#TumbuhBersama

Wujudkan Pekarangan Terintegrasi untuk Generasi Cerdas Sosial dan Emosional di SD 2 Purworejo

profile

djarumfoundation

Update

Ditulis oleh: SD 2 Purworejo


Bagaimana jika pekarangan sekolah yang terabaikan bisa menjadi ruang belajar yang hidup, dimana siswa tidak hanya belajar tentang alam, tetapi juga tentang nilai-nilai kehidupan? Pemanfaatan pekarangan sekolah sebagai ruang belajar interaktif merupakan strategi inovatif dalam meningkatkan kecerdasan sosial emosional (SEL) siswa. Sebuah tantangan nyata sedang dihadapi oleh SD 2 Purworejo yaitu pekarangan sekolah yang kurang terawat dan penurunan karakter sosial-emosional pada siswa. Padahal, pendidikan bukan hanya sekedar transfer pengetahuan akademis, melainkan pembentukan generasi yang peduli, empatik, dan bertanggung jawab. Salah satu metode efektif untuk mengembangkan karakter siswa melalui pembelajaran berbasis pengalaman hidup adalah kegiatan bercocok tanam (Destrinelli et al., 2020).

Sekolah, sebagai lembaga pendidikan, memiliki peran penting dalam menanamkan nilai moral dan karakter siswa, terutama pada jenjang Sekolah Dasar (SD) yang menjadi pondasi pembentukan karakter siswa sejak dini. Pembelajaran berbasis lingkungan dapat menumbuhkan rasa bangga, apresiasi, dan tanggung jawab siswa terhadap sumber daya alam dan kelestarian lingkungan (Adiwardana et al., 2021).


image

Berdasarkan data rapor pendidikan SD 2 Purworejo tahun 2025 bahwa ada penurunan nilai karakter siswa sebesar 1,33 dari tahun sebelumnya. Oleh karena itu, sekolah berinisiatif mengintegrasikan pekarangan sekolah sebagai ruang belajar untuk meningkatkan SEL siswa. Melalui kegiatan ini, siswa belajar bekerja sama, berbagi tugas, dan menghargai perbedaan, serta memahami pentingnya menjaga lingkungan. Guru juga dapat memanfaatkan pekarangan sebagai sumber belajar untuk materi lingkungan, mendukung pembelajaran mendalam (deep learning). Inisiatif ini meliputi : 

  1. Sarana Edukatif: Guru mengajak siswa belajar diluar kelas (outing class) dengan memanfaatkan pekarangan sebagai sumber belajar yang mendukung pembelajaran mendalam (deep learning). 

  2. Sarana Produktif: Siswa belajar tentang siklus kehidupan tanaman, kerja sama tim, dan tanggung jawab. Melalui kegiatan menanam, merawat, dan memanen hasil kebun. Hasil panen akan diolah dalam program memasak (cooking class).

  3. Sarana Estestik: Seluruh warga sekolah menjaga dan merawat lingkungan sekolah terutama pekarangan, melalui program Jus Bengkoang (Jum’at Sehat dan Bersih Lingkungan). Dengan berbagai tanaman jenis tanaman, siswa belajar menghargai keindahan alam, keanekaragaman hayati dan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.

Kami sudah melakukan beberapa langkah persiapan dalam campaign ini. Pertama sosialisasi kepada seluruh siswa SD 2 Purworejo dalam rangka mengembangkan karakter cerdas sosial dan emosional untuk peduli lingkungan. Kedua, Kami juga telah melakukan outing class ke TAKAMAS Jepara untuk mempelajari cara menanam dan merawat tanaman. Ketiga, kami mengaplikasikan ilmu yang kami dapat dari TAKAMAS Jepara untuk dipraktekkan di sekolah dengan cara membersihkan lingkungan dan sekitarnya.


Mari dukung program kami untuk terus mengembangkan karakter cerdas sosial dan emosional bagi pelajar. 👨‍🎓


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone