#ForABetterWorldID

Hoshizora Foundation Melihat AI Sebagai Potensi Besar Membantu Pekerjaan Mereka di Dunia Sosial ๐Ÿ’™

profile

campaign

Update

โ€‹Hai, Changemakers!ย 

Di tengah arus digitalisasi yang makin deras, dua hal makin terasa penting buat organisasi sosial: efisiensi dan akuntabilitas. Di sinilah Hoshizora Foundation organisasi yang fokus mendampingi pendidikan anak Indonesia melihat Artificial Intelligence (AI) bukan cuma sebagai tren, tapi potensi besar untuk memperkuat kerja-kerja sosial mereka.

Lewat kampanye #ResponsibleAIFutures, Dwi N Amalia (Monitoring & Impact Measurement Officer) dan Dwi Ambarwati (HR Officer) dari Hoshizora sepakat: saatnya organisasi sosial ikut melek teknologi, tapi tetap bijak dan beretika.ย 

image

AI itu Bukan Pengganti, Tapi Penguat Ideย 

Menurut Kak Dwi Amalia, AI bisa membantu kita merencanakan sesuatu tapi bukan untuk menggantikan proses berpikir kreatif manusia. โ€œAI cukup sebagai insight tambahan yang memperkuat ideasi kita. Kalau berlebihan, malah bikin kita malas mikir,โ€ katanya jujur.

Dan ini jadi titik penting kenapa kampanye ini relevan: supaya AI nggak jadi alat substitusi, tapi tetap jadi partner yang bertanggung jawab. Di internal Hoshizora, hampir semua staf udah kenal dan pakai AI. Tapi tujuannya tetap satu: menambah perspektif dan mempercepat kerja, bukan mengganti intuisi dan empati manusia.

Mulai dari Dalam: Edukasi Internal Sebelum Eksternal

Challenge Guru Beraksi Etika dan Berkelanjutan dari Hoshizora Foundation di kampanye #ResponsibleAIFutures diawali dari edukasi internal tim. Setelah itu, baru disebarluaskan ke orang-orang terdekat dan mitra yang sering bersinggungan dengan mereka. Langkah ini jadi penting supaya narasi โ€œAI yang bertanggung jawabโ€ bener-bener dipahami, bukan cuma diikuti.

Sementara itu, Kak Dwi Ambar, HR Officer Hoshizora Foundation, juga punya concern yang sama: โ€œKami ingin mendorong penggunaan AI secara bijak, bukan sekadar ikut-ikutan tren. Harapannya, AI bisa benar-benar memberi nilai dan membantu tim bekerja lebih efisien.โ€


image

AI Mulai Masuk HR & Monitoring, Tapi Tetap Bertahapย 

Sejauh ini, Hoshizora Foundation mulai pakai AI tools buat bantu:

  • Bikin dokumen administratif

  • Analisis data survei ringan

  • Riset ide kegiatan atau materi pelatihan

Dengan tim yang terbatas, otomatisasi tugas-tugas repetitif lewat AI itu ngebantu banget. Tapi mereka sadar, masih banyak potensi AI yang belum tergali.

โ€œBelum semua jenis AI sesuai kebutuhan kami. Tapi kalau bisa bantu lapor data, evaluasi program, atau bikin sistem HR berbasis dataโ€”kami siap belajar lebih dalam,โ€ jelas Kak Ambar.

Kalau Dapat Grant? Siap Bangun Sistem HR dan Monev Lebih Kuat!ย 

Kalau Hoshizora Foundation berhasil jadi salah satu dari 5 penerima manfaat di #ResponsibleAIFutures, mereka akan fokus ke 2 hal:

  1. HR Development: Bangun sistem pengelolaan SDM berbasis data untuk bantu pengambilan keputusan yang lebih strategis. Dari rekrutmen, retensi, sampai pengembangan kapasitas tim.

  2. Monitoring & Evaluation (Monev): Manfaatkan AI untuk menyederhanakan proses evaluasi dampak, sehingga tim bisa lebih fokus pada pembelajaran dan peningkatan program pendidikan.

Dengan manfaat pendampingan dari Talenesia dan Campaign, Hoshizora Foundation siap mengembangkan โ€œekosistem kerja yang efisien, data-driven, dan tetap berempati.โ€

Yuk, Gabung dan Dukung Challenge Guru Beraksi Etika dan Berkelanjutan dari Hoshizora di #ResponsibleAIFutures!

Kalau kamu percaya bahwa teknologi seharusnya memperkuat kerja kemanusiaan, bukan menggantikannya, ini saatnya kamu ambil bagian. ๐Ÿ’™


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone