Hai, Changemakers!
Minat baca masyarakat Indonesia kian mengalami perbaikan. Di sana-sini, udah banyak komunitas baca dan toko buku. Menurut data dari Perpustakaan Nasional Indonesia, angka tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia kian naik sejak 2016–2022.
Di tengah kabar membaiknya gemar membaca masyarakat Indonesia, masih ada ceceran persoalan masalah literasi. Salah satunya, belum semua sekolah di Indonesia punya fasilitas yang baik untuk menunjang gemar membaca kepada murid-muridnya.
Seperti yang terjadi di SD 3 Kedungdowo. Kepala Sekolah SD 3 Kedungdowo, Ibu Sri Suwarni, S.Pd., menceritakan kalau di sekolahnya belum memiliki pondok baca. Akibatnya, para siswa nggak punya tempat membaca yang kondusif. Dampak lainnya, kesulitan menanamkan gemar membaca kepada para siswa.
Padahal, menurut Ibu Sri literasi yang baik dapat melahirkan anak-anak yang berpikir kritis, komunikatif, dan mampu mengelola emosi dengan baik.
Meski ada hambatan untuk pengembangan minat baca di SD 3 Kedungdowo, bukan berarti pihak sekolah menyerah begitu aja. Di kesempatan kampanye #TumbuhBersama ini, pihak sekolah menjadikan ketiadaan pondok baca sebagai isu utama.
Pihak sekolah akan memanfaatkan dana yang didapatkan dari hasil kampanye untuk membangun pondok baca. Bukan hanya itu, pihak sekolah juga akan memanfaatkan dana untuk pengadaan buku, pengadaan peralatan pondok baca, untuk kegiatan pendukung literasi.
Sebagai langkah komprehensif menanamkan gemar membaca kepada siswa, pihak sekolah udah menyiapkan berbagai program.
1. Program baca, cerita, berbagi.
2. Klub Literasi dan Diskusi.
3. Pojok Emosi: Ekspresi Diri Melalui Buku.
4. Mendongen Interaktif.
5. Gerakan 1 Siswa, 1 Buku, 1 Inspiratif.
Membayangkan gerakan yang dilakukan oleh SD 3 Kedungdowo, seperti membayangkan generasi emas Indonesia yang cerdas, kritis, dan inovatif dengan bacaan yang kuat.
Kamu membayangkan itu juga? Yuk, bantu SD 3 Kedungdowo membangun gemar membaca dengan ikut Challenge Dukung Pondok Baca di SD 3 Kedungdowo Literasi untuk Pengembangan Sosial serta Emosional Siswa. Dengan menyelesaikan Challenge, kamu akan membuka donasi Rp20 ribu yang didanai Bakti Djarum Foundation. Donasi akan digunakan untuk pembangunan pondok baca.