#bouncebackproject

Mimpi Bounce Back, Yuk Kita Wujudkan Bersama!

profile

putripuspitaningrum

Update

Seperti namanya “bounce back” kami ingin berkontribusi untuk membantu teman-teman yang jatuh untuk berdiri kembali. Proses ini tidaklah mudah apalagi ketika sejak dini belum belajar untuk menerima dan mengatasi tantangan. Kamipun menarik mundur tujuan kelas ini, yaitu mempersiapkan diri dalam menghadapi masalah atau tantangan yang mungkin muncul. Ke depannya, Bounce Back berencana terus melakukan pendampingan kepada anak dan remaja agar memahami mengenai kesehatan mental dan mengembangkan resiliensi. Pendampingan kami lakukan melalui berbagai kegiatan baik dalam bentuk games, diskusi maupun sharing mengenai apa yang dirasakan. Setiap kegiatan yang kami lakukan memiliki tujuan masing-masing. a. Pada sesi awal, kami banyak berfokus pada kegiatan yang bertujuan untuk mengenal diri. Anak diajak untuk mengenal kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, emosi yang mereka rasakan, serta belajar untuk mengapresiasi diri. Apabila anak dapat mengenal dirinya dan mampu mengapresiasi diri, anak akan lebih menghargai keberadaan dirinya di dunia. Hal tersebut dapat menjadi modal anak untuk lebih tangguh dan siap menghadapi tantangan yang ada. b. Selanjutnya, kegiatan kami rancang agar anak mampu bangkit kembali saat dihadapi oleh masalah. Kepercayaan terhadap diri sendiri dan keyakinan bahwa ada orang lain yang bisa menjadi sandarannya saat mereka dihadapkan oleh masalah agar mereka tidak merasa sendirian dalam masalah tersebut, dapat menjadi modal agar anak tidak berlarut-larut dan menyerah saat dihadapkan oleh masalah. Tentu kami juga menyiapkan kegiatan untuk mengajarkan anak tentang bagaimana menyusun goal dan mencapainya agar penyelesaian masalah yang mereka gunakan dapat langsung menyasar pada akar masalahnya. c. Kami juga merancang kegiatan agar anak dapat memahami mengenai kesehatan reproduksi, toleransi dan isu lain yang saat ini menjadi concern masyarakat. Seluruh kegiatan yang kami lakukan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mental anak, mempersiapkan anak untuk lebih peka terhadap kondisi diri dan lingkungannya, serta menjadi lebih tangguh agar bisa bangkit kembali saat dihadapi oleh berbagai masalah. d. Selain kegiatan pendampingan, tim publikasi kami juga berperan dalam membagikan cerita yang didapat dari kegiatan pendampingan untuk disebarluaskan kepada masyarakat luas. Cerita yang kami sebarkan ini diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran, pendukung dan pemberi semangat. Pada setiap minggunya, tim publikasi juga menyebarkan materi literasi kesehatan mental. Materi ini diangkat dari kejadian sehari-hari yang mungkin banyak tidak diacuhkan oleh masyarakat. Harapannya dengan adanya materi literasi kesehatan mental, para pembaca dapat berhenti sejenak dari rutinitasnya dan mensyukuri nikmat-nikmat kecil yang sering dilupakan setiap harinya. Saat ini, media untuk menyebarluaskan yang kami gunakan baru menggunakan Instagram. Ke depannya kami akan menggunakan platform media lain untuk lebih memasifkan persebaran informasi terkait kesehatan mental. e. Kami juga membuka kelas literasi untuk public (tidak terdapat batasan usia untuk sama-sama belajar kesehatan mental, khususnya resiliensi). Pada tahun kedua 2019 kami ingin merambah daerah di luar Jakarta dengan menggandeng komunitas-komunitas lokal untuk bekerja sama memberikan literasi kesehatan mental. Kemudian, tahun 2020 kami ingin membuat kelas literasi kesehatan mental untuk anak dan remaja mulai ada di berbagai provinsi di Indonesia. Harapan kami, bisa menggandeng sekolah dan dinas pendidikan terkait untuk menyediakan ruang dan waktu agar anak-anak dapat mengerti kesehatan mental sejak dini, begitu pula orang-orang dewasa yang ada di sekitarnya. Dalam satu kali kelas literasi kesehatan mental (8 pertemuan atau 2 bulan) perkiraan dana yang dibutuhkan sekitar Rp 3.000.000. Dalam satu tahun, jika Bounce Back menerapkan proses yang sama seperti tahun 2018, maka ada 3 chapter kelas yang berjalan, sehingga membutuhkan dana sekitar Rp 9.000.000. Pada tahun 2019, ketika bisa bekerja sama dengan berbagai komunitas, kami pun ingin mengawalinya dengan pelatihan mentor dari para komunitas atau pihak yang terlibat. Hal ini mungkin akan menambah pengeluaran. Selama satu tahun ini, kegiatan Bounce Back didanai oleh donatur yang bersifat personal baik dari dalam tim maupun di luar tim. Kami sangat berterima kasih untuk itu.
heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone