Inkluser Peduli merancang tiga bentuk kerja besar dengan tujuan dapat menciptakan generasi emas Anak Berkebutuhan Khusus yang mempunyai kemandirian dan keterampilan. Membangun kemandirian bagi Anak Berkebutuhan Khusus bertujuan agar anak pada masa depannya tidak lagi bergantung pada orang lain dalam kehidupannya, terutama tidak lagi bergantung pada orang tuanya apabila orang tuanya telah tiada. Menciptakan kemampuan keterampilan bertujuan untuk membantu Anak Berkebutuhan Khusus memiliki satu hal yang dapat dikelola dan dikembangkan sebagai bentuk aktifitas dalam mencari rezeki. Untuk membangun kemandirian dan menciptakan keterampilan, Inkluser Peduli sudah melaksanakan pengajaran melalui 5 bidang pengajaran, yaitu: 1. Pendidikan motorik pendidikan motorik dilakukan guna sebagai terapi bagi Anak Berkebutuhan Khusus untuk meningkatkan kualitas perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak. Terapi yang dilakukan seperti fisioterapi, play terapi, okuvasi dan hidroterapi serta olahraga. Tujuan besar dari pendidikan motorik ialah menjadikan Anak Berkebutuhan Khusus sebagai atlet berbagai cabang olahraga sesuai bakat mereka. 2. Pendidikan seni dan teknik pendidikan seni diterapkan untuk mengasah bakat Anak Berkebutuhan Khusus di bidang seni dengan kegiatan yang sudah dilakukan seperti mewarnai, melukis, membatik dan kerajinan tangan seperti mengolah sampah plastik menjadi suatu karya yang memiliki nilai jual. Selain itu, Inkluser Peduli juga mengajarkan menari dan bermain alat musik. pendidikan teknik dilakukan untuk mendorong kemampuan anak dibidang teknik terutama digital learning dan otomotif. Anak Berkebutuhan Khusus diajarkan cara mengoperasikan komputer, diajarkan menggunakan microsoft word dan photoshop. Untuk otomotif, Anak Berkebutuhan Khusus diajarkan ilmu dasa otomotif seperti cara mengganti oli dan hal sederhana dari ilmu otomotif. 3. Pendidikan kewirausahaan pendidikan kewirausahaan menjadi salah satu komponen penting untuk menjadikan Anak Berkebutuhan Khusus mandiri, sebab dari pendidikan kewirausahaan yang diajarkan seperti mengajarkan masak-memasak, membuat kue dan lainnya bertujuan agar Anak Berkebutuhan Khusus dapat membuka Home Industry pada tempat tinggalnya ataupun dapat bekerja. 4. Pendidikan kewarganegaraan pendidikan kewarganegaraan adalah sebuah ide yang dilakukan dari permasalahan Anak Berkebutuhan Khusus di sekolahnya yang jarang bahkan tidak pernah melakukan upacara bendera setiap minggunya ataupun pada hari besar seperti memperingati hari kemerdekaan. Inkluser Peduli mengajarkan Anak Berkebutuhan Khusus dengan kegiatan baris-berbaris, pramuka, paskibraka, dan menyanyikan lagu nasional. Tujuan dari kegiatan tersebut ialah menanamkan jiwa nasionalisme. 5. Pendidikan agama pendidikan agama yang dilakukan tetap mengedepankan kata inklusif dalam arti tidak hanya mengajarkan satu agama saja. Pendidikan agama yang diajarkan yaitu pendidikan agama islam, katolik, kristen protestan, hindu dan budha. Tujuan dari pendidikan agama yaitu agar anak memiliki pemahaman akan pedoman hidupnya dan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Lima bidang pengajaran yang dilakukan Inkluser Peduli diterapkan pada saat menjadi guru pendamping di sekolah luar biasa dan proses belajar mengajar di rumah belajar Inklusif. Inkluser Peduli mengajak kita semua masyarakat Indonesia untuk peduli terhadap Anak Berkebutuhan Khusus tanpa pendiskriminasian.