Hai, Changemakers!
Masalah sampah plastik menjadi isu lingkungan yang menggetirkan. Peliknya persoalan sampah plastik ikut dirasakan oleh pihak SMP 4 Kudus.
Kepala Sekolah SMP 4 Kudus, Dedi Triaprianto, S.Pd.,M.Pd., melihat jika isu sampah plastik di Indonesia begitu memprihatinkan. Ditambah lagi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo, Jekulo, Kudus ditutup pada 16 Januari 2025. Akibat dari penutupan TPA Tanjungrejo, membuat terjadinya tumpukan sampah di beberapa titik. Salah satu sampah yang terlihat adalah plastik bekas minum murid SMP 4 Kudus.
Dari peristiwa itu, pihak SMP 4 Kudus menginisiasikan untuk mendidik para muridnya mengolah sampah plastik. Harapan dari kegiatan tersebut agar bisa mengatasi masalah sampah, khususnya sampah anorganik. Tujuan lain yang tak kalah penting, melatih para murid untuk membangun kecerdasan sosial dan emosional–melalui pengembangan empati, kerja sama, dan tanggung jawab. Semua itu berkesinambungan dengan tujuan kampanye #TumbuhBersama yang merupakan hasil kolaborasi antara Djarum Foundation dan Campaign.
Pihak SMP 4 Kudus akan mengadakan program pengelolaan sampah dan pelatihan untuk para murid membuat kerajinan dari sampah anorganik.
Menurut bapak kepala sekolah, akan ada 800 murid yang mengikuti pelatihan dan pengelolaan sampah. Sumber dana kegiatan, bersumber dari hasil donasi kampanye #TumbuhBersama.
Donasi yang diterima juga akan digunakan untuk menyediakan dispenser air mineral. Keberadaan dispenser air mineral bertujuan untuk mengurangi penggunaan plastik minum bagi para murid. Dengan adanya dispenser air, murid didorong membawa botol dari rumah, sehingga bisa melatih untuk menghargai lingkungan.
Ini adalah langkah kecil yang akan membawa dampak besar untuk peradaban lingkungan di Indonesia.
Mari bantu SMP 4 Kudus untuk mendorong muridnya mengolah sampah anorganik. Caranya mudah banget! Kamu cukup selesaikan Challenge Bersama SMP 4 Kudus Hadirkan Generasi Cerdas Sosial Emosional melalui Pengelolaan Sampah Anorganik. Jika kamu berhasil menyelesaikan ketiga aksi akan membuka donasi sebesar Rp20 ribu yang didanai Bakti Djarum Foundation. Donasi digunakan untuk pelatihan pengelolaan sampah anorganik. Yuk, jadi bagian kemaslahatan lingkungan yang lebih baik!