#TumbuhBersama

LENTERA EDUKASI LANGKAH TEPAT MENUJU PRESTASI

profile

djarumfoundation

Update

Ditulis oleh: SMP 3 Kudus


Sadarkah kamu kalau kondisi permasalahan sosial emosional yang dihadapi siswa memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap prestasi mereka. Seringkali, kita melihat permasalahan sosial emosional siswa sebagai penghambat prestasi. Kecemasan, kurangnya motivasi, atau kesulitan berinteraksi sosial dianggap sebagai beban yang harus diatasi. Namun, bagaimana jika kita mengubah paradigma ini? Bagaimana jika kita melihat permasalahan-permasalahan ini sebagai titik awal transformasi, sebagai peluang untuk mengembangkan kekuatan dan ketahanan? Kampanye ini hadir untuk menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, setiap tantangan sosial emosional dapat diubah menjadi pendorong prestasi, menjadi batu loncatan menuju kesuksesan yang lebih besar.


Dalam dunia pendidikan, tidak hanya kecerdasan akademik yang menentukan prestasi siswa di sekolah, tetapi juga faktor sosial emosional. bagaimana perasaan siswa, cara mereka berinteraksi dengan teman dan guru, serta bagaimana mereka mengelola stres sangat berpengaruh terhadap prestasi mereka (Casel: 2023). Di zaman sekarang kondisi sosial emosional siswa yang dilatarbelakangi oleh berbagai faktor seperti lingkungan keluarga, sekolah dan pergaulan bahkan pengaruh social media dengan paparan konten negatif dapat menyebabkan permasalahan siswa diantaranya kurang motivasi belajar, sering terlambat, membolos dan perundungan (Kusuma: 2023). Dampak dari permasalahan tersebut jelas menurunkan prestasi siswa, rendahnya motivasi belajar bahkan sampai putus sekolah.


Kasus 1
image

Siswa (A) beberapa kali membolos sekolah dan tidak pernah mengerjakan tugas. Dari guru Bk sudah melakukan pemanggilan siswa, home visit, dan pemanggilan orangtua. Dari hasil koordinasi diketahui jika siswa tersebut tinggal bersama neneknya, sedangkan orang tuanya bekerja diluar kota. sehingga siswa merasa malas untuk berangkat sekolah dan tidak jarang pulang larut malam. setelah mengetahui latar belakang tersebut, guru bk membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi kembali. walau belum ada perubahan yang signifikan namun siswa sudah mulai rajin untuk berangkat sekolah kembali.


Kasus 2


image

Siswa (B) sudah jarang masuk sekolah dan tidak pernah mengerjakan tugas. sejak awal sekolah hanya masuk 1 kali dalam seminggu. guru BK segera melakukan home visit, namun sampai siswa tersebut tidak ada dirumah. Menurut keterangan orangtuanya siswa sudah 2 hari tidak pulang, akhirnya setelah dicari siswa mengikuti mafia sholawat hingga ke jawa timur. Saat melakukan home visit tersebut, guru bk baru mengetahui jika siswa adalah anak broken home. Menindak lanjuti hal tersebut guru BK membantu untuk bertemu dengan kepala sekolah untuk membahas tindak lanjut dari siswa tersebut. Siswa diminta untuk datang ke sekolah namun tidak mau untuk menemui guru BK, dan kembali membolos dari sekolah. Guru BK memanggil orangtua siswa kembali, namun orangtua meminta untuk mengeluarkan siswa dikarenakan sudah tidak ada minat untuk berangkat sekolah kembali. 


Untuk itu sudah seharusnya pihak sekolah berusaha untuk mengatasi permasalahan SES. Menurut ahli psikologi pendidikan, Maurice J. Elias (2019), berpendapat bahwa permasalahan social emosional dapat menjadi hambatan bagi prestasi siswa jika tidak ditangani dengan tepat.  Namun, mereka juga menekankan bahwa permasalahan ini dapat menjadi peluang untuk mengembangkan ketahanan dan keterampilan mengatasi masalah. 

Dengan dukungan yang tepat, siswa dapat belajar untuk: 

  • Mengubah pengalaman negatif menjadi pelajaran yang berharga.

  • Mengembangkan strategi coping yang efektif untuk menghadapi tantangan.

  • Membangun rasa percaya diri dan ketahanan.

Melihat kondisi diatas, kami ingin melakukan sesuatu agar siswa yang menghadapi permasalahan sosial emosional tidak melakukan hal negatif yang dapat mengganggu kegiatan sekolah termasuk prestasinya. Yang kami lakukan adalah membentuk LENTERA EDUKASI yaitu kelas pendampingan intensif oleh ahli terhadap siswa yang bermasalah agar dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi dan diharapkan mengubahnya menjadi PRESTASI. 


LENTERA EDUKASI adalah LANGKAH TEPAT MENUJU PRESTASI.  


Melalui challenge "Mengubah Permasalahan Siswa Menjadi Prestasi Melalui Lentera Edukasi", sekolah mendorong siswa untuk menemukan solusi terbaik atas tantangan yang mereka hadapi terutama kehidupan sosial emosional.


Ayo dukung kami untuk MENGUBAH PERMASALAHAN SISWA SMP 3 KUDUS  MENJADI PRESTASI MELALUI LENTERA EDUKASI.


Gabung challange kami di Campaign #TumbuhBersama dan LAKUKAN 3 AKSIMU. Bantu siswa kami agar tidak semakin terpuruk dengan kondisi yang dialami yang dapat berdampak buruk untuk masa depan mereka. Kita tidak ingin lagi ada siswa yang mengalami masalah psikis dan berakhir putus sekolah. Dukungan kalian sangat  berarti buat kami!


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone