#ForABetterWorldID

Yuk Kenalan dengan Sandya Institute, Pembela Kelompok Minoritas dan Pengungsi di Indonesia

profile

campaign

Update

Sandya Institute bermula dari usaha dan kerja keras Diovio Alfath dalam membela kelompok minoritas dan membantu pengungsi di Indonesia. Eits, ia juga mendapat apresiasi loh dari pemerintah Amerika Serikat dan menjadi satu di antara sepuluh pemuda dari berbagai negara yang dianugerahi penghargaan “Emerging Young Leaders” atas usahanya menciptakan perdamaian.  Bersama para penerima penghargaan "Emerging Young Leaders" lain yang antara lain berasal dari Irak, Turki, Bangladesh, Lituania, Pakistan, Norwegia, Afrika Selatan, Panama, dan Tajikistan, Diovio mendapat kesempatan untuk mengikuti berbagai pelatihan di AS yang fokus kepada tema hak-hak asasi manusia. Kepeduliannya terhadap persatuan dan perdamaian di Indonesia membuat Diovio mendirikan organisasi non pemerintah bernama Sandya Institute pada tahun 2014. Awalnya organisasi ini merupakan wadah untuk klub diskusi kecil bersama teman-temannya di fakultas hukum Universitas Indonesia. Mengikuti nilai kemanusiaan, Sandya Institute fokus pada pembangunan perdamaian, melawan ekstremisme kekerasan, dan advokasi hak asasi manusia bersama dengan Berbagai mitra dari Badan PBB, Lembaga Pemerintah, Organisasi Non-Pemerintah dan Masyarakat Sipil. Sandya Institute juga memiliki program School of Peace and Human Rights yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pemuda Indonesia akan hak asasi dan perdamaian. Tertarik mengenal Sandya Institute lebih dalam lagi, Changemakers?
heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone