#TumbuhBersama

SD Masehi Kudus Tumbuhkan Aksi ! Perkuat Sosial Emosional dengan Positive Feedback

profile

djarumfoundation

Update

​Dalam dunia pendidikan, feedback memiliki peran yang krusial untuk membentuk perkembangan akademik dan karakter siswa. Namun, sering kali feedback yang diberikan lebih berfokus pada kesalahan dan kekurangan, tanpa diimbangi dengan apresiasi terhadap usaha dan pencapaian siswa.

Pertanyaannya, seberapa besar pengaruh feedback positif terhadap motivasi dan perkembangan siswa? Apakah kritik yang membangun lebih efektif jika disertai dengan pujian atas usaha yang telah dilakukan? Dan bagaimana cara guru serta orang tua dapat memberikan feedback yang mendorong siswa untuk terus berkembang tanpa merasa terbebani atau putus asa?

Mari kita diskusikan, bagaimana peran feedback positif dalam membangun lingkungan belajar yang suportif dan mendorong siswa mencapai potensi terbaik mereka. 

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor kunci dalam mencapai hasil pendidikan yang optimal. Salah satu cara efektif untuk meningkatkan motivasi belajar adalah melalui feedback positif yang diberikan oleh guru, siswa, dan orang tua. Feedback positif tidak hanya memperkuat pemahaman akademik, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan semangat untuk terus belajar.

Peran Feedback Positif dari Guru

Guru memiliki peran utama dalam memberikan feedback yang membangun kepada siswa. Menurut teori belajar konstruktivis yang dikemukakan oleh Vygotsky (1978), interaksi sosial memainkan peran penting dalam perkembangan kognitif. Dalam hal ini, feedback positif dari guru membantu siswa mengembangkan pemikiran kritis dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam pembelajaran.

Hattie dan Timperley (2007) dalam penelitian mereka tentang efektivitas feedback menyatakan bahwa umpan balik yang spesifik dan berbasis pencapaian mampu meningkatkan motivasi serta pemahaman siswa. Misalnya, dibandingkan hanya memberikan nilai, guru dapat menambahkan komentar yang menunjukkan area keberhasilan serta saran untuk perbaikan.


image

image

Dukungan sesama siswa melalui Feedback positif

Selain dari guru, dukungan dari teman sebaya juga berkontribusi dalam membangun motivasi belajar. Peer feedback atau umpan balik dari sesama siswa dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih kolaboratif dan suportif. Menurut Nicol dan Macfarlane-Dick (2006), peer feedback memungkinkan siswa untuk merefleksikan pemahaman mereka sendiri, serta meningkatkan keterampilan berpikir kritis.

Sebagai contoh, dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa yang memberikan feedback kepada teman sekelas. Mereka tidak hanya membantu temannya untuk berkembang tetapi juga mengasah kemampuan analitis dan komunikasi mereka sendiri.

Peran Orang Tua dalam memberikan FeedbackPositif

Keterlibatan orang tua dalam memberikan feedback positif juga sangat penting dalam mendukung motivasi belajar anak. Epstein (2011) dalam model keterlibatan orang tua menekankan bahwa komunikasi yang positif antara orang tua dan anak dapat meningkatkan kepercayaan diri dan prestasi akademik siswa.

Orang tua dapat memberikan feedback yang positif dengan mengakui usaha anak mereka, bukan hanya hasil akhirnya. Misalnya, daripada hanya berkata, "Kamu pintar," orang tua bisa mengatakan, "Ibu sangat bangga dengan usahamu dalam mengerjakan tugas ini dengan tekun." Pernyataan seperti ini dapat membantu anak memahami bahwa kerja keras mereka dihargai dan lebih termotivasi untuk terus belajar.

Situasi Generasi terkini

Selain itu, di era digital saat ini, anak-anak semakin akrab dengan gawai. Anak-anak cenderung lebih asyik dengan gawai daripada berinteraksi dengan orang di sekitar mereka. Dampaknya, bisa menyebabkan sikap acuh terhadap lingkungan sosialnya.

Memberikan feedback positif dari guru, siswa, dan orang tua adalah cara efektif untuk melatih empati dan kepedulian terhadap orang lain. Dengan menerapkan kebiasaan ini, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang lebih peduli, percaya diri, dan memiliki hubungan sosial yang baik dengan lingkungannya. 


Selaras dengan itu, SD Masehi Kudus memiliki core value LIGHT yang terdiri dari Loving, Intelligence, Gritty, Humble, dan Trustworthy. Nilai-nilai ini yang ingin ditanamkan kepada siswa, guru, dan seluruh warga sekolah dalam kegiatan akademik maupun non akademik. Tujuannya untuk membentuk kecakapan sosial dan emosional siswa. Hal inilah yang membuat sekolah kami mengikuti kampanye #TumbuhBersama.




