Hallo, apa kabar! Perkenalkan diri kamu secara singkat

Litha: Saya adalah founder dari 1001 mimpi bocil dan juga kalau denger 1001 mimpi bocil bertanya-tanya apa sih 1001 mimpi bocil. Jadi ini gerakan yang fokusnya kepada anak-anak jadi kalau 1001 mimpinya sendiri untuk anak muda dan Bocil-nya untuk anak-anak nih. Sebuah gerakan ingin mendorong teman-teman di sekitar kita untuk bergerak bermimpi dan berkolaborasi

Anrickson: Halo perkenalkan aku Anrickson Sarumpaet saya sekarang tengah sibuk menjadi ketua komunitas Camar. Komunitas Camar adalah komunitas yang saat ini berbasis di kota Medan kami fokus di barisan kepemudaan atau gerakan kepemudaan 

Rifki: Saya Rifki, saya bagian komponen Lintas Iman Tasikmalaya. Atau yang lebih dikenal dengan Kompas Iman. Komunitas ini bergerak di isu keberagaman tapi fokusnya lebih ke orang-orang muda. Lintas iman, lintas suku, lintas budaya.

Hasanah: Halo saya Hasanah, saya dari komunitas Inspiration House Cirebon. Komunitas ini bergerak di bidang pendidikan, toleransi dan keberagaman. Nah, kita di sana mengajar di Cirebon khususnya di anak-anak di terminal. 

Foto: Dokumentasi interview Kak Anrickson

Bagaimana perasaan kamu terpilih dalam bootcamp ini?

Litha: Jujur nggak nyangka, soalnya awalnya kita daftar 20 terpilih bagi kita itu udah cukup tapi ternyata mungkin awalnya kita nggak terpilih ya, tiba-tiba kita terpilih jadi 6 besar. Bootcamp bareng PeaceGen dan Campaign bikin kita speechless jadi happy banget. 

Anrickson: Yang pertama tentu kita sangat bersyukur karena dari banyaknya komunitas yang ikut serta. Camar terpilih menjadi salah satu komunitas yang dipercaya oleh tim PeaceGen dan Campaign untuk mengimplementasikan nilai-nilai perdamaian untuk dilakukan di kota medan

Rifki: Sangat happy bangga, karena itu memang takdir kita mengikuti bootcamp kali ini. Kami bersyukur menjadi salah satu yang terpilih yang aktif di isu keberagaman. Apalagi kami berasal dari kota yang kecil.

Hasanah:  Sangat senang sekali karena perjalanan kami mengikuti banyak perjalanan dari ikut Campaign, kegiatan Harmony kids street terpilih lagi dan lolos di bootcamp ini jadi perasaannya sangat senang.

Foto: Dokumentasi interview Kak Hasanah

Materi yang paling diingat di Bootcamp?

Litha: Semuanya berkesan, tapi ada beberapa materi yang sangatt berkesan. Itu materi tentang diri sendiri karena materi itu mendorong kita untuk mengenali diri. Itu fondasi dasar untuk tau caranya bersikap. Karena diri sendiri sesuatu hal yang bisa kita kontrol. Kalau hal-hal lain nggak bisa kita kontrol tapi kalau diri sendiri udah jadi fondasi kita akan jadi hal yang positif untuk diri sendiri. 

Anrickson: Materi yang paling diingat yaitu materi pertama dan kedua yang wajib. Mengenal diri sendiri yang kedua supaya tidak berprasangka buruk kepada orang lain. Mengetahui kedua meteri tersebut membuat kita mengerti diri kita secara pribadi dan memisahkan mana sebenernya yang menjadi ekspektasi dan mana yang menjadi realita.

Rifki: Materi beda keyakinan namun tetap berteman. Itu sangat menarik sangat renyah disampaikannya. Kita terkadang memilih teman karena terbatas oleh beda keyakinan atau lainnya. Saya ingat ada kata yang dilontarkan oleh salah satu mentor kami yaitu Kang Wawan jadi kalau ingin membangun dialog antar agama harus dimulai dialog antar teman itu yang menjadi kunci kita untuk membangun komunitas kami terus hidup di Tasikmalaya.

Hasanah: Materi yang paling diingat itu materi No Curiga No Prasangka. Jadi itu mengajarkan kita untuk selalu bertanya, misal ada orang yang diem aja. “Kenapa ya dia diem aja” “Kenapa dia kayak gini” jadi kita tuh nggak boleh curiga dan berprasangka dengan orang lain sebelum kita berkomunikasi lebih dekat lagi. 

Testimoni mengenai Bootcamp kali ini?

Litha: Aku seneng banget ketemu teman-teman baru dari Sabang sampai Merauke. Dari beragam latar belakang juga dari beragam agama dan yang aku suka semua materi di sini relate banget sama kehidupan sehari-hari. Jadi semua yang di sini sangat menginspirasi.

Anrickson: Tentunya sangat-sangat menarik. Pembelajarannya juga awalnya saya kira sangat monoton hanya dengan menyampaikan materi tapi ternyata setelah mengikuti ada lebih banyak aktivitas yang dilakukan dan banyak kegiatan yang dilakukan oleh tim PeaceGen jadi di sana kuncinya agar peserta terus penasaran dengan materi atau aktivitas kali ini.

Rifki: Keren! Penyajian toolsnya sangat renyah, materi bisa kita pahami karena diikuti dengan berbagai permainan. Kemudian ada satu metode yang unik dan itu pendekatannya sangat luar biasa bukan pendekatan ceramah tapi pendekatan aktivitas semua peserta bersama fasilitator. 

Hasanah: Setelah mengikuti bootcamp ini kami kita materi 12 nilai dasar perdamaian adalah materi yang berat tapi ternyata di sini dikemas dengan sedemikian rupa dengan aktivitas yang seru jadi kami enjoy menerima materi semuanya.

Keren ya, Changemakers! Champ aja dari ngobrol bareng mereka jadi ketularan ilmunya. 😆 Eits, nggak cuma mereka aja nih, yang bisa menyebarkan toleransi dan nilai-nilai perdamaian. Kamu juga bisa, loh! Kamu bisa dukung kampanye #Friendship4Peace dan sebarkan aksi damaimu di sekitar. 💕