Hai, Changemakers!
Sekolah dalam membangun prestasi murid bukan perjalanan yang mudah dan praktis. Dalam catatan kesiswaan dan guru BK SMP 3 Kudus, ditemukan bahwa masih ada murid yang terlambat sebanyak 30 orang, 15 orang melakukan tindakan bolos, dan 120 orang tak mau mengerjakan tugas serta kehilangan semangat belajar.
Sebuah permasalahan yang muncul karena pertemanan yang tidak kondusif, keluarga yang kurang harmonis, dan minimnya motivasi belajar. Sebagai tindak lanjut, sekolah telah melakukan komunikasi dengan orang tua/ wali murid, tapi hasilnya belum maksimal.
Meski begitu, pihak sekolah terus mencari jalan lain. Akhirnya, SMP 3 Kudus menghasilkan ide bernama “Lentera Edukasi”.
Menurut Ibu Ida Achyani, selaku Kepala Laboratorium dan Operator Dapodik, Lentera Edukasi bertujuan untuk menyelesaikan masalah sosial-emosional murid sehingga mereka bisa mengoptimalkan prestasinya. Nantinya, akan ada kelas khusus bagi murid yang mengalami kesulitan belajar dan menghadapi permasalahan pribadi.
Serangkaian program Lentera Edukasi bersumber dari hasil donasi kampanye #TumbuhBersama. Nantinya, hasil donasi akan digunakan untuk pengadaan buku-buku motivasi, alat tulis, dan perangkat pembelajaran interaktif.
Donasi juga akan digunakan untuk menghadirkan konselor. Tujuannya untuk mengembangkan potensi, baik akademik dan sosial-emosional.
Nggak berhenti di situ, nantinya murid akan mendapatkan sesi bimbingan kelompok, kelas remedial, dan kegiatan refleksi. Harapannya agar bisa membangun kepercayaan diri murid.
Kalau serangkaian Lentera Edukasi berjalan dengan baik, maka para murid bisa mendapatkan “emas permata” yang berharga untuk perjalanan hidup ke depannya.
Yuk, kenal makim dekat dengan Challenge SMP 3 Kudus dengan ikut Challenge Mengubah Permasalahan Siswa SMP 3 Kudus menjadi Prestasi melalui Lentera Edukasi.