โHai, Changemakers!ย
Di tengah arus digitalisasi yang makin deras, dua hal makin terasa penting buat organisasi sosial: efisiensi dan akuntabilitas. Di sinilah Hoshizora Foundation organisasi yang fokus mendampingi pendidikan anak Indonesia melihat Artificial Intelligence (AI) bukan cuma sebagai tren, tapi potensi besar untuk memperkuat kerja-kerja sosial mereka.
Lewat kampanye #ResponsibleAIFutures, Dwi N Amalia (Monitoring & Impact Measurement Officer) dan Dwi Ambarwati (HR Officer) dari Hoshizora sepakat: saatnya organisasi sosial ikut melek teknologi, tapi tetap bijak dan beretika.ย
AI itu Bukan Pengganti, Tapi Penguat Ideย
Menurut Kak Dwi Amalia, AI bisa membantu kita merencanakan sesuatu tapi bukan untuk menggantikan proses berpikir kreatif manusia. โAI cukup sebagai insight tambahan yang memperkuat ideasi kita. Kalau berlebihan, malah bikin kita malas mikir,โ katanya jujur.
Dan ini jadi titik penting kenapa kampanye ini relevan: supaya AI nggak jadi alat substitusi, tapi tetap jadi partner yang bertanggung jawab. Di internal Hoshizora, hampir semua staf udah kenal dan pakai AI. Tapi tujuannya tetap satu: menambah perspektif dan mempercepat kerja, bukan mengganti intuisi dan empati manusia.
Mulai dari Dalam: Edukasi Internal Sebelum Eksternal
Challenge Guru Beraksi Etika dan Berkelanjutan dari Hoshizora Foundation di kampanye #ResponsibleAIFutures diawali dari edukasi internal tim. Setelah itu, baru disebarluaskan ke orang-orang terdekat dan mitra yang sering bersinggungan dengan mereka. Langkah ini jadi penting supaya narasi โAI yang bertanggung jawabโ bener-bener dipahami, bukan cuma diikuti.
Sementara itu, Kak Dwi Ambar, HR Officer Hoshizora Foundation, juga punya concern yang sama: โKami ingin mendorong penggunaan AI secara bijak, bukan sekadar ikut-ikutan tren. Harapannya, AI bisa benar-benar memberi nilai dan membantu tim bekerja lebih efisien.โ
AI Mulai Masuk HR & Monitoring, Tapi Tetap Bertahapย
Sejauh ini, Hoshizora Foundation mulai pakai AI tools buat bantu:
Bikin dokumen administratif
Analisis data survei ringan
Riset ide kegiatan atau materi pelatihan
Dengan tim yang terbatas, otomatisasi tugas-tugas repetitif lewat AI itu ngebantu banget. Tapi mereka sadar, masih banyak potensi AI yang belum tergali.
โBelum semua jenis AI sesuai kebutuhan kami. Tapi kalau bisa bantu lapor data, evaluasi program, atau bikin sistem HR berbasis dataโkami siap belajar lebih dalam,โ jelas Kak Ambar.
Kalau Dapat Grant? Siap Bangun Sistem HR dan Monev Lebih Kuat!ย
Kalau Hoshizora Foundation berhasil jadi salah satu dari 5 penerima manfaat di #ResponsibleAIFutures, mereka akan fokus ke 2 hal:
HR Development: Bangun sistem pengelolaan SDM berbasis data untuk bantu pengambilan keputusan yang lebih strategis. Dari rekrutmen, retensi, sampai pengembangan kapasitas tim.
Monitoring & Evaluation (Monev): Manfaatkan AI untuk menyederhanakan proses evaluasi dampak, sehingga tim bisa lebih fokus pada pembelajaran dan peningkatan program pendidikan.
Dengan manfaat pendampingan dari Talenesia dan Campaign, Hoshizora Foundation siap mengembangkan โekosistem kerja yang efisien, data-driven, dan tetap berempati.โ
Yuk, Gabung dan Dukung Challenge Guru Beraksi Etika dan Berkelanjutan dari Hoshizora di #ResponsibleAIFutures!
Kalau kamu percaya bahwa teknologi seharusnya memperkuat kerja kemanusiaan, bukan menggantikannya, ini saatnya kamu ambil bagian. ๐