#WasteHub

Mengenal inovasi pengelolaan sampah organik #WasteTrip Bandung Januari 2020

profile

ranityanurlita

Update

Belajar Sampah Organik di minggu ke 2 di bulan Januari 2020 kami tim WasteHub berkunjung ke Kota Bandung dengan tujuan untuk belajar lebih tentang pengelolaan sampah Organik yang sudah banyak di lakukan pihak pemerintah kota Bandung. - Hari pertama tanggal 11 Januari 2020, kami mengunjungi kediaman Ibu Dewi wanita inspiratif yang sangat fokus kepada pengelolaan sampah di Kota Bandung beliau bekerja di DLHK kota Bandung dari beliau kami belajar bagaimana pengelolaan sampah rumahan yang notabene paling banyak sampah organik. kesimpulan dari pertemuan kami dengan ibu dewi adalah sebagai berikut: a. untuk sampah organik rumahan : bisa di kelola dengan tong komposter biasa, ember susun atau dengan wasima (wadah sisa makanan) semuanya menghasilkan pupuk cair dan kompos dengan jarak waktu paling lama 14 hari. Berbeda jika ingin lebih cepat proses pembusukan bisa dengan menggunakan KOHE(kotoran Hewan) b. untuk sampah kebun : ada teknik rumah daun, dan bata susun dengan tujuan agar mengembalikan sampahnya kepada asalnya, dengan tekhnik ini sampah yang di kumpulkan bisa langsung di panen komposnya setelah 14 hari. c. Biodigester : teknik pengelolaan sampah dengan mengubah senyawa sampah menjadi energi dengan menggunakan teknik khusus/ dan mesin khusus. d. Magot adalah larva black soldier Fly yang bisa menjadi pakan alternatif untuk budidaya perikanan. Magot memiliki kemampuan merombak limbah atau sampah organik lebih khusus sampah organik. Dengan memakan sampah organik magot bisa mengkonversikan sampah organik menjadi sumber protein yang bisa di gunakan untuk pakan ikan. - Di hari ke 2 tanggal 12 Januari 2020 Kami mengunjungi kediaman Bapak Tatang yang merupakan aktivis lingkungan yang fokus kepada pengembangan pengelolaan sampah organik, beliau melakukan banyak eksperimen untuk menemukan metode apa yang tepat untuk bisa dilakukan langsung di sumber sampahnya. Dan membuat eksperimen—eksperimen lainnya terkait pengelolaan sampah organik yang menarik dan bisa dilakukan banyak orang. WASIMA adalah eksperimen pengelolaan sampah organik rumahan yang di kembangkan oleh bapak tatang. Dengan adanya wasima bapak tatang berharap setidaknya sudah ada beberapa sumber sampah yang melakukan pengelolaan sampah secara pribadi sehingga kapasitas pengangkutan sampah/timbunan sampah berkurang.   Dengan bapak tatang kami belajar teknik pengelolaan sampah  sangat banyak Mulai dari Wasima, eco enzim, teknik permaculture, mesin pencacah sederhana, budidaya magot, sampah organik menjadi pakan ternak, dan teknik pengelolaan sampah organik di beberapa pasar di kota bandung. Dan masih banyak lainnya. Beliau sangat antusis & berharap banyak anak muda yang mampu fokus kepada pengelolaan sampah organik.   Di bulan februari bapak tatang akan meresmikan konsep permaculture di kawasan pendopo kota Bandung. Selain mengunjungi Pak Tatang dan Bu Dewi, kami juga menjalin hubungan baik dengan Komunitas Shift #LessWaste untuk pengelolaan masjid yang lebih baik.
heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone