#ForABetterWorldID

Maria Margarita Manafe Membangun UMKM dengan Melestarikan Kebudayan

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!

Bicara sagu, identik dengan Papua. Fakta menariknya, masyarakat Papua udah menjadikan sagu sebagai makanan pokok sejak ribuan tahun lalu. Seperti yang disampaikan oleh Hari Suroto seorang Peneliti Pusat Riset Arkeologi Lingkungan BRIN yang memperkirakan masyarakat Papua udah mengonsumsi sagu sejak 50 ribu tahun lalu. Menurutnya, masyarakat Papua mendapatkan sagu dari tumbuhan liar yang berada di tepi sungai, danau, dan rawa. 

Sebagai makanan pokok, menjadikan masyarakat Papua mengolah dan memodifikasi sagu sebagai produk UMKM. Seperti yang dilakukan oleh mama Maria Margarita Manafe. Mama Maria Margarita Manafe membangun UMKM berupa produk sagu bernama Naku Kondur Geiba. 

UMKM Naku Kondur Geiba udah berdiri sejak 27 Januari 2017. Mama Maria Margarita Manafe menyadari jika sagu menjadi SDM yang memiliki potensi untuk dikembangkan lagi. 

Dalam menjual kuliner sagu, mama Maria Margarita Manafe memodifikasinya dengan berbagai bentuk. Sagu-sagu diolah menjadi aneka produk berupa sagu bakar, beng-beng sagu dengan berbagai varian rasa, biskuit sagu, stick sagu, roti sagu, kue kering sagu, dan aneka minuman berbahan sagu. 



image

Aksi Kebudayaan di Balik Pendirian UMKM 

UMKM mama Maria Margarita Manafe bukan hanya penuh kreativitas, tapi juga mengedepankan nilai kebudayaan. Soalnya, nama Naku Kondu Geiba berasal dari bahasa Arso dari Kabupaten Keerom Provinsi Papua. Secara kebahasaan, Naku Kondu Geiba berarti sagu kami punya hidup.

Kenapa menggunakan bahasa Arso? Karena mama Maria Margarita Manafe ingin melestarikan bahasa Arso, makanya dia menggunakannya dalam penamaan UMKM-nya. 

Apa yang dilakukan oleh mama Maria Margarita Manafe patut diapresiasi. Aksinya bisa melestarikan bahasa Arso. Karena menurut Prof. Kisyani Leksono, pakar bahasa Universitas Negeri Surabaya, bahasa Arso menjadi salah satu bahasa daerah yang terancam punah. 



Tantangan dan Upayanya Memasarkan Produk

Di tengah aksi kebudayaan yang mama Maria Margarita Manafe lakukan, ada kerikil perjalanan UMKM-nya. Mama Maria Margarita Manafe bercerita ia kesulitan untuk mendapatkan bahan baku karena harga sagu mengalami naik-turun. Ditambah lagi adanya ancaman bencana semakin membuat bahan baku menjadi terbatas. 

Kesulitan lain yang dihadapi mama Maria Margarita Manafe, terjadinya kompetisi antarkompetitor yang ketat. Apalagi dalam aspek konsumen, pembeli kerap mengalami perubahan preferensi.

Meski tantangan berat ada di depan mata, tak membuat mama Maria Margarita Manafe menyurutkan semangat. Ia terus memutar otak untuk memasarkan produknya. Berbagai cara dilakukan seperti menjual produk di berbagai event, bermitra dengan toko atau pusat oleh-oleh, mempromosikan secara face to face, dan membangun relasi kepada konsumen. 

Bahkan, di era yang serba cepat, mama Maria Margarita Manafe melakukan adaptasi dengan menjual produknya secara online. 

Untuk meningkatkan UMKM yang didirikannya, mama Maria Margarita Manafe bukan hanya berfokus pada riset pasar dan penjualan, tapi juga berpartisipasi dalam kampanye #EmpowerWomenSentani. 

Dalam kampanye #EmpowerWomenSentani, mama Maria Margarita Manafe akan menggunakan donasinya untuk mengembangkan bisnisnya. Hasil donasi akan digunakan untuk membeli peralatan mesin yang lebih modern. Tujuannya, agar produksi menjadi efisien dan lebih berkualitas. Mama Maria Margarita Manafe juga akan menggunakan donasi untuk pengembangan kemasan produk yang lebih menarik.

Jika mama Maria Margarita Manafe semangat mengembangkan sagu dan melestarikan bahasa Arso, kita juga bisa mendukung UMKM-nya untuk terus bertumbuh. 

Kamu bisa ikut menjadi bagian pertumbuhan UMKM mama Maria Margarita Manafe dengan ikut Challenge Bersama Mama Maria Margarita Manafe Bantu Perempuan Sentani Bangun Bisnis. Dengan menyelesaikan Challenge akan membuka donasi sebesar Rp25 ribu yang didanai SCash Global dan Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi akan digunakan mama untuk kemajuan UMKM-nya.

Yuk dukung Challenge Mama Maria Margarita Manafe. Nanti tiga Challenge dengan jumlah Supporters terbanyak akan mendapatkan dana hibah Rp20 juta.



Referensi:

https://www.mongabay.co.id/2023/07/11/jadi-bagian-budaya-orang-papua-konsumsi-sagu-sejak-50-ribu-tahun-lalu/#:~:text=Artefak%20forna%20menunjukkan%20bahwa%20sagu,sistem%20religi%2C%E2%80%9D%20kata%20Hari. 

https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20161214121758-445-179510/mengkhawatirkan-bahasa-daerah-makin-tergerus




heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone