#TumbuhBersama

BUDAYA SES: KUNCI RAHASIA LAHIRNYA GENERASI CERDAS BERKARAKTER SD 1 BARONGAN

profile

djarumfoundation

Update

​Ditulis oleh: SD 1 BARONGAN


Budaya dalam pengertian luas, merangkum segala aspek kehidupan manusia mulai dari nilai-nilai, kepercayaan, adat istiadat, hingga ekspresi seni dan teknologi. Budaya menjadi pondasi yang membentuk identitas individu dan kelompok, serta memengaruhi cara kita berinteraksi dengan dunia sekitar. Budaya yang berasal dari bahasa Sansekerta dari kata buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari budhi atau akal yang adalah asal mula dari etimologi, segala yang bersangkutan dengan akal pikiran manusia itulah yang disebut budaya. (Sulasman & Setia, 2013:17).


Pembelajaran sosial emosional bukan lagi sekadar program tambahan di sekolah, melainkan telah bertransformasi menjadi bagian integral dari budaya pendidikan. Di berbagai lingkungan sekolah, nilai-nilai seperti empati, kerja sama, dan pengelolaan emosi telah meresap ke dalam rutinitas sehari-hari, membentuk interaksi antara siswa, guru, dan stakeholder. Hal ini tercermin dalam praktik-praktik seperti penciptaan ruang kelas yang nyaman, proyek kolaboratif yang menekankan kerja tim, dan inovasi pengembangan keterampilan memecahkan masalah. Budaya SES yang mengakar ini menciptakan lingkungan sekolah yang aman, suportif, dan inklusif, di mana setiap individu merasa dihargai dan terfasilitasi. 

image

Implementasi pembelajaran sosial emosional yang efektif membutuhkan lebih dari sekadar kurikulum atau aktivitas terpisah. Pembelajaran sosial emosional memerlukan lingkungan fisik yang mendukung dan memfasilitasi perkembangan emosional siswa. Dengan penataan ruang yang mempertimbangkan aspek-aspek ini, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan sosial emosional siswa, membantu mereka merasa aman, nyaman, dan siap untuk belajar.


SD 1 Barongan yang tergabung dalam sekolah MITRA dari Djarum Foundation telah mendapatkan pelatihan intensif selama kurang lebih satu tahun. Hal ini berdampak pada peningkatan kompetensi guru dalam memfasilitasi murid dalam pembelajaran. Guru lebih dapat mengkondisikan diri untuk memberikan suasana yang nyaman kepada murid, guru juga upgrade diri menjadi pribadi yang dapat menjadi contoh yang baik dalam mengelola emosi serta bisa memberikan dukungan dan rasa aman kepada murid. Suasana kelas yang sesuai dengan Gambar 1 di atas merupakan salah satu output dari pelatihan yang dilakukan. Di dalam kelas guru berkolaborasi dengan siswa serta wali murid untuk mendesain kelas semenarik mungkin. Beberapa bagian yang tercipta yaitu papan absensi, papan emosi, papan refleksi, papan kebaikan, papan curhat, papan pajangan, pojok baca, pojok tenang dll. 



image

Temuan utama survei untuk Kudus (OECD; Survei Keterampilan Sosial Emosional:2023) tentang bagaimana pembelajaran sosial dan emosional ditingkatkan di dalam dan di luar sekolah. Dari indikator umpan balik guru, siswa berusia 10 dan 15 tahun yang menerima lebih banyak umpan balik guru memiliki keterampilan sosial dan emosional yang lebih tinggi. Namun kekuatan hubungan ini bervariasi tergantung pada keterampilan dan lokasi tertentu. Di Kudus menerima umpan balik guru yang lebih sering paling erat kaitanya dengan motivasi berprestasi, rasa ingin tahu, keramahan, kepercayaan, dan toleransi yang lebih tinggi pada usia 10 tahun dan motivasi berprestasi, ketekunan, energi, optimisme, dan kepercayaan pada usia 15 tahun. Salah satu tindakan guru SD 1 Barongan dalam pemberian umpan balik saat pembelajaran tertuang pada Gambar 3 di bawah ini.


image

Desain yang tergambar dari suasana kelas di atas, untuk tiap kelas tentunya berbeda, standar dari pengadaan desain tersebut berbeda-beda sesuai dengan daya dukung kelas masing-masing. Pengadaan dan pengelolaan tata ruang kelas sebelumnya dilaksanakan secara swadaya sesuai kemampuan kelas masing-masing. Hal ini menyebabkan perbedaan kualitas, kemenarikan, kenyamanan, dan keawetan antara kelas satu dengan kelas lainnya.


Kami tertarik mengikuti Kampanye #TumbuhBersama karena menjawab permasalahan tersebut. Beberapa solusi yang kami lakukan adalah mulai dari menyiapkan kelas yang enjoy, guru yang "gaul", dan sekolah yang asyik dengan standar yang sama. Dengan kondisi seperti itu kita berharap siswa-siswi SD 1 Barongan akan menjadi generasi yang cerdas berkarakter. Begitu juga dengan adanya tata ruang kelas yang terstandar, guru dapat mengimplementasi dan memfasilitasi siswa dalam pembelajaran yang berbasis sosial emosional. Hal ini berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan sosial emosional siswa.


Budaya SES menjadi pijakan SD 1 Barongan dalam mewujudkan siswa-siswi cerdas berkarakter. Pengimplementasian pembelajaran sosial emoisional tentunya membutuhkan daya dukung yang prima. Dukung SD 1 Barongan untuk terus mewujudkan peningkatan keterampilan sosial emosional untuk generasi cerdas berkarakter.


Challenge ini ngajak kamu buat menyelesaikan 3 aksi, seperti upload foto bareng gurumu, membuat surat untuk temen-temen terbaikmu, serta upload juga keseruan kalian bareng keluarga waktu mengerjakan tugas kalian di rumah. Yuk, selesaikan Challenge-nya sekarang juga! 🔥




heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone