Bermula dari kegiatannya sebagai relawan saat menimba ilmu di Universitas Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan, Imelda F. Siagian mulai tergerak untuk berkontribusi ke masyarakat. Ia menjadi seorang guru yang mengajar anak-anak gereja pada sekolah minggu di Indralaya. Sejak saat itulah, dunia kerelawanan membuatnya tertarik untuk terus membuat orang lain bahagia. Kegiatan kerelawanannya pun berlanjut usai ia lulus kuliah dan menetap di Jakarta. Sembari menjadi karyawan swasta, Imelda membangun sebuah komunitas bernama Indoreadgram. Komunitas ini bermula dari keresahannya dengan minat baca Indonesia yang menduduki posisi 60 dari 61 negara pada 2016 lalu. Indoreadgram digambarkan Imelda sebagai sebuah wadah literasi yang bertujuan meningkatkan minat baca dan mengurangi tunaaksara. Melalui media sosial, Indoreadgram membagikan konten mengenai sastra dan tagar sesuai segmennya. Hal itu sengaja dilakukan karena mereka percaya kalau setiap pembaca memiliki buku favoritnya masing-masing. Kalo ini Champ setuju banget! Nggak cuma aktif di media sosial, Indoreadgram juga mempunyai enam program lainnya di luar media sosial loh. Mulai dari kelas literasi, workshop, mendongeng, hingga talkshow. Salah satu programnya yang bahkan berhasil menjadi pemenang di ajang inovator muda dari #SDGPIPE 2018 loh. Keren ya, Changemakers?