Dukungan sesama siswa melalui Feedback positif

Selain dari guru, dukungan dari teman sebaya juga berkontribusi dalam membangun motivasi belajar. Peer feedback atau umpan balik dari sesama siswa dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih kolaboratif dan suportif. Menurut Nicol dan Macfarlane-Dick (2006), peer feedback memungkinkan siswa untuk merefleksikan pemahaman mereka sendiri, serta meningkatkan keterampilan berpikir kritis.

Sebagai contoh, dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa yang memberikan feedback kepada teman sekelas. Mereka tidak hanya membantu temannya untuk berkembang tetapi juga mengasah kemampuan analitis dan komunikasi mereka sendiri.

Peran Orang Tua dalam memberikan FeedbackPositif

Keterlibatan orang tua dalam memberikan feedback positif juga sangat penting dalam mendukung motivasi belajar anak. Epstein (2011) dalam model keterlibatan orang tua menekankan bahwa komunikasi yang positif antara orang tua dan anak dapat meningkatkan kepercayaan diri dan prestasi akademik siswa.

Orang tua dapat memberikan feedback yang positif dengan mengakui usaha anak mereka, bukan hanya hasil akhirnya. Misalnya, daripada hanya berkata, "Kamu pintar," orang tua bisa mengatakan, "Ibu sangat bangga dengan usahamu dalam mengerjakan tugas ini dengan tekun." Pernyataan seperti ini dapat membantu anak memahami bahwa kerja keras mereka dihargai dan lebih termotivasi untuk terus belajar.

Situasi Generasi terkini

Selain itu, di era digital saat ini, anak-anak semakin akrab dengan gawai. Anak-anak cenderung lebih asyik dengan gawai daripada berinteraksi dengan orang di sekitar mereka. Dampaknya, bisa menyebabkan sikap acuh terhadap lingkungan sosialnya.

Memberikan feedback positif dari guru, siswa, dan orang tua adalah cara efektif untuk melatih empati dan kepedulian terhadap orang lain. Dengan menerapkan kebiasaan ini, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang lebih peduli, percaya diri, dan memiliki hubungan sosial yang baik dengan lingkungannya. 


Selaras dengan itu, SD Masehi Kudus memiliki core value LIGHT yang terdiri dari Loving, Intelligence, Gritty, Humble, dan Trustworthy. Nilai-nilai ini yang ingin ditanamkan kepada siswa, guru, dan seluruh warga sekolah dalam kegiatan akademik maupun non akademik. Tujuannya untuk membentuk kecakapan sosial dan emosional siswa. Hal inilah yang membuat sekolah kami mengikuti kampanye #TumbuhBersama.




Kecakapan sosial dan emosional merupakan aspek penting dalam perkembangan anak yang dapat diperkuat melalui pemberian feedback positif dari guru, anak, dan orang tua. Feedback positif menciptakan lingkungan yang mendukung, meningkatkan rasa percaya diri, serta membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi, empati, dan ketahanan diri. 

Guru dapat memberikan dorongan dan bimbingan yang membangun; orang tua berperan dalam menciptakan suasana yang aman dan penuh kasih sayang; sementara anak belajar untuk saling mendukung dan menghargai satu sama lain. Dengan demikian, sinergi antara guru, anak, dan orang tua dalam memberikan feedback positif berkontribusi pada perkembangan karakter serta kesejahteraan emosional anak, yang pada akhirnya membentuk individu yang lebih percaya diri, berempati, dan mampu menghadapi tantangan sosial dengan baik.

Oleh karena itu melalui kampanye #TumbuhBersama kami mengajak sebanyak mungkin supporter untuk mengikuti challenge SD Masehi Kudus Tumbuhkan Aksi Perkuat Sosial Emosional dengan Pembiasaan Positive Feedback. Ada 3 aksi yang bisa kamu selesaikan:

1. Upload foto antara guru dengan murid, di mana murid mendapatkan umpan balik tentang kekuatan mereka dari guru tersebut. Jelaskan juga di caption, umpan balik positif apa yang diberikan oleh guru.

2. Upload foto surat yang ditulis tangan oleh murid untuk teman mereka tentang mengapa mereka berteman.

3. Upload foto saat murid mengerjakan pekerjaan rumah bersama orang tua.

Ayo, tunjukin aksi hebatmu dan jadilah bagian dari kampanye ini! Yuk ikutan Challenge seru di aplikasi Campaign!

 



heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign For Good app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone