Berawal dari gagasan Presiden RI ke-2 Soeharto yang melihat anak-anak sebagai aset kemajuan bangsa, tanggal 23 Juli ditetapkan sebagai Hari Anak Nasional (HAN), yang dicatat dalam keputusan Presiden RI No. 44 tahun 1984. Hari Anak Nasional diperingati dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anak secara keseluruhan, yang mencakup perlindungan hak-hak anak secara hukum dan perundangan. Berdasarkan Konvensi Hak Anak (KHA) yang diadopsi Indonesia dari PBB, melalui Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990, terdapat lima poin penting yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Hak Sipil dan Kebebasan 2. Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif 3. Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan 4. Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang, dan Kegiatan Budaya 5. Perlindungan Anak dari Diskriminasi dan Kekerasan Salah satu hak anak yang dilanggar di Indonesia adalah kasus kekerasan yang semakin tinggi tiap tahunnya. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat tingkat kekerasan terhadap anak meningkat pada 2018. Ada 4.885 kasus kekerasan terhadap anak pada 2018, bertambah 306 kasus dibanding tahun 2017. Melihat kondisi tersebut, peringatan Hari Anak Nasional seharusnya bisa dijadikan momen untuk meningkatkan kepedulian masyarakat, terutama orang tua dan keluarga, terhadap pemenuhan hak dan perlindungan anak-anak. Untuk itu, tema yang ditetapkan dalam Hari Anak Nasional 2019 kali ini terkait dengan pentingnya kualitas peran keluarga dalam perlindungan anak. Nah, kebayang kan gimana pentingnya peran keluarga pada pemenuhan hak anak? Sayangnya, enggak semua anak punya keluarga yang bisa membantu nih. Karena alasan itu juga, Desa Anak SOS (SOS Children’s Village) hadir untuk memberikan pengasuhan bagi anak-anak yang telah atau beresiko kehilangan pengasuhan orang tua. Mendukung itu, Campaign bersama Desa Anak SOS juga mengadakan tantangan #1000MomenKebersamaan loh. Lewat aksi ini, kamu juga bisa turut membantu mewujudkan pemenuhan hak anak. Menarik, kan? Selamat Hari Anak Nasional, Changemakers!