#TumbuhBersama

Kesetaraan Gender dalam Pendidikan Kunci Generasi Cerdas Sosial dan Emosional!

profile

djarumfoundation

Update

​Tau ngga sih menurut Indeks Ketimpangan Gender (IKS), Indonesia saat ini masih mengalami kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam segala aspek sosial. Di bidang tenaga kerja, partisipasi tenaga kerja perempuan hanya mencapai 54,52%–jauh lebih rendah dibandingkan partisipasi laki-laki yang mencapai 84,26%. Di bidang politik, partisipasi perempuan dalam legislatif hanya mencapai 22,14%, sedangkan laki-laki mencapai 77,86%.

 Berdasarkan data tersebut perempuan memiliki peluang yang lebih rendah daripada laki-laki dalam berbagai aspek kehidupan–seperti pendidikan, pendapatan, kesehatan, dan lain-lain. Kondisi ini akan berdampak pada situasi yang merugikan salah satu gender dalam kehidupan sosial–seperti ketidakadilan tugas dalam keluarga, kebebasan memilih dan berekspresi, kebebasan mengambil keputusan, dan lain sebagainya. Pada akhirnya, akan berpengaruh pada kemampuan sosial manusia. Oleh karena itu, pendidikan kesetaraan gender di sekolah penting dilaksanakan untuk membentuk generasi yang setara dan cerdas secara sosial dan emosional.

Kesetaraan gender juga terjadi di sekolah yang ditunjukkan adanya ketimpangan prestasi belajar antara peserta didik perempuan dan laki-laki. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor dan kultural, meliputi familiaritas terhadap pelajaran, persepsi terhadap mata pelajaran khusus, gaya penampilan laki-laki dan perempuan, dan perlakuan guru. 

Penyebab lain yang membentuk adanya kesenjangan sosial antara perempuan dan laki-laki, yaitu perbedaan struktur serta fungsi otak antara laki-laki dan perempuan. Llaki-laki memiliki kumpulan sel saraf otak yang lebih kecil bila dibandingkan dengan perempuan. Perbedaan ini berpengaruh pada karakter perempuan yang cenderung lebih pandai mengelola emosi dan perasaan, mengelola bahasa, melodi, serta nada. Sedangkan laki-laki, cenderung lebih pandai dalam menggunakan logika. 

Pendidikan kesetaraan gender di sekolah dapat dilaksanakan melalui beberapa cara, yaitu memberikan pemahaman yang mendalam terkait kesetaraan gender kepada guru. Hal ini disebabkan karena guru merupakan titik tumpu dalam dunia pendidikan, guru bukan hanya berperan sebagai fasilitator, tetapi juga berperan dalam membimbing dan memberikan arahan yang benar agar tidak terjadi diskriminasi gender di sekolah. Selain itu, menambah buku-buku bacaan terkait gender, dapat memberikan pemahaman mendalam kepada peserta didik tentang apa itu gender, bagaimana perannya, bagaimana hak dan kewajiban masing-masing gender, dan apa itu kesetaraan gender. 

Dengan adanya pendidikan kesetaraan gender di sekolah, dapat mengajarkan peserta didik tentang bagaimana cara menghargai antarteman sebaya, belajar bersosialisasi, belajar cara berkompetisi secara sehat, dan menghormati perbedaan yang dimiliki antar individu.  

Pada dasarnya, perempuan dan laki-laki memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk aktif dalam proses pembelajaran. Pendidikan kesetaraan gender juga akan mengatasi kesenjangan gender dalam semua sektor seperti lapangan kerja, jabatan, peran di masyarakat, dan kebebasan menyuarakan pendapat.  

Sebagai upaya menerapkan kesetaraan gender dalam pendidikan, SMP Taman Dewasa mengikuti kampanye #TumbuhBersama. Di kampanye #TumbuhBersama, kami meluncurkan Challenge Dukung SMP Taman Dewasa Kudus Membangun Generasi Cerdas Sosial Emosional Melalui Kesetaraan Gender.




heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone