Project Child telah membuat proyek partisipatif, dan memasang instalasi penyaring air minum yang layak konsumi untuk menjamin ketersediaan air minum bagi sekitar 78000 siswa sekolah dasar. Sekolah yang bekerjasama dengan kami mengalami masalah yang lebih besar, karena air minum kerap terkontaminasi. Selain itu, struktur untuk akses air bersih pun tidak tersedia. Melalui filter tersebut, anak-anak tidak hanya dapat mengkonsumsi air layak minum tapi mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Untuk membuat program yang berkelanjutan, Project Child hadir dengan ide awal dengan membentuk “Komite Air Sekolah”. Panitia ini terdiri dari dua guru, dua wali murid, dan satu anggota Project Child. Mereka bertugas memberi masukan sejak awal pemasangan filter, serta bertanggung jawab untuk seluruh keberlangsungan proyek. Hal ini membantu menyesuaikan program di tiap sekolah dengan kebutuhan individu—di antaranya tentang sumber air dan metode keberlanjutan program. Komite Air Sekolah ini merupakan cara kami untuk mewujudkan kolaborasi dan keterlibatan dari warga sekolah. Lebih lanjut, Project Child program edukasi di sekolah-sekolah, yang melingkupi topik tentang isu lingkungan. Kelas kampanye pendidikan didukung oleh basis relawan kami di 3 kota tersebut. Antusiasme relawan kami membuat kelas menjadi menarik dan penuh kreatifitas. Setiap relawan dapat langsung bertatap muka dengan siswa di sekolah mitra kami untuk bercerita dan berbagi cara-cara yang anak-anak bisa lakukan untuk berkontribusi nyata dalam pelestarian lingkungan. Kami juga melakukan riset berkala untuk senantiasa belajar dan mengevaluasi. Kami ingin memberikan solusi yang terbaik dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhannya. Bersama tim riset, kami mengukur sejauh mana program ini dapat memberikan dampak yang nyata kepada target program kami. Pendampingan intensif di setiap sekolah mitra kami berikan agar sekolah dapat mandiri dan akses air minum untuk warga sekolah berkelanjutan