#ForABetterWorldID

Keseruan Back To The '60s, Dunia Sebelum Plastik

profile

campaign

Update

​Hai Changemakers, Punya barang enggak terpakai? Yuk kita daur ulang! Dengan mendaur ulang, kamu sudah berhasil mengurangi produksi sampah yang dihasilkan Indonesia. Merujuk data pada Sustainable Waste Indonesia atau SWI, sekitar 64 juta ton sampah setiap tahun membebani negara kita. Dan parahnya, hanya 7 persen yang berhasil di daur ulang. Sekitar 69 persen menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan sisanya dibuang begitu saja. Dengan mendaur ulang, kita sudah menyelamatkan bumi dengan tumpukan sampah. Salah satunya dengan mengubah celana jeans bekas menjadi tote bag, yang dilakukan di acara Back to the ‘60s hari Rabu, tanggal 19 Februari kemarin. 
image

Elsa dari Katalisator Muda Indonesia, sangat senang mengikuti acara Back to the ‘60s dari awal sampai akhir, karena dirinya juga menjadi salah satu pemenang kostum terbaik tahun 60-an dan menyelesaikan semua tantangan.


“Menurut aku banyak banget ya manfaat dari acara ini, dari ikutan Challengenya aja aku jadi tahu isu-isu tentang lingkungan. Acara baik seperti ini juga harus terus berkembang, karena banyak banget diluar sana komunitas yang peduli dengan isu lingkungan, pengen banget ada acara lagi seperti ini yang fun dan pembicaranya seru-seru!” ujar Elsa, saat ditemui seusai pengumuman pemenang kostum terbaik.


Nah, semua sudah memulai aksinya untuk berjuang bersama dalam merawat bumi. Jadi, kamu sudah belum?


image

Oh iya, ada juga sesi Talkshow “World Before Plastic: Dulu Praktis Sekarang Tragis” yang diisi oleh  Nugie sebagai Ambassador Rethink Campaign, Sizi dari Evo&Co, Rinaldi dari YouthRanger.id, dan Zulfianto, Co-Founder dari Get Plastic.


Keempat pembicara melakukan aksi untuk merawat bumi dengan caranya masing-masing, sekaligus mengingat pesan yang dilakukan orang tua mereka pada tahun 60an.


“Orang tua sendiri, menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan. Karena dulu tahun 60-an, plastik sesuatu yang mewah, sangat plastic less. Kalau kemana-mana suka bawa rantang, tempat minum, dan lain-lain. Nah, gaya hidup yang begini nih hilang di tahun 2000an,” ujar Kak Nugie, menegaskan gaya hidup 60-an di kehidupan sehari-hari.


Oleh karena itu, Kak Nugie sangat menyayangkan gaya hidup hari ini yang serba praktis namun asal buang dan kebanyakan digunakan sekali pakai. Padahal dulu, sebelum plastik merajalela, kita baik-baik saja. Kalau sekarang, seperti sangat ketergantungan.


Oh iya, enggak lupa, Changemakers juga mengikuti Community Action Booth saat acara berlangsung. Dengan mengikuti semua tantangan sebagai aksi penyelamatan bumi bersama komunitas BEE-Youth, HealingForest.ID , Bumi Kami, Young On Top Jakarta, Grinain, dan BINE.


Setelah melalui keenam tantangan, Changemakers mendapatkan hadiah spesial berupa Rethink Kit yang berisi sedotan bambu, brush dan pouch-nya!


image

image

image

Kegiatan ini mengubah persepsi kita terhadap pakaian yang sudah lama enggak terpakai. Ternyata, pakaian yang numpuk di lemari kita bisa jadi berguna lagi.


Antusias Changemakers untuk membuat karya tote bag dari celana bekas membuahkan hasil! Lihat saja hasil karya Changemakers kemarin: 


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone