#ForestHeroes

The Flame by Arfan Sabran

profile

theflame

Update

Pada tahun 1996, satu juta hektar hutan Kalimantan dihancurkan untuk Proyek Mega Rice. Proyek pemerintah berskala besar ini bertujuan untuk mengubah hutan hujan Kalimantan menjadi lahan pertanian. Iber Djamal (77) adalah bagian dari komunitas asli yang menentang proyek ini tanpa hasil. Tetapi sekarang, dengan perluasan perkebunan kelapa sawit, masyarakat Dayak asli seperti dia diminta untuk menandatangani perjanjian yang akan mengijinkan perusahaan-perusahaan untuk lebih merambah hutan mereka. Meskipun anak-anaknya mendorongnya untuk menerima keadaan saat ini, Iber Djamal bersikeras untuk mengejar melalui hukum, untuk melindungi hutan dengan mendapatkan sertifikat hutan adat untuk hutan yang tersisa di wilayahnya. Antara tahun 2000 dan 2012, Indonesia menebang 6 juta hektar hutan hujannya, setara dengan 1.902 lapangan sepakbola—setengah dari luas Inggris—setiap hari. Tidak ada bangsa lain yang menghancurkan hutannya lebih cepat. Indonesia sekarang adalah penghasil gas rumah kaca terbesar dari deforestasi. Pada tahun 2018, Presiden Jokowi berkomitmen untuk menyediakan sarana hukum bagi masyarakat asli di Indonesia yang telah menjadi pengguna langsung dan penjaga hutan untuk mendapatkan sertifikat  hutan adat. Dia menargetkan 12,7 juta hektar hutan Indonesia akan disahkan sebagai hutan adat suku asli yang telah tinggal di dekat hutan selama berabad-abad. Namun, saat ini hanya 27.000 hektar yang telah dikembalikan ke masyarakat adat di Indonesia masih berjuang untuk mempertahankan hutan mereka dari kegiatan yang merusak yang bertentangan dengan adat dan tradisi mereka. Presiden Jokowi juga telah mengeluarkan moratorium  untuk menghentikan perizinan baru hutan Indonesia kepada perusahaan yang akan mengubah hutan menjadi perkebunan kelapa sawit. Namun, implementasi moratorium ini sangat menantang; karena korupsi dan peraturan yang tidak selaras antara berbagai departemen dan badan pemerintahan. Film ini tidak hanya berkisah tentang Iber dan perjuangannya, tetapi juga tentang hubungan yang berbeda antara hutan dengan tiga generasi dalam satu keluarga: Iber, putranya, dan cucunya.  Sementara kita melihat anak-anak Iber tidak lagi peduli tentang hutan, Iber berusaha untuk memberikan kebijaksanaannya kepada para aktivis yang lebih muda dan cucunya. Kisah yang intim dan universal tentang Iber sebagai orang lanjut usia yang berusaha melindungi warisannya, bercampur dengan sejarah dan investigasi tentang bagaimana deforestasi di Indonesia telah menciptakan dampak nyata dan kerugian bagi seluruh wilayah. Film ini masih berada dalam tahap produksi, dan akan selesai pada Agustus 2020.
heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone