Para murid MI NU Baitul Mukminin aktif mengikuti kegiatan pengembangan bakat dan minat untuk menggali potensi yang dimiliki. Kegiatan tersebut bermaksud untuk membantu mereka memahami kelebihan dan kekurangan diri, meningkatkan kemampuan dalam berbagai bidang, dan mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang positif.
Selama ini, proses penjaringan penerimaan murid di MI NU Baitul Mukminin berdasarkan kuota kapasitas ruangan, tidak didasarkan pada kemampuan akademik. Akibatnya, karakter murid sangat beragam—ada yang kurang di bidang akademik, tetapi unggul di bidang non-akademik, dan sebaliknya. Sekitar 10% murid di MI NU Baitul Mukminin kurang dalam bidang nonakademik.
Melihat temuan tersebut, MI NU Baitul Mukminin berupaya keras untuk memberikan ruang bagi anak-anak sesuai dengan kemampuan atau potensi yang dimiliki. Kami yakin bahwa para siswa dapat mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang penting untuk masa depan mereka. Mari bersama-sama menciptakan generasi emas yang cerdas secara sosial dan emosional!
Seorang ahli psikologi bernama Abraham Maslow mendefinisikan potensi sebagai kemampuan individu untuk mencapai kesadaran diri dan mengaktualisasikan diri secara maksimal. Berbeda dengan ahli pendidikan Robert Gagne yang mendefinisikan kemampuan sebagai individu untuk mencapai tujuan pendidikan dan mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Jadi, potensi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mencapai atau melakukan sesuatu secara maksimal.
Potensi sendiri dapat berupa potensi fisik, intelektual, sosial, bahkan emosional. Potensi fisik meliputi kemampuan olahraga yang berkaitan dengan melakukan aktivitas fisik, seperti berlari dan kemampuan motorik yang meliputi gerakan-gerakan fisik seperti menggambar. Terkait potensi intelektual terdiri dari kemampuan akademik, seperti pemahaman dalam materi pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis berupa keterampilan menganalisis dan mengevaluasi informasi.
Sedangkan potensi sosial terdiri dari kemampuan berkomunikasi dan kemampuan bekerjasama. Berbeda dengan potensi emosional terdiri dari kemampuan mengelola emosi dan berempati dengan memahami dan merasakan perasaan orang lain. Potensi dapat dikembangkan dan ditingkatkan melalui pengalaman, pelatihan serta pendidikan.
Pengembangan potensi peserta didik adalah upaya untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuan, bakat, dan karakteristik yang dimilikinya. Melalui pengembangan potensi, peserta didik diharapkan mampu untuk meraih kesuksesan, mewujudkan impiannya, meningkatkan rasa percaya diri, serta mampu berhubungan baik dengan orang lain. Madrasah menjadi tempat yang memiliki peran penting dalam pengembangan potensi peserta didik. MI NU Baitul Mukminin sebagai salah satu sekolah swasta yang berada di Kabupaten Kudus telah dipercaya masyarakat untuk mampu mencetak generasi emas yang tidak hanya berakhlakul karimah tetapi juga mampu berkembang sesuai karakteristik dan potensi yang dimiliki.
Atas kepercayaan yang diberikan, MI NU Baitul Mukminin berusaha dengan maksimal untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Cara yang kamu lakukan adalah menyediakan kegiatan ekstrakurikuler yang begitu banyak, mulai dari yang berhubungan dengan potensi fisik maupun intelektual. Beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang ada di MI NU Baitul Mukminin yaitu pencak silat, sepak bola putri, atletik, badminton, tenis meja, KSM, qiro’ah, kaligrafi, rebana, pramuka, tari dll.
Peserta didik diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi potensi yang ingin mereka kembangkan. Selain itu, pemberian bimbingan atau pendampingan yang intensif, contoh teladan yang baik serta adanya fasilitas yang memadai sangat berpengaruh untuk pengembangan potensi mereka.
Ketekunan siswa untuk mau mengembangkan bakat yang dimiliki, dibuktikan dengan diraihnya berbagai prestasi oleh peserta didik di MI NU Baitul Mukminin. Peserta didik diarahkan untuk mampu mengikuti berbagai ajang perlombaan baik yang hanya tingkat madrasah/sekolah, kecamatan, kabupaten, provinsi, bahkan nasional. Beberapa anak yang memiliki kelemahan di bidang akademik, ternyata memiliki potensi yang membanggakan di bidang nonakademik.
Tetapi, hal-hal tersebut akan terasa sia-sia dan menghambat pengembangan potensi peserta didik jika kurang adanya dukungan dari lingkungan sekitar, minat dan motivasi yang kurang serta sikap pembawaan peserta didik yang kurang optimal.
Pengembangan potensi peserta didik sangat penting untuk mencapai kesuksesan. madrasah/sekolah. Untuk bisa mengembangkan potensi murid, guru dan wali murid harus bekerjasama untuk mengidentifikasi potensi peserta didik dan membantu mereka mengembangkannya. Dengan strategi atau cara yang tepat, peserta didik dapat mengembangkan potensinya secara maksimal dan mencapai kesuksesan. Dukung challenge #TumbuhBersama kami Bersama MI NU Baitul Mukminin Kembangkan Potensi Murid Demi Generasi Cerdas Sosial dan Emosional.