#ResponsibleAIFutures

RESPONSIBLE AI: KDM KAMPANYEKAN GERAKAN RUANG DIGITAL YANG AMAN BAGI ANAK

profile

talenesia

Update

​Ditulis oleh: Yayasan KDM


Seberapa akrabkah anak-anak kita dengan penggunaan AI (Artificial Intelligence) saat ini? Yakinkah kita bahwa anak-anak kita sudah mengakses aplikasi yang aman di ruang digital? Gawai dan AI lebih banyak manfaat atau bahaya, ya? Setidaknya pertanyaan-pertanyaan ini bisa menjadi refleksi bagi kita semua sebagai orang tua, pendidik, pengasuh, ataupun support system anak-anak, terkait dengan kelekatan anak dengan gawai.  

Di tengah gempuran perkembangan teknologi digital yang begitu cepat, kesadaran publik dalam pemanfaatan AI terjadi setidaknya dalam 5 tahun terakhir. Kehadiran AI tentunya membawa dampak positif, sekaligus memiliki risiko bagi anak-anak. Sebagai informasi, terkait dengan penggunaan AI secara umum, laporan WriterBuddy (dilansir dari https://tirto.id/ tanggal 31 Mei 2024) menyebut ada sekitar 24 miliar kunjungan ke 50 situs perangkat AI antara September 2022-Agustus 2023. Indonesia menyumbang sekitar 5,6% dari total traffic (urutan ke-3 dunia dengan 1400 juta kunjungan).

Di satu sisi AI dapat membantu anak dalam pembelajaran/pendidikan yang lebih inklusif, mengembangkan kreativitas, dukungan keamanan di dunia digital dengan mendeteksi konten berbahaya bagi anak, serta menumbuhkan keterampilan abad 21 (terutama dalam bidang penguasaan teknologi informatika). Namun, dampak positif ini juga hadir dengan beragam risikonya, jika tidak disertai dengan literasi dan kecakapan digital yang baik pada orang tua dan anak secara umum.

Beberapa risiko yang dapat terjadi pada anak dalam penggunaan AI, antara lain:

·  Paparan konten yang tidak layak melalui algoritma yang salah deteksi.

·  Pelanggaran privasi dan data anak karena banyak aplikasi AI mengumpulkan data pribadi (lokasi, suara, preferensi) tanpa sepengetahuan anak atau orang tua.

·    Ketergantungan dan gangguan perkembangan sosial karena interaksi yang terlalu intens dengan chatbot, game AI, atau layar.

·    Disinformasi dan pembelajaran yang salah karena jawaban AI tidak selalu benar, tanpa menyaring atau mengecek kebenarannya.

·    Eksploitasi dan keamanan online melalui AI deepfake dan manipulasi suara/wajah yang merisikokan anak menjadi korban pemalsuan identitas, atau bahkan konten palsu.

Bahkan, Stanford Internet Observatory (dilansir dari situs https://www.ajnn.net/, 23 Desember 2023) yang menemukan kumpulan data publik dalam jumlah besar yang digunakan untuk membuat generator gambar dengan AI yang populer, berisi setidaknya 1.008 contoh materi pelecehan seksual terhadap anak-anak.

Melihat situasi yang berisiko bagi anak-anak, sebagai lembaga yang mengutamakan pemenuhan hak dan perlindungan anak, maka sejak tahun 2022, KDM secara aktif mempromosikan mengenai literasi digital melalui edukasi melalui forum anak dan forum orang tua di komunitas dampingan, juga melalui kelas pengembangan kapasitas kepada para remaja melalui program Kelas Juara. Hal ini kami lakukan untuk membekali anak dan orang tua dengan kecakapan hidup (life skills) yang dapat diterapkan untuk yang mengurangi risiko/bahaya anak di ruang digital. Kecakapan hidup tersebut antara lain berpikir kritis, menimbang sebelum memutuskan, mengenali jenis-jenis kejahatan digital, pengetahuan dasar hukum terkait ITE, memastikan keamanan digital anak, dan kecakapan sejenisnya. Kami juga mendorong orang tua untuk membiasakan komunikasi yang terbuka kepada anak untuk membuka diskusi terkait dengan kegiatan mereka di dunia digital. Diskusi ini bisa menjadi salah satu bentuk pengawasan orang tua, tanpa harus membuat anak merasa tersudutkan.  

image

Keterangan foto: Edukasi Literasi Digital di Program Kelas Juara melalui Board Game XNet


image

Keterangan foto: Edukasi Literasi Digital di Forum Orang Tua melalui Diskusi Kelompok

Melihat betapa pentingnya kita memproteksi anak-anak dari risiko AI, maka kami melalui kampanye ini mengajak teman-teman untuk berpartisipasi dalam mewujudkan ruang digital yang aman dan sehat bagi anak-anak.

Challenge ini mengajak para pendukung untuk menyelesaikan 3 aksi dengan cara mengunggah: 

  1. Foto sedang mendampingi anak/adik/keponakan/murid saat menggunakan gawai

  2. Foto saat berkegiatan tanpa gawai bersama anak/adik/keponakan/murid

  3. Fotomu memegang kertas dengan bertuliskan #ruangdigitalaman #masadepananakgemilang. 

Foto-foto di atas bisa kalian unggah di aplikasi Campaign #ForABetterWorld, khususnya pada laman anak aman di ruang digital, melalui Challenge di bawah ini!


Yuk, dukung kami untuk menjadi salah satu dari 5 organisasi yang terpilih mendapatkan manfaat pelatihan AI ini dengan menyelesaikan Challenge Ruang Digital Aman Untuk Anak dan jadilah bagian dari kebaikan sekarang juga! 💙💪


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone