
Elsa dari Katalisator Muda Indonesia, sangat senang mengikuti acara Back to the ‘60s dari awal sampai akhir, karena dirinya juga menjadi salah satu pemenang kostum terbaik tahun 60-an dan menyelesaikan semua tantangan.
“Menurut aku banyak banget ya manfaat dari acara ini, dari ikutan Challengenya aja aku jadi tahu isu-isu tentang lingkungan. Acara baik seperti ini juga harus terus berkembang, karena banyak banget diluar sana komunitas yang peduli dengan isu lingkungan, pengen banget ada acara lagi seperti ini yang fun dan pembicaranya seru-seru!” ujar Elsa, saat ditemui seusai pengumuman pemenang kostum terbaik.
Nah, semua sudah memulai aksinya untuk berjuang bersama dalam merawat bumi. Jadi, kamu sudah belum?

Oh iya, ada juga sesi Talkshow “World Before Plastic: Dulu Praktis Sekarang Tragis” yang diisi oleh Nugie sebagai Ambassador Rethink Campaign, Sizi dari Evo&Co, Rinaldi dari YouthRanger.id, dan Zulfianto, Co-Founder dari Get Plastic.
Keempat pembicara melakukan aksi untuk merawat bumi dengan caranya masing-masing, sekaligus mengingat pesan yang dilakukan orang tua mereka pada tahun 60an.
“Orang tua sendiri, menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan. Karena dulu tahun 60-an, plastik sesuatu yang mewah, sangat plastic less. Kalau kemana-mana suka bawa rantang, tempat minum, dan lain-lain. Nah, gaya hidup yang begini nih hilang di tahun 2000an,” ujar Kak Nugie, menegaskan gaya hidup 60-an di kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, Kak Nugie sangat menyayangkan gaya hidup hari ini yang serba praktis namun asal buang dan kebanyakan digunakan sekali pakai. Padahal dulu, sebelum plastik merajalela, kita baik-baik saja. Kalau sekarang, seperti sangat ketergantungan.
Oh iya, enggak lupa, Changemakers juga mengikuti Community Action Booth saat acara berlangsung. Dengan mengikuti semua tantangan sebagai aksi penyelamatan bumi bersama komunitas BEE-Youth, HealingForest.ID , Bumi Kami, Young On Top Jakarta, Grinain, dan BINE.
Setelah melalui keenam tantangan, Changemakers mendapatkan hadiah spesial berupa Rethink Kit yang berisi sedotan bambu, brush dan pouch-nya!



Kegiatan ini mengubah persepsi kita terhadap pakaian yang sudah lama enggak terpakai. Ternyata, pakaian yang numpuk di lemari kita bisa jadi berguna lagi.
Antusias Changemakers untuk membuat karya tote bag dari celana bekas membuahkan hasil! Lihat saja hasil karya Changemakers kemarin: