#ayoketaman
#AyoKeTaman menjawab persoalan lingkungan - sosial perkotaan, dan tantangan perubahan iklim global

ayoketaman
Update
Secara biologis, manusia butuh oksigen dan air. Sebagai makhluk sosial, manusia perlu bertemu orang lain, berkumpul, dan berinteraksi. Lahan kota terlanjur dipadati bangunan. Dimana warga kota dapat menghirup oksigen dari pepohonan dan mendapatkan simpanan air kota ? Di tengah kultur individualis perkotaan, mungkinkah warga kota bisa menemukan wadah interaksi sosial yang menghangatkan hubungan antar warga ? Dengan ancaman global perubahan iklim yang memanaskan suhu dan memusnahkan habitat alam, dimana warga kota bisa tetap merasakan keteduhan, rasa adem, dan masih dapat menikmati keanekaragaman hayati kota ?
Taman adalah tempat yang bisa menjawab tiga pertanyaan itu sekaligus.
Sayangnya secara umum, budaya bertaman belum tercipta di masyarakat Indonesia. Kondisi taman belum memberikan rasa nyaman dan memenuhi kebutuhan warga. Kotor, gelap, panas, tempat perbuatan asusila, tempat vandalisme, dan hal negatif lain, masih menjadi persepsi yang membuat masyarakat enggan pergi ke taman. Taman pun minim kegiatan, belum menjadi tempat yang atraktif, sehingga tidak ada yang menarik warga untuk memanfaatkan taman. Taman yang tak termanfaatkan itulah semakin memicu munculnya hal-hal negatif.
Padahal, optimalisasi taman dapat berdampak ke banyak aspek. Di tengah kota yang padat bangunan, minim sumber daya alam, dan kerentanan stres warganya; hanya taman, satu-satunya ruang publik yang mampu mendekatkan warga kota kepada suasana alam, pepohonan, keteduhan, sekaligus melepas kepenatan rutinitas dengan berkegiatan di taman. Kegiatan di taman dapat menjadi hiburan, yang secara tidak langsung memasukkan kesadaran lingkungan kepada warga kota.
Dari beragam kegiatan yang telah dilakukan dengan melibatkan beragam usia dan kelompok, dari anak-anak sampai kelompok disabilitas, kami masih menjalankan #AyoKeTaman secara sporadis sehingga belum mencapai dampak maksimal. Dengan mengikuti SDG PIPE 2019, kami berharap dapat melakukan kampanye yang lebih berdampak dan berkelanjutan. Kami ingin belajar bagaimana menjalankan manajemen kampanye/gerakan dengan lebih baik, menggalang sumber daya dengan lebih optimal, bagaimana mengembangkan kerjasama beragam sektor. Taman sebagai ruang publik seharusnya dapat menjadi wadah kolaborasi berbagai pihak yang membawa dampak positif terhadap lingkungan dan sosial kota, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan.

Hearts
Komentar
Bagikan
Untuk menulis komentar, kamu harus masuk ke akunmu terlebih dahulu.
Comment
Done
Baca Juga