#MenganyamPesisirWomenEmpowerment
OUR SUCCESS STORY #1 "Impossible or Possible?"

menganyampesisir
Update
πΊπΈ
OUR SUCCESS STORY
We officially started Menganyam Pesisir on August 18 2018, when we started Menganyam Pesisir we can say that's literally very risky. Our condition at that time we only had 5% of the funds that we were needed to build Menganyam Pesisir, we got the funds from our founder, Kharolin, where she won one of college student competition in 2018 and she used all the prizes from the competition to build Menganyam Pesisir.
On the other hand, our empowered village "Kanigoro Village in Gunung Kidul Regency" is a remote coastal area and difficult to reach. Then none of our team could weaving, where if we invited the weaving trainers to Kanigoro Village, the costs needed were almost 1.5 times bigger then the money that we had, than we decided that one of our member would take weaving course to minimaze the cost, which she (our member) could train of weaving to coastal areas.
At that time as Menganyam Pesisir Team we trust in each other as a team with a strong determination. We conducted training for 7 days to our empowered women in coastal area (previously these women did not yet have the skills to weave, etc.). The training was in the form of how to process sea pandanus leaves to dry, how to weave, how to dye the woven sheet, how to make decorations like pom-poms and tassels, and how to make woven bags.
Can be seen from the photos above:
1. 100% handmade woven bags made by one of our empowered woman as a result of 7 days of training from Menganyam Pesisir
2. Mbak Mefi (22 years old) who is weaving (our empowered woman)
3. Mbak Rus (24 years old) is making pom-poms for woven bag's accessories
Our successful training with our empowered women in Gunung Kidul coastal area is our greatest pride, we are truly happy that what we have dreamed of has been realized (previously we have done research on the potential of sea pandanus leaves and about coastal communities in Gunung Kidul for 1 year "since April 2017"). This is a long process of us, but here we prove that with teamwork and cooperation with all of people, things that were previously impossible are possible.
π²π¨
CERITA SUKSES KAMI
Kami secara resmi memulai Menganyam Pesisir pada 18 Agustus 2018, ketika kami memulai Menganyam Pesisir bisa dikatakan hal tersebut sangatlah beresiko. Kondisi kami saat itu kami hanya memiliki 5% dari dana yang dibutuhkan untuk membangun Menganyam Pesisir, kami mendapat dana dari pendiri kami, Kharolin, di mana ia memenangkan salah satu kompetisi mahasiswa pada tahun 2018 dan ia menggunakan semua hadiah dari kompetisi tersebut untuk membangun Menganyam Pesisir .
Di sisi lain, desa binaan kami "Desa Kanigoro di Kabupaten Gunung Kidul" adalah daerah pesisir yang sangat terpencil dan sulit untuk dijangkau. Kemudian saat itu tidak ada anggota dari tim kami yang bisa menganyam, di mana jika kami mengundang pelatih menganyam ke Desa Kanigoro, biaya yang dibutuhkan hampir 1,5 kali lebih besar daripada dana yang kami miliki, kemudian kami memutuskan bahwa salah satu anggota tim kami akan mengambil kursus menganyam untuk meminimalisir biaya, dimana tim kami tersebut akan mentraining menganyam di daerah pesisir.
Saat itu sebagai Tim Menganyam Pesisir, kami percaya satu sama lain sebagai tim dengan tekad yang kuat. Kami melakukan pelatihan selama 7 hari untuk para wanita binaan kami di wilayah pesisir Gunung Kidul (sebelumnya para wanita ini belum memiliki keterampilan untuk menganyam, dll.). Pelatihan tersebut dari bagaimana cara mengolah daun pandan laut menjadi kering, bagaimana cara menganyam, bagaimana cara mewarnai selongsong anyaman, bagaimana cara membuat hiasan pom-pom dan tassel, dan bagaimana cara membuat tas anyaman.
Bisa dilihat dari foto-foto di atas:
1. Tas anyaman 100% handmade buatan salah satu wanita binaan kami hasil dari pelatihan dari Menganyam Pesisir selama 7 hari
2. Mbak Mefi (22 tahun) yang sedang menganyam (wanita binaan kami)
3. Mbak Rus (25 tahun) sedang membuat pom-pom untuk hiasan tas anyaman
Keberhasilan kami melakukan training kepada wanita binaan kami di pesisir Gunung Kidul merupakan suatu kebangaan dan kesuksesan terbesar kami, kami benar-benar sangat bahagia bahwa apa yang kami impi-impikan selama ini bisa terwujud (sebelumnya kami telah melakukan riset tentang potensi daun pandan laut dan tentang masyarakat pesisir di Gunung Kidul selama 1 tahun βsejak April 2017β). Ini adalah proses yang panjang bagi kami, tetapi di sini kami membuktikan bahwa dengan kerja sama tim dan bekerjasasam dengan semua pihak, hal yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin.

Hearts
Komentar
Bagikan
Untuk menulis komentar, kamu harus masuk ke akunmu terlebih dahulu.
Comment
Done
Baca Juga