Pada bulan Maret tahun 2016 muncul survey yang meresahkan saya sebagai pembaca. Menurut studi Most Literate Nation In the World, survey yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity, menyatakan bahewa Indonesia menempati peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat baca. Keresahan saya juga bertambah karena maraknya hoaks, yang membuat saya sadar, semakin banyak orang yang tidak membaca dengan bermakna. Ada juga beberapa orang langsung membagikan hal-hal tanpa tahun kebenarannya, ada yang ikut membuat berita hoaks atau bahkan ada beberapa orang yang sama sekali tidak memahami isi dari bacaan tersebut. Di zaman modern saat ini, kita memiliki media lebih banyak sehingga memudahkan kita mengakses hal yang ingin kita ketahui, namun sayangnya kita sering sekali tidak mengolah informasi yang kita terima dengan baik. Sejak saat itu, saya ingin menjadi individu yang lebih bermanfaat lagi, individu yang bukan hanya sekedar menikmati bacaannya sendiri tapi juga berdampak positif bagi orang lain. Lewat keresahan dan keinginan saya, saya ingin terus berkarya lewat kegiatan-kegitan positif dimulai dari hal-hal kecil yaitu untuk membangun Indoreadgram. Bagi saya, Indoreadgram adalah pelayanan saya bagi masyarakat dan menjadi pengabdian saya bagi negara Indonesia. Lewat misi sosial Indoreadgram, saya ingin menginspirasi dan mengajak seluruh masyarakat Indonesia, untuk ikut melakukan #AksiBaik sesuai dengan minat dan passion masing-masing, karena semakin banyak orang yang bergotong-royong dalam menjalankan #MisiSosial maka semakin mudah kita mencapai #MisiSosial bersama. Motivasi saya mengikuti program ini karena saya ingin mengembangkan dan menjalankan program tahunan yang dilakukan Indoreadgram dengan jejaring yang lebih luas, dan pastinya saya ingin belajar dengan mentor-mentor di #SDGPIPE untuk membantu Indoreadgram dalam mencapai #MisiSosial kami. #BacaBeraksiBermedia #AyoMembaca #SuarakanKebaikanMembaca #SDGPIPE