#ForABetterWorldID
Menggali Ilmu Virality dan Validity di Social Media Week 2017

campaign
Update
Untuk ketiga kalinya Social Media Week kembali digelar di Jakarta, Tim Campaign.com kali ini terlibat langsung tidak hanya sebagai tamu undangan untuk menghadiri serangkaian workshops pada Community Meet-ups namun juga sebagai salah satu penyelenggara acara Satellite Events yang berlangsung di @America, Mall Pacific Place pada pekan lalu.
Acara Satellite Workshop Let's Use Social Media #ForChange berjalan lancar dimana mengundang empat narasumber inspiratif dari komunitas atau organisasi besar di Indonesia seperti Sahabat Anak, Koalisi Pejalan Kaki, Books On The Go Indonesia serta The Hunger Bank.
Baca ulasan kegiatan Workshop Let's Use Social Media #ForChange: https://www.campaign.com/updates/id/-Ktte3FKlEKsl17qws7h
Tim Campaign.com kemudian menghadiri acara community meetups yang bertajuk workshop dengan para pakar dibidang digital yang hadir meramaikan Social Media Week 2017. Sekiranya ada tiga workshop yang sempat diikuti oleh Tim Campaign.com untuk belajar dan menggali ilmu seputar Social Media.
Salah satu workshop yang menjadi favorit tim Campaign.com berjudul 'Virality or Validity Content?' yang dibawa langsung oleh Sena Achari VP Product Management dari Detik.com. Dalam presentasinya yang berdurasi satu jam ini menjelaskan formula viralnya sebuah konten di social media. Penting bagi pengguna social media untuk membedakan konten valid atau hanya bersifat viral.
Menjadi catatan penting dalam formula ini adalah tidak selamanya konten yang viral bisa dijamin validity atau keabsahan dari isinya. Jangan sampai apa yang kita pahami sebagai berita viral adalah suatu hoax belaka. Biasanya sebuah konten yang dicantumi dengan tiga formula perasaan seperti Marah, Sedih ataupun Bahagia bisa sangat mudah menyentuh elemen masyarakat dan menjadi bahan viral diperbincangkan.
Changemakers tipe penguna sosial media yang Fast Share atau Do Cross Check nih? Penting loh untuk sebuah konten dicari tahu validity atau keabsahannya melalui cross-check dari berbagai aspek salah satunya cek kelapangan kalau memungkinkan.
Selain itu, Changemakers harus tau bedanya content maker sama marketer. Kalau kamu tipe pengguna sosial yang masuk kategori content maker berarti kamu tahu bagaimana memberikan positive impact melalui konten yang dibuat.
Tapi, kalau changemakers tipenya hanya seorang marketer berarti ga ada bedanya dengan seorang buzzer yang fungsinya hanya sebagai peramai atau alat 'pengompor' konten saja. Jadi silahkan Changemakers pilih dengan bijak ya! :)

Hearts
Komentar
Bagikan
Untuk menulis komentar, kamu harus masuk ke akunmu terlebih dahulu.
Comment
Done
Baca Juga