4. Aulia Fauziah
Perempuan Lajnah Imaillah yang menyuarakan nilai perdamaian lewat mural dna juga pendidikan. Pengalamannya sebagai Jemaat Ahmadiyah yang sering mendapat diskriminasi dan persekusi membuat dia semangat untuk menyuarakan nilai-nilai perdamaian. Sebab menurutnya, perdamaian itu harus terus dijaga dan diperjuangkan. Karena itu, ia selalu mengajarkan peserta didiknya untuk mencintai sesama, apapun agamanya. Di sisi lain, ia juga membuat berbagai desain mural bernuansa keberagaman dan perdamaian.
5. Ni Putu Sari Darmayanti
Anak muda Hindu yang aktif mendorong anak-anak seusianya untuk belajar soal perdamaian dan keberagaman. Ia dan teman-temannya berinisiatif untuk menyuarakan isu-isu ini lewat podcast. Di sisi lain, Ni Putu juga tidak lelah untuk mengajak anak-anak muda Hindu untuk aktif dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial bersama orang-orang yang berbeda agama dan keyakinan.
Melihat lima perempuan penggerak perdamaian di Ciayumajakuning ini semakin meyakinkan kita bahwa perempuan punya kontribusi yang besar dalam menjaga dan menyuarakan nilai-nilai perdamaian. Bahkan inisiatifnya pun sangat beragam. Karena itu mendukung dan mengapresiasi gerakan mereka menjadi sangat penting.
#Dukung50PerempuanPenggerakPerdamaiandiCiayumajakuning dapat menjadi inspirasi bagi semua perempuan, teutama anak-anak muda untuk mengambil peran dalam menciptakan dan menyuarakan nilai-nilai perdamaian melalui berbagai inisiatif.
Location
