Hai, Changemakers!
Kamu pasti pernah danger deh, ucapan seperti ini “zaman sekarang, pintar aja nggak cukup”. Dunia butuh anak-anak yang nggak hanya pintar secara akademik tapi juga cerdas secara sosial, emosional, dan punya rasa tanggung jawab sama lingkungan. SDIT Al Islam Kudus tahu persis soal itu. Makanya, lewat kampanye #TumbuhBersama, mereka memilih untuk fokus ke isu yang sering luput dari perhatian: kepedulian terhadap lingkungan lewat gerakan Zero Waste 🌱
Bu Neti Farida, guru SDIT Al Islam, cerita kalau isu ini penting banget karena mereka ingin semua murid nggak cuma unggul secara akademik, tapi juga peka sama sekitar dan punya empati terhadap bumi. “Sekolah kami punya visi menyiapkan generasi yang sholih, berprestasi, dan berwawasan lingkungan. Jadi kampanye ini cocok banget,” kata Bu Neti. Apalagi, SDIT Al Islam adalah sekolah Adiwiyata Mandiri yang memang udah aktif dalam isu-isu lingkungan. Buat kamu yang belum tahu sekolah Adiwiyata Mandiri adalah penghargaan yang diberikan kepada sekolah yang berhasil mempertahankan program lingkungan hidup selama beberapa tahun.
Bu Neti Farida dan juga percaya kalau karakter cerdas sosial-emosional itu bisa tumbuh lewat kebiasaan kecil—kayak bawa bekal tanpa plastik, merapikan kelas bareng, sampai ikut program LISA (Lihat Sampah Ambil) dan LIBRA (Lihat Berantakan Rapikan). Hal-hal sederhana ini bisa jadi awal dari perubahan besar.
Dari Janji Pelajar Sampai Komposter, Semua Kompak Bergerak ♻️
Di SDIT Al Islam, hari-hari dimulai dengan ikrar pelajar dan majelis pagi—momen yang jadi jembatan antara guru dan siswa untuk connect secara emosional. Lalu di siang hari, mereka makan bareng sambil belajar tanggung jawab: ambil alat makan sendiri, bersih-bersih kelas, dan saling bantu. Semuanya jadi bagian dari pendidikan karakter yang menyenangkan dan membumi.
Yang bikin makin keren, guru-gurunya juga semangat banget mendukung kegiatan baik ini. Ada program Guru Prima buat ngembangin kreativitas dan inovasi guru, serta berbagai pelatihan yang memperkuat empati dan kontrol emosi. Nggak ketinggalan, orang tua pun dilibatkan lewat Forum Ibu Bahagia (FIB), program parenting, dan sharing online supaya pendidikan karakter bisa nyambung sampai rumah.
Semua Komponen Sekolah Terlibat