#GerakBersama
#SurvivorStories: Kekerasan Seksual terjadi bukan Karena Pakaian

joint-task-force
Update
Waktu itu, saya masih kelas 5 SD. Orang tua saya baru saja berpisah, dan membuat saya terpaksa harus tinggal dengan nenek karena keadaan ekonomi yang kurang stabil. Setiap liburan semester, nenek mengirim saya ke rumah Bibi. Di sana banyak saudara yang usianya masih kecil. Karena Bibi gak punya pengasuh bayi, saya dikirim nenek ke sana untuk membantu mengasuh anak bibi. Sekalian liburan. Di rumah Bibi, saya bertemu dengan seorang laki-laki, umurnya mungkin sudah lebih dari 20 tahun. Dia hanya tetangga, tapi dianggap saudara karena dekat dan sering berkunjung, membantu pekerjaan yang tidak bisa dilakukan Bibi ketika Paman tidak di rumah. Waktu itu, petang sehabis magrib. Saya diminta Bibi untuk membeli obat nyamuk. Sepulang dari warung, saya bertemu si abang itu. Dia bilang, dia mau mengantar saya pulang. Saya jawab bisa pulang sendiri, tapi dia terus mengikuti. Dia tanya saya kelas berapa, waktu saya jawab kelas 5, dua kira saya sudah SMP, katanya. Perawakan saya yang bongsor memang membuat saya terlihat lebih besar daripada teman seumuran.Lalu dia tanya apa saya punya pacar, saya jawab saya masih kecil. Dan dia malah tertawa. Sampai di gang menuju rumah yang agak gelap, tiba-tiba tangan saya ditarik, saya dipeluk, dan dicium. Dia bahkan memegang dada saya, sambil berbisik supaya saya diam.Tenaga abang-abang itu besar. Dan itu bikin saya takut. Saat memiliki kesempatan untuk kabur, saya cepat-cepat lari ke rumah. Saya gak tahu apa yang dilihat orang itu dari saya. Pakaian saya tertutup. Sejak kecil, nenek selalu mengingatkan untuk memakai kerudung bahkan meski hanya ke warung. Esoknya, saat Bibi minta tolong membeli sesuatu, saya gak mau keluar rumah. Saya bilang pada Bibi, kalau saya takut sama si Abang itu. Tapi Bibi gak bertanya kenapa saya takut. Bibi cuma bilang bahwa Abang itu orang yang baik. Sedangkan saya, terlalu takut untuk mengaku bahwa saya dicium dan dada saya digerayangi orang lain.Saya juga gak bilang kepada ibu karena keadaan psikis beliau yang kurang baik setelah berpisah dengan ayah.Kejadian itu bikin saya takut sampai sekarang, Saya bahkan gak pernah mau menginap lagi dirumah Bibi.Sumber cerita : Indonesia Feminis

Hearts
Komentar
Bagikan
Untuk menulis komentar, kamu harus masuk ke akunmu terlebih dahulu.
Komentar
Done
Baca Juga